“Sunat” merupakan topik yang sering diangkat sebagai bahan diskusi antara Muslim dan Kristen. Muslim berpandangan umat Kristen juga wajib disunat sebagaimana Isa Al-Masih disunat. Di sisi lain, Kristen berkata ‘sunat’ bukan satu kewajiban karena perintah tersebut tidak terdapat dalam Kitab Suci Injil.
Pada episode ini, Video “Lika-Liku Keluarga Ahmad Soeparno” mengangkat tema mengenai “Makna Sunat Menurut Islam dan Kristen.” Mengapa orang Kristen tidak disunat? Benarkah Isa Al-Masih disunat karena alasan agama, atau ada alasan lain? Apakah disunat atau tidak mempengaruhi layak tidaknya seseorang masuk sorga? Lewat video di bawah ini Anda akan menemukan jawabannya!
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Mengapa Muslim wajib disunat, sementara perintah sunat tidak ada dalam Al-Quran?
- Jelaskan perbedaan makna ‘sunat’ menurut Islam dan Kristen!
- Bila sunat tidak menjamin seseorang masuk sorga, mengapa hal tersebut wajib dilakukan bahkan kepada para wanita?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Untuk pertanyaan singkat, dapat mengirimkan SMS ke: 0812-81000-718.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
~
Untuk menjadi pengikut Yesus harus meneladani semua tindakan-Nya selama hidup di dunia. Karena semasa di dunia Yesus punya ibu, saudara dan sahabat yang bisa menjadi contoh teladan bagi umat pengikut Yesus. Bukankah kisah hidup mereka tertulis dalam Alkitab?
Perihal Yesus disunat, cara Ia berdoa, ketika Ia dikafani semua itu dikisahkan dalam Alkitab yang diyakini sebagai firman Tuhan yang tertulis. Bukankah mencontohnya adalah menjalankan perintah Tuhan?
~
Maaf, sepertinya kami perlu meluruskan pendapat Anda di atas. Yang perlu kita ikuti dari Yesus bukanlah tindakan-tindakan-Nya dalam arti jasmani. Seperti sunat, wafat dikafani, atau cara berdoa. Karena semua hal itu tidak ada hubungan dengan tujuan sebenarnya Yesus datang ke dunia.
Dalam Kitab Suci tertulis, “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna” (Injil, Surat Roma 12:2).
Sunat, dikafani, posisi tubuh saat berdoa, semua ada ketentuan-ketentuan yang berhubungan dengan hal-hal duniawi. Semua itu tidak dapat mengubah posisi kita di hadapan Allah. Yesus datang bukan untuk menjadi perantara antara manusia berdosa dengan Allah yang kudus.
Jadi, sudahkah Anda menerima Yesus menjadi “Jalan Lurus” yang akan membawa Anda kepada Allah?
~
Saodah