“Saya memutuskan meninggalkan agama lama saya dan menjadi pengikut Isa Al-Masih, karena tidak ada jaminan keselamatan di agama lama saya.” Demikian alasan yang disampaikan oleh teman saya ketika saya bertanya mengapa dia meninggalkan agama lamanya.
Sekarang Anda sedang melihat Video “Lika-Liku Keluarga Ahmad Soeparno” episode kedua. Tema yang diangkat pada episode ini mengenai keinginan Mahmud, sepupuh Fachri yang seorang Muslim, menjadi ateis. Untuk melihat episode sebelumnya Anda dapat klik di sini. Silakan klik video di bawah ini.
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Setelah melihat video di atas, menurut saudara apa yang mendorong Mahmud ingin meninggal agama Islam dan memilih menjadi ateis?
- Menurut saudara, apakah alasan-alasan yang disampaikan oleh Mahmud tersebut untuk meninggalkan agama Islam masuk akal? Jelaskan!
- Menurut saudara, haruskah setiap umat beragama perduli tentang keselamatan di akhirat dan bagaimana cara untuk mendapatkan jaminan keselamatan tersebut?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Untuk pertanyaan singkat, dapat mengirimkan SMS ke: 0812-81000-718.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
~
Saya juga penasaran dengan Ateis. Mereka mengaku tidak beragama, tapi mereka menuruti printah Yesus. Mereka punya prinsip jika tidak ingin membunuh jangan membunuh. Jika ingin dikasihi maka kasihi juga orang lain.
~
Ateis adalah orang yang tidak percaya bahwa Tuhan itu ada. Mereka lebih percaya kepada realita atau logika.
Bila seorang ateis saja, yang tidak percaya akan adanya Tuhan, melakukan ajaran Yesus, bukankah ini satu bukti bahwa ajaran Yesus yang terdapat dalam Kitab Suci Injil berlaku bagi semua orang?
Dalam Kitab Suci Injil dicatat perkataan Yesus yang berbunyi, “Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka” (Injil, Rasul Lukas 6:31).
~
Saodah