Artikel di bawah ini sudah diperbaharui dengan video yang memiliki suara
Pernahkah terpikir oleh Anda siapakah wanita yang paling dilebihkan Allah di antara semua wanita di dunia? Wanita itu bukan Siti Aminah, ibunda Nabi Islam. Juga bukan salah satu dari isteri-isteri Muhammad. Wanita itu adalah Siti Maryam. Wanita yang telah melahirkan Isa Al-Masih ke dunia.
Bahkan Al-Quran mengabadikan nama Siti Maryam sebagai salah satu nama surah di Al-Quran. Bukan hanya itu, Al-Quran juga mengatakan bahwa Allah telah mensucikannya di atas semua wanita di dunia.
Sungguh luar biasa, bukan? Lalu, apakah yang membuat hingga Allah mensucikan dan melebihkan Siti Maryam di atas semua wanita di dunia? Mengapa Allah tidak memilih Siti Aminah, ibu dari Muhammad? Anda dapat menemukan jawabannya pada video berikut. Silakan klik video di bawah ini.
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Setelah melihat video tersebut, menurut saudara, mengapa Allah memilih Siti Maryam sebagai wanita yang dilebihkan di antara semua wanita di dunia?
- Menurut saudara, mengapa Allah tidak memilih ibunda Nabi Muhammad sebagai wanita yang dilebihkan sekalipun agama Islam mengajarkan dia sudah melahirkan nabi terakhir?
- Menurut saudara, adakah wanita lain yang pantas dilebihkan sebagaimana Allah telah melebihkan Siti Maryam? Sebutkan dan jelaskan alasannya!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
~
Nabi Muhammad tidak pernah melarang poligami.
~
Benar, Nabi Muhammad memang tidak pernah melarang poligami. Sebaliknya, justru dia menganjurkan agar pria Muslim berpoligami, sebagaimana dia juga berpoligami. Perhatian kutipan ayat berikut, “Maka kawinilah oleh mu perempuan yang baik bagi kamu, kedua, ketiga atau keempat orang” (Qs 4:3).
Tapi ada satu hal yang membingungkan. Sekalipun Muhammad menyetujui poligami, tetapi ketika anaknya Fatimah akan dipoligami, Muhammad marah besar. Ia berkata: “Saya tidak ijinkan, sama sekali, saya tidak ijinkan, kecuali bila anak Abi Thalib (Ali) menceraikan anakku dahulu. Fatimah adalah bagian dari diriku: Apa yang meresahkan dia, akan meresahkan diriku, dan apa yang menyakiti hatinya, akan menyakiti hatiku juga” (Jami’ al-Ushul, JuZ XII, 162, nomor hadist: 9026).
Dapatkah Sdr. Dharu menjelaskan mengapa Muhammad tidak bersedia anaknya dipoligami?
~
Saodah
*****
1. Maryam binti Imran yang selalu menjaga kesucian pada zamannya, Allah memilihnya.
2. Ibunda Nabi Muhammad masih memeluk agama nenek moyangnya Abdul Mutolib.
3. Wanita yang Allah lebihkan pada zamannya adalah Asiah istri Firaun yang selalu menjaga ketauhidan, walau hidup di lingkungan yang menentang Allah. Dan Fatimah putri kesayangan Nabi Muhammad.
*****
1. Maaf, perlu saya koreksi jawaban Anda di atas. Maryam bukan anak dari Imran. Karena Maryam dan Imran hidup di rentang waktu yang berbeda.
Selain karena Maryam menjaga kesuciannya, menurut kami alasan lain mengapa Allah melebihkan dia di atas wanita lain, karena Maryam melahirkan Kalimatullah, yaitu Isa Al-Masih.
2. Kalau boleh tahu, apakah agama ibu dari nabi Anda?
3. Bila memang isteri Firaun dan Fatimah merupakan dua wanita yang dilebihkan Allah. Mengapa nama kedua wanita tersebut tidak ada di Al-Quran. Terlebih Fatimah, isteri kesayangan nabi Anda. Dapatkah Anda memberi alasan mengapa Allah swt tidak memilih nama dia sebagai salah satu nama surah di Al-Quran?
~
Saodah