Video ini merupakan sambungan dari video “Isa Al-Masih dan Nama Nabi-nabi – Episode Pertama” Pada episode ini, Anda akan mengetahui mengapa Isa diberi gelar “Al-Masih.” Dalam video ini juga dijelaskan mengapa Al-Quran menyebut nama-Nya sebagai “Isa Al-Masih” sementara dalam Kitab Suci Injil, Dia dipanggil dengan nama “Yesus Kristus.”
Video yang menjelaskan tentang arti nama Isa Al-Masih ini, dibagi dalam empat episode. Untuk melihat episode sebelumnya, silakan klik di sini. Pastikan Anda tidak melewatkan tiap episode tersebut!
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
- Mengapa Yesus Kristus mempunyai nama lain, yaitu Isa Al-Masih?
- Mengapa Isa Al-Masih/Yesus Kristus disebut sebagai Pribadi “yang diurapi”?
- Mengapa umumnya umat Muslim tidak mengetahui arti dari “Al-Masih”?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami merasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
~
Buletin yang bagus untuk ditonton supaya penonton memahami dengan baik sehingga menghindari perdebatan yang memicu perpecahan.
~
Terimakasih Ibu Ritje untuk komentarnya. Kami pun berharap demikian. Ketika kita berdiskusi tentang iman, kita dapat melakukannya dengan hati yang baik. Bukan dengan emosi yang berujung pada perdebatan yang memicu perpecahan.
Kiranya Allah selalu mencurahkan rahmat-Nya bagi Anda.
~
Saodah
~
Nabi Isa AS hanya memiliki satu nama yaitu Isa. Sedang Al Masih adalah gelar yang diberikan Allah SWT.
Sama dengan Nabi Muhammad SAW yang diberi gelar Al Amin. Begitu juga Nabi Ibrahim AS diberi gelar Al Khalil.
~
Maaf, kami agak kurang setuju dengan pendapat Anda. Karena setahu kami, Isa selalu disebut ‘Isa Al-Masih’ atau ‘Yesus Kristus.’ Sedangkan Muhammad, dimanapun namanya hanya disebut ‘Muhamma.’ Tidak pernah disebut ‘Muhammad Al Amin.’
Nah, itulah yang ingin dibahas lewat video di atas. Mengapa hanya Isa mempunyai dua kata nama, yaitu ‘Isa’ dan ‘Al-Masih.’ Sedangkan nabi lain hanya satu nama, seperti: Muhammad, Adam, Nuh, dll.
Bagaimana menurut Sdr. Hergi? Apakah Anda ada pandangan lain?
~
Saodah
~
Bukan hanya Nabi Isa yang punya dua nama. Nabi Muhammad punya banyak nama. Ahmad, al-Maah, dll. Nabi Isa itu nabi, bukan Tuhan atau anak tuhan.
~
Sepertinya Anda sulit untuk membedakan “nama asli” dengan “nama alias.” Ahmad, al-maah (menurut Anda, karena kami belum pernah mendengar nama ini) dll, adalah “nama alias” dari Muhammad. Sedangkan nama dia yang sebenarnya hanya “Muhammad.”
Sedangkan Isa sendiri, sejak semula nama-Nya adalah Isa Al-Masih. Yang mana “Al-Masih” artinya adalah “Yang diurapi.”
Nah, menurut Sdr. Ahmad, Mengapa Isa Al-Masih yang disebut sebagai Pribadi “yang diurapi”? Mengapa bukan Muhammad atau nabi-nabi lain?
~
Saodah
~
Ini yang punya website agamanya apa ya?
~
Sebelumnya kami mengucapkan terimakasih atas kesediaan Anda untuk mengunjungi situs kami. Menjawab pertanyaan Anda di atas, kami pengelola website ini adalah pengikut Isa Al-Masih.
~
Saodah
~
Buat apa orang Muslim mau tahu Al-Masih? Yang perlu diketahui adalah Nabi Isa utusan Alloh, sama dengan nabi yang lain.
~
Menurut kami tidak salah orang Muslim tahu mengenai Isa Al-Masih, sesuai dengan yang tertulis dalam Kitab Suci Allah. Bukan sekedar mendengar apa kata orang lain. Seseorang bisa saja memberi informasi yang salah pada kita, tetapi Kitab Suci Allah tidak akan pernah salah. Bukankah begitu?
Mempelajari tentang Isa Al-Masih bagi umat Muslim, menurut kami sangat penting. Karena, selain Isa Al-Masih salah satu nabi yang harus diimani, juga Al-Quran mengatakan bahwa “Petunjuk” dan “Cahaya” Allah terdapat dalam Kitab Suci Injil.
Dalam Kitab Suci Injil, Isa berkata:
“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
“Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:12).
~
Saodah
~
Mengapa Yesus Kristus mempunyai nama lain, yaitu Isa Al-Masih?
Isa adalah nama Ibrani dari Yesus. Al-Masih, Mesias, Yang diurapi. Al-Masih-Mesias adalah identik dengan Al-Amin. Sang pembawa amanah, pembawa pesan dari Allah.
Yang diurapi artinya anak manusia yang terpilih untuk mewartakan/syiar dari Allah akan keselamatan.
Islam artinya selamat dan Yesus mendapat gelar Sang Juruselamat. Jadi keturunan Nabi Ibrahim, baik Nasrani maupun Islam dibimbing mencari jalan keselamatan di akhir zaman.
~
Sdr. Sebastian,
Saya setuju dengan penjelasan Anda soal nama lain dari Isa Al-Masih serta arti dari nama “Al-Masih.”
Saya juga setuju dengan pernyataan Anda di atas bahwa semua keturunan Nabi Adam (bukan hanya dari keturunan Ibrahim saja), perlu mencari jalan keselamatan di akhir zaman.
Pertanyaan saya: Sudahkah Sdr. Sebastian menemukan “Jalan Keselamatan” itu? Jika saat ini Anda sedang mencari, kami bersedia menolong Anda untuk menemukannya. Silakan menghubungi kami lewat email di: saodah@idionline.info atau SMS ke: 0812-81000-718.
~
Saodah
~
Islam tidak pernah menyebutkan Nabi Isa A.S Ruh Alloh, melainkan Ruhul Quddus. Itu sangat berbeda jauh skali.
Ruh Alloh berarti Ruhya Alloh. Kalau Ruhul Quddus artinya Ruh yang suci. Quddus sendiri adalah salah satu Asma’ul Husna yang artinya Maha Suci.
Jadi, antara Dzat Alloh S.W.T dengan nama Alloh S.W.T pasti beda, bukan? Antara si Budiman dengan sosoknya sebagai manusia sangat beda jauh.
~
Saya setuju dengan Anda, bahwa Ruhul Quddus artinya Ruh yang suci. Pertanyaan saya: Adakah pribadi yang layak disebut suci selain Allah?
Nama “budiman” dengan sosoknya adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Demikian juga Allah dengan Ruh-Nya yang suci adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Saya bukan bermaksud berkata bahwa saya jauh lebih mengenal Pribadi Allah daripada Sdr. Imam. Tapi saya sangat terbuka bila Anda bersedia mendiskusikan hal ini dengan saya lewat email. Anda dapat mengemail saya ke: saodah@idionline.info. Mungkin dengan diskusi lewat email dapat menolong kita sama-sama mengerti tentang Pribadi Allah dengan Roh Quddus-Nya secara benar.
~
Saodah
~
Sebenarnya di Islam tidak boleh membeda-bedakan di antara para nabi yang wajib dikenal dan diimani, termasuk Nabi Isa. Semuanya berjumlah 25 Orang.
Tapi mengapa Nasrani dan Yahudi cuma mengambil sebagian nabi saja di antara 25 nabi tersebut, menjadi pemimpin untuk kaum mereka. Sementara 25 nabi itu semua ajarannya sama, yaitu mengajarkan Tauhid yang berarti menyembah satu Tuhan. Artinya, yang mengutus para nabi di bumi juga sama.
~
Saya maklum bila Anda bertanya demikian. Karena umumnya umat Muslim hanya membaca Al-Quran saja. Itu pun tidak semua mereka mengerti apa yang dituliskan dalam Al-Quran, karena Al-Quran yang mereka baca, bukan dalam bahasa ibu mereka. Melainkan bahasa Arab.
Ibarat bila kita membaca sebuah buku dengan topik yang sama. Tapi kita membaca buku tersebut dua kali, pertama dalam bahasa Indonesia, dan kedua dalam bahasa Inggris. Karena bahasa Indonesia adalah bahasa ibu kita, jelas kita lebih mudah memahami bahasa Indonesia, dibanding Inggris, bukan?
Kembali ke pertanyaan Anda soal nabi. Bila Anda ingin mengetahui berapa nabi yang tertulis dalam Kitab Suci Taurat, Zabur, Kitab Nabi-Nabi, dan Injil. Saya menyarankan agar Anda dapat meluangkan waktu membaca Kitab-Kitab tersebut. Di sana semua dijelaskan dengan secara rinci soal nabi-nabi tersebut dan juga sejarah mereka.
Jika Anda tidak mempunyai Kitab-Kitab tersebut tapi Anda ingin membacanya, Anda dapat menghubungi saya lewat email di: saodah@idionline.info. Saya dapat memberikannya secara gratis untuk Anda.
~
Saodah
~
Menurut hemat saya nama dari nabi Allah Isa Al-Masih dan mungkin peradaban baru maupun hitungan kalender yang terubah jadi Isa Al-Masih karena dari kata malsi itu sendiri dibalik menjadi Islam.
Tidak hanya Nabi Allah Isa Al-Masih yang masih hidup. Ada empat nabi lainnya, yaitu Ilyas as. Nabi Khaidir as. Idris as. Dan ada pula empat kitab Tuhan kita turunkan ke dunia dan ada lagi empat imam yang berbeda pendapat tapi tetap satu kesatuan. Yakni imam Gojali, imam Maliki, imam Safei dan imam Hambali.
~
Maaf, sepertinya kami perlu meluruskan komentar Anda di atas.
Gelar dari Isa, yaitu “Al-Masih” tidak ada hubungannya dengan kata “Islam.” Arti dari kata “Al-Masih” adalah yang “diurapi.” Sementara secara literal “Islam” artinya penyerahan diri pada Allah.
Sekalipun umat Islam mengimani ada empat nabi lain yang hidup atau beriman kepada imam-imam, tapi Isa Al-Masih adalah satu-satunya Jalan Kebenaran yang dapat menjamin keselamatan seseorang pada akhir zaman.
Untuk itu Isa berkata, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
~
Saodah
~
Jika Isa itu Tuhan, mengapa Tuhan begitu lemah? Mengapa Tuhan butuh makan? Bukankah ciptaan-Nya yang butuh Tuhan? Kok Tuhan butuh ciptaan-Nya?
Mengapa Tuhan harus dibaptis atas dosanya? Benarkah Tuhan berdosa? Mengapa Tuhan harus mati? Bukankah Tuhan itu maha kuat?
Mengapa Tuhan bernafas? Bukankah Tuhan itu kuat dan tidak membutuhkan apapun?
~
Benar, Isa Al-Masih adalah Tuhan yang datang ke dunia dalam wujud manusia. Sebagai manusia, tentu Isa dapat melakukan hal-hal yang dibutuhkan manusia pada umumnya. Misalnya makan, minum, bernafas, dll. Karena semua ini adalah sifat alami manusia.
Isa Al-Masih memang dibaptis, tapi bukan untuk menghapus dosa. Kitab Suci Injil tidak pernah mengajarkan bahwa baptisan dapat menghapus dosa. Bukankah Al-Quran mengatakan Isa satu-satunya yang suci?
Kematian Isa disalib bukan karena Ia lemah. Justru kematian-Nya adalah bukti kasih Allah bagi manusia berdosa, termasuk Anda dan saya. Sebab hanya lewat kematian Isa di salib maka Anda bisa mempunyai jaminan hidup kekal. “Supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut” (Injil, Surat Ibrani 2:14). Karena “Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa . . .” (Injil, Surat 1 Timotius 1:15).
~
Saodah
~
Sejak kapan Yesus jadi Tuhan? Apakah ibunya menyembah Yesus dari Kecil?
~
Sdr. Pendekar,
Untuk menjawab pertanyaan Anda di atas, saya mengutip ayat dari Kitab Suci Injil,
“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.”
Selengkapnya Anda dapat membaca dalam Kitab Injil Yohanes 1:1-18. Bila ada yang kurang jelas, Anda dapat bertanya di sini atau langsung ke email saya di: saodah@idionline.info.
~
Saodah
~
Staff IDI,
Saya sering membaca dan mempelajari Alkitab, tapi hati saya selalu berkata “ini tidak mungkin firman Tuhan.” Susunan kata-kata dan kalimatnya seperti puisi (buatan manusia) bagi saya.
Hati saya sering bertanya:
– Kenapa setelah Isa Al-Masih, diutus Muhammad?
– Kenapa setelah Injil ada Al-Quran?
– Kenapa semua nabi tidak menyembah Yesus?
– Kenapa nabi-nabi tidak menyuruh umatnya menyembah Yesus?
Mohon pencerahan sesuai pertanyaan saya, terimakasih.
~
Sdr. Muhammad Isa,
Mengacu ke pertanyaan Anda di atas, sebenarnya sulit untuk mencari kebenarannya apakah memang Allah pernah menubuatkan seorang nabi setelah Isa Al-Masih kembali naik ke sorga. Jika Anda mempelajari kitab-kitab Allah, Anda tidak akan pernah menemukan nubuat tersebut.
Juga, bila kita membaca Kitab-Kitab Allah sebelum Al-Quran, maka kita akan menemukan satu benang merah. Yaitu rencana Allah untuk menyelamatkan manusia dari hukuman dosa, lewat pengorbanan Kalimatullah, yaitu Isa Al-Masih. Dan benang merah ini tidak terdapat dalam Al-Quran.
Jadi, bagaimana sebenarnya menghubungkan nubuat kenabian Muhammad serta ajarannya, dengan nabi-nabi terdahulu dan ajaran yang mereka sampaikan? Mungkin Anda ingin mendiskusikan hal ini lebih jauh lewat email? Ini alamat email saya: saodah@idionline.info.
~
Saodah
~
Staff IDI,
Milyaran umat Islam sangat mencintai Nabi Muhammad, dan itu cinta menggunakan akal dan ilmu. Di kolom komentar sudah banyak yang menulis dalil/nubuat tentang Nabi Muhammad saw, tapi Anda tetap belum percaya adanya nubuat tersebut.
Yang perlu Anda catat, umat Islam menyakini/mengimani Al-Quran dan Nabi Muhammad saw menggunakan akal dan ilmu.
~
Sdr. Muhammad Isa,
Saya menghargai iman Anda dan teman-teman Muslim lainnya yang sudah menggunakan akal dan ilmu untuk mengimani Muhammad sebagai nabi.
Memang, beberapa teman Muslim sering mengutip ayat dari Alkitab dan mengklaim sebagai nubuat bagi Muhammad. Bukannya saya tidak mau mempercayai dalil-dalil yang dikutip itu, tapi masalahnya adalah, dalil-dalil tersebut tidak dapat dibenarkan sebagai nubuat kenabian Muhammad. Karena faktanya, semua dalil-dalil itu tidak ada satu pun yang berhubungan dengan Muhammad.
Atau mungkin Sdr. Muhammad Isa dapat memberi satu dalil yang lebih valid?
~
Saodah
~
Kebenaran Alkitab sudah terbukti di dalam kehidupan manusia. Kalau saudara-saudara ingin tahu, tidak salah untuk membaca Alkitab. Karena tidak ada jalan lain menuju sorga selain menerima dan mengikut Yesus Kristus yang telah disalibkan, untuk menebus dosa setiap manusia.
Karena kasih-Nya, Ia rela berkorban supaya manusia tahu, Dialah juruselamat. Tidak satupun di dunia ini yang bisa menebus kesalahan di antara kita manusia. Manusia tidak sempurna, pasti memiliki kesalahan.
~
Saya setuju dengan Anda. Manusia adalah makhluk yang lemah akan dosa. Semua manusia pasti jatuh dalam dosa. Sayangnya, sekecil apapun dosa seseorang, akan membuatnya tidak layak masuk sorga. Karena standard Allah untuk sorga adalah manusia yang suci dan bersih dari dosa.
Lalu, dengan cara apakah seseorang dapat bersih dari dosa? Apakah dengan amal? Tentang hal ini, Rasul Yahya Pembaptis memberi kesaksian, “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:29).
Lebih jelasnya Kitab Allah berkata, “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Kitab Para Rasul 4:12).
~
Saodah
~
Nabi Muhammad memerintahkan umatnya untuk sholat lima waktu, mana dalil Yesus untuk beribadah pada hari minggu?
Nabi Muhammad jelas beragama Islam, mana pengakuan di dalam Alkitab bahwa Yesus beragama Kristen?
~
Untuk mengetahui alasan mengapa orang Kristen beribadah hari minggu, Anda dapat membaca penjelasan saya di artikel ini: https://tinyurl.com/ybnf7qzj jika dijelaskan di sini, terlalu panjang. Jadi, sebaiknya Anda klik link tersebut dan membaca artikelnya.
Mengapa tidak ada pengakuan Yesus bahwa Dia beragama Kristen? Karena memang tujuan Yesus datang ke dunia bukan untuk mendirikan satu agama tertentu. Tujuan Yesus datang adalah untuk memberi jaminan keselamatan sorga bagi siapa saja yang mau, termasuk Sdr. Virza kalau mau.
~
Saodah