“Mana mungkin Tuhan mau berkorban demi menyelamatkan manusia, justru manusia itu yang seharusnya berkorban untuk menyelamatkan dirinya sendiri!”
Pernyataan di atas sering dilontarkan oleh Pembaca situs Isa dan Islam, ketika artikel membahas soal “kurban atau pengorbanan.” Secara logika, memang seharusnya manusia mengusahakan sendiri keselamatannya. Tapi, dengan cara apakah manusia dapat mengusahakan keselamatannya?
Nabi umat Muslim berkata, “Bukan amal seseorang yang memasukkannya ke Surga atau melepaskannya dari neraka, termasuk juga aku tetapi ialah semata-mata rahmat Allah Swt. Belaka” (HSM 2412-2414).
Demikian juga Kitab Suci Injil menuliskan, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Injil, Surat Efesus 2:8-9).
Ilustrasi yang terdapat pada video berikut akan menjelaskan kepada Anda, tentang arti/makna pengorbanan Allah, untuk menyelamatkan manusia. Silakan klik video di bawah ini.
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Jelaskanlah bagaimana tanggapan saudara mengenai cerita dalam video di atas?
- Menurut saudara, mengapa amal tidak dapat memasukkan seseorang ke sorga?
- Menurut saudara, mengapa Kitab Suci Allah berkata bahwa keselamatan sorgawi merupakan anugerah dari Allah, bukan hasil usaha manusia!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, baik dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Untuk pertanyaan singkat, dapat mengirimkan SMS ke: 0812-81000-718.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.“
~
Rahman dan rahim (kasih dan sayang). Kasih Allah itu untuk seluruh-Nya, yang berdosa atau tidak. Tapi sayang Allah itu yang harus dicari di dunia ini.
~
Benar yang Anda katakan, bahwa Allah mengasihi seluruh umat-Nya. Dengan sifat maha adil-Nya, tentu Dia tidak akan membeda-bedakan umat-Nya.
Allah yang maha kasih tentu tidak ingin umat-Nya kekal dalam api neraka, bukan? Tentu Dia akan menyediakan satu “cara†agar umat-Nya dapat terhindar dari api neraka. Walaupun pada faktanya, tidak semua manusia mau menerima “cara†yang sudah Allah sediakan.
Firman Allah berkata, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya [kata kiasan untuk Yesus] yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal†(Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
~
Saodah
~
Buat pembaca yth,
Bagi Islam, Allah itu tidak beranak dan diperanakan alias Esa yang tidak ada duanya. Itu perbedaan dasar Islam dan Kristen. Apalagi pada Injil tersebut di atas ada kata “Anak-Nya yang tunggal.â€
Nabi Isa itu karena kuasa Allah dia adakan supaya tidak ada fitnah terhadap Nabi Allah tsb. Sehingga kaum bani Israel tidak membunuh Isa yang mengaku utusan Allah. Bani Israel selalu mau bunuh para nabi Allah dari dulunya termasuk Firaun. Ajaran Isa hanya mengajak bani Israel sembah Allah, bukan menyembah patung.
~
Kami setuju bahwa Allah tidak beranak. Kekristenan tidak pernah mengajarkan bahwa Allah telah berhubungan dengan seorang wanita lalu melahirkan seorang anak. Adapun kata “Anak-Nya yang tunggal†yang ditujukan kepada Isa Al-Masih adalah dalam arti kiasan. Sebagaimana kadang kita menyebut “anak kunci†atau “anak pribumi.â€
Soal kebenaran apakah Isa benar-benar wafat atau tidak, Anda dapat membaca penjelasan pada artikel ini: http://tinyurl.com/llvaxey.
~
Saodah
*****
1. Hakim tersebut menegakkan keadilan tapi juga penuh kasih.
2. Jika amal memasukan seseorang ke surga. Sepertinya surga bisa dibeli dengan amal. Bagaimana dengan dosa? Apakah bisa dihitung plus minus dengan amal?
3. Keselamatan sorgawi tidak bisa diusahakan oleh orang yang sudah jatuh dalam dosa dan terpenjara dalam dosa. Hanya yang di luar penjara yang mampu menyelamatkan. Yaitu anugerah Allah yang diberikan sebagai penebusan.
*****
Benar yang Anda katakan. Keselamatan itu adalah anugerah Allah. Bukan hasil usaha kita. Sebagaimana firman Allah berkata, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Injil, Surat Efesus 2:8-9).
Masihkah kita dapat menyombongkan diri dengan berkata bahwa kita dapat mengusahakan sendiri keselamatan sorgawi kita?
~
Saodah
~
Sangat tidak masuk akal jika harus percaya Tuhan disiksa manusia hingga tewas agar selamat.
~
Benar yang Anda katakan. Secara logika memang tidak masuk akal. Bahkan bisa dikatakan sangat konyol.
Tapi, ketika Anda mengetahui betapa besarnya kasih Allah atas diri Anda, maka Anda akan dapat mengerti arti pengorbanan-Nya bagi Anda. Anda tidak akan lagi berkata “tidak masuk akal atau konyol.”
Sdr. Gandhi, Allah ingin Anda berada bersama dengan-Nya di sorga bila akhir dari dunia ini tiba. Sayangnya, Allah yang kudus itu tidak akan membiarkan orang berdosa, seperti Anda dan saya, masuk ke sorga-Nya yang kudus.
Itulah sebabnya kita membutuhkan pertolongan Allah. Allah yang adalah ar-rahman dan ar-rahim satu-satunya yang dapat menolong.
Bila Anda ingin tahu lebih lanjut, Anda dapat menghubungi saya lewat WA: 0812-81000-718.
~
Saodah