Artikel di bawah ini sudah diperbaharui dengan video yang memiliki suara
Di zaman modern ini, masih banyak umat beragama yang terjebak dalam praktik perdukunan. Baik mereka yang sukses atau gagal. Kaya atau miskin, pejabat tinggi atau rendah. Mereka lebih percaya pada kekuatan dukun untuk menolong keluar dari masalah, daripada kekuatan Allah. Terlebih dukun yang berkedok rohani seperti misalnya menggunakan pakaian atau atribut-atribut agama.
Pada episode ini, Video “Lika-Liku Keluarga Ahmad Soeparno” mengangkat tema mengenai “Perdukunan.” Ilustrasi dalam video ini akan menolong Anda untuk mengerti apakah meminta pertolongan dukun untuk mengatasi masalah Anda adalah baik atau tidak.
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Anda, apakah dukun yang terlihat agamis dan menggunakan atribut-atribut agama dalam prakteknya dapat dipercaya?
- Bagaimana pandangan Anda tentang orang-orang yang kelihatan “berhasil” keluar dari masalahnya setelah “ditolong” oleh dukun?
- Setujukah Anda bahwa sebagai umat beragama kita bisa percaya kepada dukun? Jelaskan alasan Anda!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Untuk pertanyaan singkat, dapat mengirimkan SMS ke: 0812-81000-718.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
*****
Jawaban tiga pertanyaan fokus:
1. Tidak dapat dipercaya karena dukun berusaha meyakinkan orang dengan penampilan agamis dan juga kata-kata agamis. Tapi tujuan utamanya mencari uang.
*****
Terimakasih Sdr. Fisher untuk tanggapan Anda. Iya, saya setuju dengan pendapat Anda. Dukun, walau bagaimana pun penampilan dan perkataan mereka, kita tidak dapat percaya sepenuhnya kepada dukun. Karena hanya Allah yang maha tahu. Dia yang sangat tahu apa yang menjadi kebutuhan kita, dan apa yang menjadi jalan keluar dari masalah kita.
Satu firman Allah dalam Kitab Taurat berkata, “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu” (Kitab Nabi Yesaya 55:8-9)
Namun terkadang manusia lebih percaya dengan apa yang mereka lihat. Walau sebenarnya, yang terlihat itu tidak selamanya sebuah kebenaran kekal yang berasal dari Allah.
~
Saodah
~
Buat seluruh pembaca IDI.
Perdukunan sudah ada dari zaman para nabi. Ada dikisahkan dalam hadist bahwa pernah salah satu umat dan pengikut Nabi Muhammad bertanya. Bagaimana dengan dukun? Karena ada petunjuknya yang terbukti benar. Nabi menjawab, informasi dukun berasal dari setan dan setan mendapat informasi dengan cara mencuri dengar perbincangan para malaikat di langit kedua, tapi setan hanya dapat info sedikit dan setan menambahkan dengan 100x info yang dibuatnya sendiri.
~
Sdr. Budiman,
Terimakasih untuk penjelasan Anda di atas. Saya setuju dengan penjelasan Anda bahwa setan tidak pernah memberi petunjuk yang benar.
Hal itu tertulis dengan sangat jelas dalam Kitab Allah, “Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:44).
Sayangnya, dalam kehidupan nyata tidak sedikit kita melihat umat beragama menyebut diri sebagai “orang pintar” yang dapat melihat masa depan. Sedangkan kita tahu dengan jelas bahwa masa depan kita ada di tangan Allah, sebab Dia satu-satunya yang maha tahu.
~
Saodah