Artikel di bawah ini sudah diperbaharui dengan video yang memiliki suara
Edi adalah seorang Kristen. Dia duduk di kelas lima sekolah dasar. Suatu hari dia pulang dari sekolah sambil menangis, karena teman-teman sekolahnya mengolok-olok dia dan memanggilnya kafir.
Hal ini sering terjadi dalam dunia anak-anak. Mungkin anak Anda salah satu diantaranya. Memanggil temannya kafir, atau sebaliknya anak Anda yang dipanggil kafir. Sebagai orang tua dan umat beragama – baik Islam maupun Kristen – bagaimana sikap kita menghadapi hal tersebut?
Video berikut akan menolong Anda, sebagai orang tua Islam, bagaimana seharusnya bersikap ketika anak Anda memperlakukan temannya yang tidak seiman dengan semena-mena. Juga bagi Anda, sebagai orang tua Kristen, bagaimana seharusnya bersikap ketika anak Anda disebut kafir oleh teman-temannya. Silakan klik video di bawah ini.
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut saudara, pantaskah seorang anak di bawah umur sudah diajarkan tentang jihad? Sebutkan alasan saudara!
- Mengapa ajaran berjihad bertentangan dengan sifat Allah yang maha pengasih dan maha penyayang?
- Bagaimana pandangan saudara tentang ayat-ayat Al-Quran yang mendukung kekerasan terhadap antar umat beragama?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, baik dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Untuk pertanyaan singkat, dapat mengirimkan SMS ke: 0812-81000-718.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”