Siapakah Isa Al-Masih itu? Al-Quran dan Alkitab berbicara banyak mengenai sosok Isa Al-Masih. Walaupun kedua kitab ini tidak sepenuhnya setuju dengan yang lain, namun banyak hal yang sama. Keduanya setuju bahwa Isa Al-Masih adalah Firman Allah, suci dan tak berdosa, dan lahir dari perawan.
Marilah simak video di bawah ini.
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Bagaimana tanggapan saudara mengenai cerita dalam video di atas?
- Menurut saudara, apakah yang membuat tokoh dalam cerita tersebut akhirnya memutuskan untuk menjadi pengikut Isa Al-Masih?
- Dari semua ayat-ayat yang dijelaskan dalam video tersebut, menurut saudara siapakah Isa Al-Masih itu sebenarnya?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.â€
~
Mohon untuk diperbaiki bahwa Kristus tidak menyediakan neraka penyiksaan abadi bagi umat yang berdosa, seperti selama ini umat Muslim percayai atau yang lain. Ketahuilah cahaya kemuliaan-Nya datang sangat mulia lebih jauh dari terang cahaya matahari, sehingga orang yang berdosa tidak kuat melihat kemuliaan-Nya.
~
Kitab Suci Allah menjelaskan, pada akhir zaman manusia ditempatkan dalam dua tempat yang berbeda. 1) Neraka, bagi mereka yang hidup dalam dosa; 2) Sorga bagi mereka yang sudah ditebus oleh Isa Al-Masih.
Sorga dan neraka sifatnya kekal. Artinya, seseorang yang sudah masuk neraka akan tinggal di sana untuk selama-lamanya. Dia tidak akan pernah dapat keluar dari tempat itu dan pindah ke sorga, demikian juga sebaliknya.
Jadi, selagi masih ada kesempatan, bertobatlah sebab Kerajaan Allah sudah dekat.
~
Saodah
~
Coba Anda semua berfikir. Negara saja membuat begitu banyak aturan dan yang melanggar aturan ada sanksi/hukuman. Kalau Tuhan tidak ciptakan neraka, maka semua manusia akan berbuat sesuka hatinya. Bukankah ini mengarahkan kita ke jalan yang sesat.
~
Saya setuju dengan Sdr. Budiman,
Segala pelanggaran tentu ada sanksinya. Dan lagi, karena sorga itu adalah kudus, maka yang dapat masuk ke dalam sorga tentu adalah mereka yang kudus pula. Allah yang maha kudus tentu tidak akan membiarkan setitik dosa pun mengotori dosanya yang suci.
Bila dosa boleh masuk ke dalam sorga, lalu apa bedanya sorga dengan dunia? Tentu umat Allah tidak ingin tinggal di sorga yang ada dosa, bukan?
~
Saodah
~
Yang namanya neraka itu ada. Hanya orang-orang kafir yang tidak percaya adanya neraka.
~
Iya, saya setuju dengan Anda. Neraka dan sorga itu ada dan sifatnya kekal. Tinggal tergantung kita, apakah kita ingin memanfaat waktu yang ada untuk mencari ‘Kunci Sorga’ itu, atau kita ingin binasa selamanya di nereka.
“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Kitab Para Rasul 4:12).
~
Saodah
~
Jika dosa bisa ditebus dengan perbuatan baik, maka Allah bukanlah segalahnya. Saya berpikir Allah membuktikan bahwa keselamatan hanya ada di tangan-Nya sendiri, maka Dia yang turun ke bumi menganugrahkan pengampunan, menganugerahkan sorga untuk manusia.
Kita yang memperoleh tinggal menjaganya sampai ajal menjemput. Mungkin swbagian akan berkata ini hanya opini atau pendapat, tapi pendapat ini saya dapat dari Injil Yohanes. Terimakasih. Syalom.
~
Sebelum saya menjadi pengikut Isa Al-Masih dan mempelajari Kitab Allah, saya juga berpendapat bahwa keselamatan saya adalah tanggung-jawab saya sendiri. Maka saat itu, saya berusaha sekuat tenaga untuk dapat hidup kudus. Sayangnya, ‘kudus’ menurut standard manusia berbeda jauh dengan ‘kudus’ menurut standard Allah. Dengan kata lain, tidak ada seorang pun dapat kudus di hadapan Allah.
Untuk itulah, setiap manusia membutuhkan pertolongan Allah agar diperkenankan masuk ke dalam sorga-Nya yang kudus. Firman Allah berkata, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Injil, Surat Efesus 2:8-9).
Siapakah kita, sehingga kita menyombongkan diri di hadapan Sang Khalik dengan berkata dapat mengusahan sendiri keselamatan sorgawi?
~
Saodah
~
Mengapa Allah menurunkan Anak-Nya ke bumi?
~
Sdr. Melvadila,
Menurut kami pertanyaan Anda di atas sangat menarik sekali. Saya akan mencoba menjawab pertanyaan Anda dengan mengutip salah satu firman Allah dari Kitab Suci-Nya.
Dikatakan, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16.)
Jadi, alasan Allah menurunkan Anak-Nya (perlu saya ingatkan kata ‘Anak’ di sini bukan anak biologis) ke bumi untuk menolong manusia, termasuk saya dan Anda, agar kita yang berdosa ini tidak binasa di neraka. Melalui pengorbanan Anak-Nya di kayu salib, kita bisa mendapatkan jaminan hidup kekal di sorga.
Jika Sdr. Melvadila ingin informasi lebih lanjut, kita dapat bertukar-pikiran lewat email. Email saya: saodah@idionline.info. Terimakasih!
~
Saodah
~
Kalian semua berhak mendapatkan sorga Allah. Tinggal pilih, mau yang bagus atau biasa saja. Tergantung amal perbuatan dan kebaikan.
Berbuatlah baik sehingga kita, kapanpun dan di manapun, siap tidak siap, jika Allah akan memanggil kita masuk ke kerajaan sorga-Nya, kita sudah punya bekal.
Bila kamu ingin tahu, apakah kamu sudah baik atau belum, coba tanya orang-orang terdekat kamu. Dia akan jawab perumpamaan. Allah maha kasih dan sayang.
~
Maaf, saya kurang setuju dengan pandangan Anda di atas tentang tipe sorga, bagus atau biasa saja. Karena yang saya ketahui dari Kitab Suci Allah, sorga itu hanya satu dan sungguh indah. Jadi tidak ada tingkatan sorga.
Syarat untuk masuk sorga Allah adalah harus suci. Bukan ditentukan seberapa banyak amal yang dikumpulkan. Coba Anda bayangkan, apa jadinya bila orang-orang berdosa masuk sorga bergabung dengan orang-orang yang sudah dikuduskan Allah. Tentu Anda tidak ingin tinggal bersama-sama dengan orang-orang yang berdosa, bukan? Bila dosa terdapat di sorga, lantas apa bedanya sorga dan bumi?
Dikatakan sorga itu adalah anugerah Allah. Artinya, kamu hanya bisa mempunyai jaminan masuk sorga dan yakin masuk sorga, jika sudah menerima anugerah itu. Anugerah itu tidak dapat “dibeli” lewat amal ibadah. Anugerah itu terdapat dalam diri Isa Al-Masih. Hanya Isa satu-satunya jalan untuk mendapatkan anugerah sorga dari Allah.
~
Saodah
~
Kenapa Allah menciptakan kita bila akhirnya di tempatkan dalam sorga dan neraka?
~
Saya sering mendengar pertanyaan ini sebelumnya. Dulu juga saya pernah berpikir seperti itu. Tapi, semakin saya mempelajari Kitab Suci Allah, semakin saya mengerti mengapa Allah menciptakan sorga dan neraka.
Kitab Allah berkata bahwa Ia menciptakan manusia (Adam dan Hawa) dengan sempurna. Baik adanya. Allah menempatakan manusia itu di tempat yang indah. Manusia itu juga mempunyai hubungan yang baik dengan Allah.
Sayangnya, manusia itu lebih memilih melanggar perintah Allah untuk memakan buah yang sudah Allah larang. Setiap pelanggaran tentu ada hukumannya. Dan manusia itu harus menerima konsekuensi atas pelanggarannya.
Demikianlah yang terjadi hingga saat ini. Allah tetap memberi kebebasan untuk manusia memilih. Apakah mereka memilih untuk menaati Allah dan mendapat upah sorga, atau sebaliknya membangkang dan binasa di neraka.
~
Saodah
~
Saya jadi penasaran akan staf Admin dari Isa dan Islam. Kalau benar Yesus itu ditakdirkan untuk disalib, untuk menebus dosa umat manusia, berdosakah orang yang menyalibkan Yesus? Karena kalau tentara Romawi tidak menyalibkan Yesus, seandainya justru bertobat kepada Allah, maka tidak ada penyaliban dan tidak ada penebusan dosa. Lalu apa pendapat Anda soal ini?
~
Sdr. Riki Pabuntang,
Memang bukan hal yang mudah untuk mengerti dan memahami masalah penyaliban ini. Tidak sesederhana yang kita pikirkan.
Sdr. Riki, segala sesuatu yang terjadi di muka bumi ini, semua sudah dalam rencana Allah. Demikian juga soal rencana Allah dalam menyelamatkan manusia dari hukuman dosa lewat kematian Yesus.
Penebusan yang Yesus lakukan hanya terjadi lewat kematian-Nya. Bukan pada ‘cara bagaimana’ Yesus mati. Jadi, dengan cara apapun Yesus mati, penebusan itu tetap terjadi. Dan ‘penyaliban’ itu hanya bagian dari penggenapan rencana Allah dalam menyelamatkan manusia.
Jika Anda masih merasa bingung dan ingin mendapat penjelasan lebih lagi, Anda dapat menghubungi saya lewat email di: saodah@idionline.info atau boleh juga SMS ke nomor: 0812-81000-718.
~
Saodah
~
Agama Yesus bernama Nasrani, bukanlah Kristen. Semasa hidupnya Yesus tidak pernah menamakan ajarannya ajaran Kristen. Silakan telusuri lebih akurat lagi.
Agama Nasrani dikhususkan untuk kaum Israel saja dan telah habis masanya. Karena utusan penerus adalah Nabi Muhammad dalam ajaran Islam untuk menyempurnakan ajaran Yesus Al-Masih.
Inipun juga telah dikabarkan oleh Yesus tentang kedatangan Nabi Muhammad.
~
Baik agama “Nasrani” maupun “Kristen” bukanlah agama Yesus. Yesus tidak pernah datang untuk membawa misi agama tertentu. Yesus berkata, “ . . . Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup. . .” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:10). Hidup yang bagaimana? Tentu hidup kekal di sorga dan bukan kebinasaan di neraka.
Itulah sebabnya Yesus berkata, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa [sorga], kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Benarkah Yesus pernah mengabarkan kedatangan Muhammad sebagai nabi? Anda dapat membaca penjelasannya di sini: https://tinyurl.com/yd2yz2bo.
~
Saodah
~
Assalamu’alaina,
Menurut ajaran Islam, Nabi Isa bukanlah Tuhan. Dia hanya seorang nabi utusan Allah (Tuhan seluruh alam). Dia sama seperti nabi-nabi sebelumnya. Dia juga manusia, sama seperti kita.
Di dalam Injil yang asli tidak ada perintah untuk menyembah Nabi Isa. Nabi Isa justru menyeru untuk menyembah Allah.
Siapakah yang sudah menciptakan kita, yang mengatur matahari dan bulan, yang menumbuhkan pohon-pohon serta yang menegakkan gunung?
~
Walaikumsalam Sdr. Sri Tanjung,
Benar yang Anda katakan, agama Islam hanya mengakui kenabian Isa Al-Masih saja dan tidak pernah mengakui ke-Ilahian Isa Al-Masih.
Inilah yang membuat kami bertanya-tanya, benarkah Tuhan yang berbicara dalam kitab suci Islam adalah Tuhan yang sama, yang berbicara pada Kitab-Kitab sebelumnya? Bila sama, mengapa isi perkataannya berbeda?
Kitab-Kitab sebelum Al-Quran menuliskan bahwa Isa adalah Tuhan yang datang ke dunia sebagai manusia. Dikatakan, “Firman [Isa] itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa [kata kiasan untuk Isa], penuh kasih karunia dan kebenaran” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:10).
Anda menyebut ‘injil asli,” apakah ini artinya ada yang tidak asli? Jika ada, apakah yang Anda pakai sebagai acuan untuk menentukan sebuah injil asli atau tidak?
~
Saodah
~
Menurut saya sederhana saja Tidak usah berdebat mempersoalkan ini semua. Intinya agamaku Islam. Isa nabi kita bukan tuhan.
Kalau menurut Kristen agamanya yang benar, Isa adalah Tuhan, itu hak Anda. Bagi saya Isa nabi saya. Nabi umat Islam seperti nabi-nabi lainnya.
~
Saya setuju dengan Anda untuk tidak membuat kesempatan ini sebagai ajang debat. Debat tentu berbeda dengan diskusi, bukan? Biasanya orang debat lebih mengutamakan ego dan tidak pernah mengindahkan pendapat orang lain.
Berbeda dengan diskusi. Selain kedua-belah pihak mempunyai hak yang sama dalam mengutarakan pendapatnya, mereka juga wajib saling menghormati pendapat rekannya. Dan biasanya, peserta diskusi selalu menyertakan bukti-bukti yang dapat memperkuat argumentasi mereka. Jadi, setiap perkataan yang diucapkan bukan hanya sekedar klaim belaka.
Nah, inilah yang kami harapkan untuk terjadi di forum ini. Bukan debat, tetapi diskusi yang sehat. Bagaimana menurut Anda?
~
Saodah
~
Kalau Isa Al-Masih adalah Tuhan, lalu siapa Tuhan sebelumnya?
~
Tentu Anda setuju bila saya katakan bahwa Tuhan itu kekal, bukan? Dia tidak berawal dan tidak pula berakhir. Demikian juga dengan Isa Al-Masih. Dia sudah ada sejak sebelum dunia dijadikan.
Isa Al-Masih berkata, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:58). Kita tahu, menurut sejarah Abraham ada ratusan bahkan ribuan tahun sebelum Isa Al-Masih datang ke dunia. Tapi, Isa berkata bahwa Ia sudah ada sebelum Abraham ada.
Lebih jelas lagi pada ayat berikut ini Isa berkata, “Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir” (Injil, Kitab Wahyu 22:13). Ini adalah pernyataan Isa atas kekekalan-Nya.
Bila Anda ingin tahu lebih jauh tentang Isa, silakan menghubungi saya lewat email: saodah@idionline.info atau SMS ke: 0812-81000-718. Terimakasih!
~
Saodah
~
Saya lebih setuju dengan Sdr. Nanang Mansur. Isa itu nabi. Saya, kami umat Muslim. Allah Tuhan kami. Karena Nabi Isa sendiri tidak pernah mengakui Ia Tuhan. Yang intinya, kembali kepada diri kita masing-masing dan keyakinan masing-masing.
~
Secara lugas memang tidak pernah Isa berkata “Akulah Tuhan.” Tapi bukan berarti Isa sama sekali tidak pernah menyatakan bahwa Dia adalah Tuhan yang layak menerima penyembahan.
Berikut beberapa kutipan ayat yang menandakan bahwa Isa lebih dari sekedar nabi
1) “Aku [Isa] berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:58) Tentu Anda sepaham dengan saya bahwa Abraham/Ibrahim ada jauh sebelum Isa lahir. Tapi, mengapa Isa berkata bahwa Ia sudah ada sebelum Ibrahim?
2) “Iapun [Isa] bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: “Diam! Tenanglah!” Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali” (Injil, Rasul Markus 4:39) Siapakah Isa sehingga alam semesta tunduk kepada-Nya?
Dan masih banyak fakta-fakta lain yang menyatakan ke-Ilahian Isa Al-Masih.
Jika Anda ingin tahu lebih jauh, kita dapat diskusikan lewat email. Ini email saya: saodah@idionline.info atau WA/SMS ke: 0812-81000-718.
~
Saodah
~
Nabi Isa berkata: “Sesungguhya Aku ini hamba Allah. Dia memberiku Alkitab Injil dan Dia menjadikan aku seorang nabi. Dan Dia menjadika Aku seorang yang diberkati dimanapun Aku berada dan memerintahkan kepadaku melaksanakan shalat dan menunaikan zakat selama Aku hidup.”
Dari surat Maryam menjelaskan bahwa Isa Al-Masih seorang nabi dan beragam Islam. Ibadahya sama seperti umat Islam sekarang ini.
~
Sdr. Herman,
Maaf, bukan saya bermaksud berkata bahwa ayat Al-Quran di atas keliru. Tapi, bila kita merujuk kepada sejarah terbentuknya agama Islam, perintah sholat, membayar zakat, rasanya aneh bila dikatakan Isa itu beragama Islam dan beribadah seperti Muslim.
Isa Al-Masih selama hidup 33 tahun di dunia, tidak pernah menyinggung soal agama, sekalipun kepada pengikut-Nya. Isa datang ke dunia untuk membawa Kabar Baik bagi setiap orang. Yaitu Kabar Baik keselamatan lewat pengorbanan-Nya di kayu salib. Itulah inti dari Kitab Allah, yaitu janji Allah untuk menyelamatkan manusia dari kebinasaan di neraka akibat dosa.
Agama Islam sendiri baru berdiri setelah Muhammad menyatakan kenabiannya. Demikian juga tentang sholat, naik haji, dan zakat.
Kiranya Sdr. Herman tidak enggan untuk mempelajari Pribadi Isa Al-Masih dari sumber yang dapat disebut sebagai saksi mata di zaman Isa hidup di dunia.
~
Saodah
~
Asalmualaikum,
Maaf kalau boleh saya bertanya, agama Kristen Tuhannya ada berapa?
Saya heran saja kenapa nama kitanya satu, arti bahasanya setiap negara beda-beda. Sedangkan Islam sudah jelas punya Tuhan satu, yaitu Allah. Kitabnya satu bahasa, kitabnya pun hanya satu.
~
Walaikumsalam Sdr. Arif,
Sama seperti Anda menyembah Allah yang esa, demikian juga dengan kami orang Kristen menyembah Allah yang esa.
Soal penyebutan nama yang berbeda, semua hanya masalah bahasa saja. Selama kita memanggil “Pribadi” yang sama, menurut saya hal tersebut tidaklah masalah.
Mengapa memakai bahasa yang berbeda? Karena tidak semua orang Kristen di seluruh dunia mengerti bahasa Yunani atau Aramaik sebagai bahasa asli dari Alkitab.
Bisa Anda bayangkan, apa jadinya bila kita bicara dengan orang yang tidak mengerti bahasa Indonesia, apakah komunikasi dapat berjalan? Atau, misalnya Anda tidak mengerti bahasa Inggris, tetapi diminta untuk membaca buku dalam bahasa Inggris, apakah Anda bisa paham apa isi buku itu?
Firman Allah bukan hanya sekedar untuk dibaca. Tetapi juga perlu dimengerti dan dipahami isinya. Bila bahasanya tidak kita mengerti, apakah kita bisa mengerti dan memahami isinya?
~
Saodah
~
Isa dan Tuhan. Dalam Injil dikatakan bahwa Isa adalah anak Allah, dan kaum Kristiani meyakini ajaran itu. Inilah kesesatan Injil dan pengikutnya. Alasannya:
1) Adalah berlawanan dengan sifat ketuhanan bila Allah melahirkan seorang anak, jadi Isa bukanlah keturunan Tuhan;
2) Isa adalah manusia dan selama-lamanya tetap berada pada posisinya sebagai manusia, sehingga pasti ngawur jika Isa dirubah kedudukannya sebagai Tuhan.
Isa Al-Masih bukan Tuhan. Isa adalah manusia, dilahirkan oleh Maryam.
~
Sdr. Irfan,
Menurut saya inilah salah satu kesalah-pahaman Mukmin dalam memahami arti “Anak Allah” yang disematkan bagi Isa.
Sebagaimana Anda dan teman-teman Muslim mengimani bahwa Allah mustahil punya anak biologis, demikian juga dengan kami. Kekristenan tidak pernah mengajarkan bahwa Tuhan telah bersetubuh dengan Maryam lalu menghasilkan Isa.
Kata “Anak Allah” itu hanyalah kiasan. Sama halnya dengan kata “anak pribumi, anak kunci, dll.” Bumi dan kunci tidak mungkin melahirkan anak, bukan?
Lalu, mengapa orang Kristen menyebut Isa sebagai “Anak Allah”? Secara singkat penjelasannya adalah karena Isa dengan sempurna menyatakan Allah kepada manusia. Menyatakan sifat, kasih, kesucian, serta keselamatan dari Allah bagi manusia.
Untuk lebih jelasnya kita dapat mendiskusikan hal ini lewat. Silakan mengemail saya ini: saodah@idionline.info atau WA/SMS ke: 0812-81000-718.
~
Saodah
~
Di sini Anda berkata bahwa rencana Allah dalam menyelamatkan manusia dari hukuman dosa lewat kematian Yesus. Menyelamatkan manusia dari dosanya kepada siapa?
Sementara di sini Anda berkata Isa adalah Tuhan yang datang ke dunia sebagai manusia. Jika Isa adalah Tuhan, berarti Dia berkuasa. Kenapa Dia harus mengorbankan diri-Nya?
~
Firman Allah mengatakan, “setiap orang yang percaya kepada-Nya [Isa A-Masih] beroleh hidup yang kekal.” Artinya, setiap orang yang percaya kepada Isa akan mendapatkan hidup kekal di sorga. Bukan dihukum di neraka akibat dosa-dosa yang mereka lakukan.
Inilah yang dimaksud dengan “Isa datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari hukuman dosa.”
Justru karena Isa berkuasa, makanya Isa berkuasa mengampuni manusia dari dosa-dosa mereka. Bila Ia hanya seorang nabi biasa tanpa kuasa, menurut Anda apakah Isa akan berkata “Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!”
Bagaimana menurut Sdr. NN?
~
Saodah
~
Kenapa Isa disalib? Adakah Isa diangkat ke langit wafat di tiang salib. Mohon penjelasan.
~
Saya senang dengan pertanyaan Anda. Pertanyaan ini menunjukkan keingintahuan Anda. Isa Al-Masih disalibkan untuk menyelamatkan Anda dan saya dari neraka. Sebab tidak mungkin manusia bisa menolong dirinya sendiri tanpa pertolongan dari Allah. Itu sebabnya, Allah nuzul ke dunia dan menjadi manusia. Dia adalah Isa Al-Masih.
Mencermati apa yang dilakukan Isa Al-Masih, maka menurut Anda siapakah Isa Al-Masih sesungguhnya? Bagaimana?
~
Solihin
~
Bagaimana Injil sampai ke tangan tuan, dan bagaimana menghubungkannya dengan Isa Al-Masih yang hidup 2019 tahun yang lalu? Terimakasih.
~
Saudara Iip Saifullah,
Injil ditulis oleh para murid-murid Isa Al-Masih seperti Rasul Besar Yohanes dan Rasul Besar Matius, Rasul Markus merupakan sekretaris dari Rasul Besar Petrus yang merupakan murid Isa Al-Masih secara langsung. Rasul Lukas merupakan dokter yang melakukan penyelidikan terhadap peristiwa seputar Isa Al-Masih.
Mencermati fakta-fakta tersebut, maka kita mengetahui bahwa Injil sampai ke tangan pengikut Isa Al-Masih melalui proses. Artinya Injil yang telah ditulis oleh para murid diberikan kepada jemaat dan diedarkan ke jemaat-jemaat lain dan disalin berulang kali sesuai dengan yang asli karena pada masa itu bahasa yang digunakan adalah bahasa Yunani.
Karena itu, untuk mengenal Isa Al-Masih, maka kita perlu membaca Injil yang ditulis oleh para murid. Bagaimana dengan Al-Quran? Bagaimana saudara menjelaskan tentang Allah SWT? Apakah Allah SWT pernah menyatakan diri kepada nabi saudara dan saudara?
~
Solihin
~
Shalom,
Forum diskusi ini sangat menginspirasi kita. GBU all.
~
Saudara Gayus,
Saya berterima kasih untuk komentar anda. Tentu komentar ini sangat membantu kami agar semakin semangat memberitakan Isa Al-Masih kepada semua orang. Terima kasih.
~
Solihin
~
“Menurut saudara, apakah yang membuat tokoh dalam cerita tersebut akhirnya memutuskan untuk menjadi pengikut Isa Al-Masih?”
Karena tidak cerdas dalam memahami Al-Qur’an sehingga mudah tertipu oleh kata-kata dalam Alkitab.
~
Hudaya,
Memang ada anggapan bahwa seseorang yang meninggalkan Islam dan memilih mengikuti Isa Al-Masih tidak cerdas. Tetapi kesimpulan itu adalah prematur. Sebab setiap orang yang akan mengikuti Isa Al-Masih akan mengalami pergolakan dan kegoncangan iman terlebih dulu. Sebab doktrin Islam telah diajarkan sebelumnya. Dengan demikian, diperlukan penelitian dan penelusuran tentang Isa Al-Masih lebih lanjut oleh orang tersebut.
Dengan demikian, setiap orang yang berani melakukan penyelidikan tentang Isa Al-Masih dari Al-Quran dan Injil adalah cerdas. Apakah ia akan memutuskan percaya pada Isa Al-Masih atau tidak, itu adalah hak yang bersangkutan. Faktanya, banyak orang yang meninggalkan Islam setelah berani membandingkan Al-Quran dan Injil untuk mengenal Isa Al-Masih. Mengapa demikian menurut Anda?
~
Solihin