Video ini merupakan sambungan dari video “Ucapan Selamat Natal dari Mukmin – Episode Kedua.”
Menurut umat Muslim, tanggal 25 Desember adalah hari pemujaan dewa matahari. Sehingga mereka mengatakan bahwa merayakan Natal setiap tanggal 25 Desember sama halnya dengan memuja dewa matahari. Namun benarkah demikian? Melalui video ini Anda akan melihat, apakah merayakan Natal adalah untuk memuja dewa matahari.
Video tentang “Ucapan Selamat Natal dari Mukmin” ini, dibagi dalam empat episode. Untuk melihat episode sebelumnya, silakan klik di sini. Pastikan Anda tidak melewatkan tiap episode tersebut!
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Benarkah merayakan Natal sama halnya dengan memuja dewa mahatari? Sebutkan alasan saudara!
- Islam mengakui Isa Al-Masih bukan sebagai nabi biasa. Apakah menurut saudara kelahiran-Nya pantas dirayakan oleh Muslim juga? Sebutkan alasan saudara!
- Baik Islam maupun Kristen tahu bahwa 25 Desember bukan tanggal pastinya kelahiran Isa Al-Masih. Bila demikian, menurut saudara apakah Natal dapat dirayakan selain tanggal 25 Desember? Sebutkan alasan saudara!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, baik dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Untuk pertanyaan singkat, dapat mengirimkan SMS ke: 0812-81000-718.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami merasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
~
Bagi Muslim, haram mengucapkan Natal kalau merayakannya sekaligus. Tapi kalau tidak merayakannya, tidak haram. Kenapa? Karena dasar Natal 25 Desember tersebut tidak ada dalam ajaran Kristen, ditambah lagi dengan bumbu sinterklasnya. Benarkah tanggal 25 Desember tersebut?
~
Sdr. Ladygaga,
Memang benar tanggal 25 Desember bukan kelahiran Isa Al-Masih. Tapi mengapa orang Kristen merayakan kelahiran-Nya setiap tanggal 25 Desember? Sdr dapat membaca alasannya pada artikel ini: http://tinyurl.com/lfuojkb.
Soal sinterklas hal itu tidak ada hubungannya dengan ajaran Kristen. Hanya sekedar tradisi saja. Sama halnya di setiap Idul Fitri kita selalu melihat ketupat yang identik dengan Idul Fitri. Apakah Muhammad ketika masih hidup selalu makan ketupat saat Idul Fitri? Sepertinya tidak, bukan?
Memang sebagian umat Islam mengatakan haram mengucapkan selamat Natal. Tapi sebagian lagi berkata sah-sah saja mengucapkan selamat Natal. Bila sesama umat Muslim saja masih berbeda pendapat, lalu mana yang benar menurut ajaran Islam yang sebenarnya?
~
Saodah