Artikel di bawah ini sudah diperbaharui dengan video yang memiliki suara
Kelahiran Isa Al-Masih yang ajaib memang tidak cukup menjadi alasan bagi semua umat beragama untuk merayakan Natal. Namun, mempertimbangkan alasan tersebut tentu tidak ada salahnya, bukan?
Sekarang Anda sedang melihat Video “Lika-Liku Keluarga Ahmad Soeparno” episode kedua. Tema yang diangkat pada episode ini mengenai “Pantaskah Bila Muslim Ikut Perayaan Natal. Tema ini diangkat karena umat Muslim mempunyai pandangan berbeda mengenal hal tersebut. Bagaimana firman Allah menjelaskannya? Haramkah hukumnya mengikuti atau bahkan sekedar mengucapkan selamat Natal?
Lewat video di bawah ini Anda akan menemukan jawabannya! Untuk melihat episode sebelumnya Anda dapat klik di sini
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Apakah sebenarnya makna kedatangan (kelahiran) Isa Al-Masih ke dunia?
- Manakah lebih baik, merayakan kelahiran Isa secara jasmani, atau merayakan kelahiran-Nya secara rohani? Jelaskan alasannya!
- Setujukah saudara bahwa semua umat beragama, termasuk Muslim pantas merayakan Natal? Mengapa?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Untuk pertanyaan singkat, dapat mengirimkan SMS ke: 0812-81000-718.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
~
Tidak usah berpatokan pada video yang dibuat-buat oleh tangan manusia. Akan tetapi kita perlu tahu asal-usulnya perayaan natal.
Yang menjadi pertanyaan saya, mana dalilnya Yesus lahir pada tanggal 25 Desember dan perintah merayakannya? Terimakasih.
~
Penjelmaan Isa Al-Masih ke dunia adalah satu-satunya alasan mengapa setiap umat beragama seharusnya merayakan Natal. Kita merayakannya karena Isa Al-Masih yang menjadi Juruselamat manusia pada saat itu hadir di bumi. Dia mendatangkan sukacita dan damai sejahtera bagi manusia.
Dia datang bukan hanya kepada bangsa atau suku tertentu. Dia datang membawa keselamatan bagi seluruh umat manusia. Oleh sebab itu, Natal layak dirayakan oleh seluruh manusia, bukan hanya pengikut Isa Al-Masih.
Mengenai asal-usul perayaan Natal yang jatuh pada tanggal 25 Desember. Anda dapat membaca penjelasan kami di sini: http://tinyurl.com/7wb7ehu.
~
Saodah
*****
3. Menurut pendapat saya adalah tidak setuju. Kita cukup memberi ucapan selamat kepada mereka yang merayakannya. Karena kalau kita umat Muslim ikut ambil juga perayatan Natal, itu akan timbul perselisihan yang akhirnya fitnah dan mendholimi keyakinan. Cukup kita berantusias sosialisasi antar umat beragama dan tidak boleh berlebihan. Karena sesungguhnya Nabi Isa bukan terlahir di tanggal 25 Desember.
*****
Kami sangat menghargai sikap Anda yang sangat toleran kepada umat Kristen. Memang, soal boleh atau tidaknya ikuta merayakan Natal, umat Muslim mempunyai pandangan yang berbeda. Sebagian mengatakan ‘tidak apa-apa’ dan sebagian lagi berkata ‘tidak boleh.’ Tentu setiap orang mempunyai hak untuk menentukan sikap dalam iman mereka.
Al-Quran mengatakan Isa Al-Masih adalah “terkemuka di dunia dan di akhirat.” Pada sura lain dikatakan Isa Al-Masih “adalah suci.” Muhammad dalam salah satu hadistnya mengatakan Isa Al-Masih adalah Hakim di akhir zaman.
Kami berpikir, mungkinkah beberapa keistimewaan Isa Al-Masih di atas menjadi alasan bagi sebagian umat Muslim merayakan Natal? Bisa jadi, bukan!?
~
Saodah
*****
1. Nabi Isa Al-Masih diutus Allah SWT turun ke bumi, untuk memperlihatkan kepada seluruh umat manusia akan kebesaran Allah YME. Dan juga untuk menegakan keadilan, kebenaran bahwasannya seluruh firman Allah itu nyata. 25 para nabi yang diutus Allah untuk mengajarkan kepada umat manusia itu benar. Tujuannya agar manusia tidak sesat.
2. Menurut pendapat saya, merayakan kelahiran Nabi Isa tidak perlu hura-hura. Karena sesungguhnya Allah tidak menyukai pemborosan. Jadi cukup kita rayakan secara mendoakan agar dikuduskan rohani kita kepada Allah YME dan nafkahi jasmani kita dari yang halal. Juga jalani hidup kita dengan yang baik-baik, sesuai dengan apa yang Nabi Isa ajarkan kepada umat manusia.
*****
Terimakasih sudah menjawab pertanyaan yang ada. Berikut tanggapan dari kami:
1. Meluruskan jawaban yang Anda berikan di atas, sebenarnya tujuan Isa Al-Masih datang ke dunia bukan sekedar untuk mengajarkan kepada umat manusia agar mereka tidak sesat. Lebih daripada itu, Tujuan Isa datang ke dunia adalah untuk memberi jaminan keselamatan kepada setiap orang yang mau percaya. Agar melalui ‘jaminan’ yang diberikan Isa, kita dapat yakin dan percaya bahwa kita sudah mempunyai jaminan keselamatan sorgawi. Jadi, tidak lagi sebatas ‘insyallah.’
Ini perkataan Isa tentang hal itu, “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:12).
2. Iya. Saya sangat setuju sekali pendapat Anda soal bagaimana seharusnya kita merayakan Natal. Sebab Natal bukan soal pesta di hotel berbintang, baju baru, atau pernak-pernik lainnya. Natal adalah bukti kasih Allah bagi manusia berdosa.
~
Saodah
~
Nabi Isa juga utusan Allah. Dia tetap akan menjadi nabi dan tidak akan berubah menjadi anak Tuhan apalagi jadi Tuhan. Tidak mungkin seorang Muslim bertanya soal keimanan kepada orang yang tidak seakidah dengannya.
~
Maaf Sdr. Jojon beberapa kalimat dari komentar Anda ada yang saya hapus, karena menurut saya beberapa kalimat Anda sudah keluar dari topik video yang sedang didiskusikan.
Saya menghargai iman Anda yang mengatakan bahwa Isa tidak mungkin berubah menjadi anak Tuhan apalagi Tuhan. Memang bukan hal mudah untuk memahami, bagaimana Tuhan yang maha besar mau lahir sebagai manusia.
Tapi firman Tuhan berkata, “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu” (Kitab Nabi Yesaya 55:8-9).
Manusia yang hanya bersandar kepada logikanya tidak akan pernah dapat memahami kebesaran Allah, karena untuk mengenal Allah, seseorang memerlukan iman.
~
Saodah
~
Maaf Sdr. Jojon beberapa kalimat dari komentar Anda ada yang saya hapus, karena menurut saya beberapa kalimat Anda sudah keluar dari topik video yang sedang didiskusikan.
Saya menghargai iman Anda yang mengatakan bahwa Isa tidak mungkin berubah menjadi anak Tuhan apalagi Tuhan. Memang bukan hal mudah untuk memahami, bagaimana Tuhan yang maha besar mau lahir sebagai manusia.
Tapi firman Tuhan berkata, “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu” (Kitab Nabi Yesaya 55:8-9).
Manusia yang hanya bersandar kepada logikanya tidak akan pernah dapat memahami kebesaran Allah, karena untuk mengenal Allah, seseorang memerlukan iman.
~
Saodah
~
Perayaan Natal umat Kristen ialah perayaan atas kelahiran Anak Tuhan. Bahkan disebut juga kelahiran Tuhan. Bukan merayakan kelahiran Nabi Isa sebagai utusan Allah. Karena iman Kristen meyakini bahwa Isa adalah Putra Tuhan, bahkan Tuhan itu sendiri.
Itulah yang berbeda dengan keimanan kaum Muslim. Jadi mohon maaf jika kami tidak merayakan Natal karena sama saja kami mengakui bahwa Isa itu adalah Tuhan. Itulah mengapa kami tak bisa merayakan Natal. Hormati juga keimanan kami sebagai Muslim.
~
Terimakasih Sdr. Karim untuk komentar Anda di atas.
Tentu, saya dapat maklum bila Anda atau teman-teman Muslim lainnya tidak berkenan untuk ikut merayakan Natal.
Tapi saya ingin meluruskan komentar Anda di atas. Anda menuliskan “orang Kristen percaya bahwa Isa Al-Masih adalah Putra Allah.” Kalimat ini tidak salah, hanya kurang lengkap saja.
Orang Kristen memang sering menyebut Isa Al-Masih sebagai “Putra/Anak Allah.” Tapi ‘anak’ yang dimaksud bukan ‘anak’ secara biologi tapi mengandung makna kiasan. Kekristen tidak pernah mengajarkan bahwa Allah mempunyai keturunan atau anak yang disebut dengan Isa/Yesus.
~
Saodah
***
Setujukah saudara bahwa semua umat beragama, termasuk Muslim pantas merayakan Natal? Mengapa?
Jawab: Tidak! Alasannya: Walaupun ada kesamaan antara ajaran Islam dan Kristen, tetapi masalah ketuhanan Yesus adalah titik persimpangan antara Islam dan Kristen. Jadi orang Kristen tidak usah heran apalagi mempermasalahkannya.
***
Terimakasih sudah menjawab salah satu dari tiga pertanyaan yang disediakan. Saya menghargai pandangan Anda yang menolak untuk ikut merayakan Natal, karena menurut Anda hal tersebut bertolak-belakang dengan akidah yang Anda imani.
Walau sebenarnya agama Islam juga mengimani Isa Al-Masih dan menurut saya sah-sah saja untuk merayakan kelahiran-Nya.
~
Saodah