“Sunat” merupakan topik yang sering diangkat sebagai bahan diskusi antara Muslim dan Kristen. Muslim berpandangan umat Kristen juga wajib disunat sebagaimana Isa Al-Masih disunat. Di sisi lain, Kristen berkata ‘sunat’ bukan satu kewajiban karena perintah tersebut tidak terdapat dalam Kitab Suci Injil.
Kitab Suci Injil mengajarkan bahwa sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan sunat secara hurufiah. Apakah arti “sunat di hati” itu? Dan apa perbedaannya dengan sunat yang dilakukan oleh umat Muslim?
Kitab Suci Injil menuliskan, “Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat” (Injil, Rasul Besar Yohanes 15:19). Hal-hal inilah yang perlu ‘disunat’ dari hati. Sebab itu, ‘sunat’ secara rohani jauh lebih baik daripada ‘sunat’ secara lahiriah.
Pada episode ini, Video “Lika-Liku Keluarga Ahmad Soeparno” mengangkat tema mengenai “Makna Sunat Menurut Islam dan Kristen.” Mengapa orang Kristen tidak disunat? Benarkah Isa Al-Masih disunat karena alasan agama, atau ada alasan lain? Apakah disunat atau tidak mempengaruhi layak tidaknya seseorang masuk sorga? Lewat video di bawah ini Anda akan menemukan jawabannya!
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Mengapa Muslim wajib disunat, sementara perintah sunat tidak ada dalam Al-Quran?
- Jelaskan perbedaan makna ‘sunat’ menurut Islam dan Kristen!
- Bila sunat tidak menjamin seseorang masuk sorga, mengapa hal tersebut wajib dilakukan bahkan kepada para wanita?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Untuk pertanyaan singkat, dapat mengirimkan SMS ke: 0812-81000-718.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”