Bebas dari pornografi jelas bukan hal yang mudah. Ditambah perkembangan Media yang sangat pesat, mempermudah siapa saja mengakses situs-situs porno. Hal ini dialami oleh setiap orang tanpa membedakan agama yang dianut.
Bagaimana menekan pertumbuhan konsumen pornografi? Satu-satunya cara adalah menolong mereka mempunyai hati yang baru!
Video “Lika-Liku Keluarga Ahmad Soeparno” pada episode ini mengangkat tema mengenai “Perjuangan Pria Muslim Melawan Pornografi.” Tonton video ini dan Anda akan tahu cara mendapatkan hati yang baru dan terbebas dari pornografi.
Bila Anda mempunyai pertanyaan atau pandangan lain, silakan mengemail staff kami atau kirimkan pertanyaan singkat Anda lewat WA/SMS ke 0812-8100-0718.
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Anda, apa yang mendorong orang-orang mencari situs-situs porno di internet?
- Mengapa hukum-hukum restriktif, seperti ada di negara-negara Islam kelihatan tidak mengurangi penonton-penonton pornografi dalam negara Islam?
- Mengapa orang-orang yang tahu bahwa baik agama maupun hukum-hukum restriktif tidak mengurangi perhatian akan internet, tidak tertarik minta pertolongan Juruselamat Dunia, Isa Al-Masih?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Untuk pertanyaan singkat, dapat mengirimkan SMS ke: 0812-81000-718.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
*
“Menurut Anda, apa yang mendorong orang-orang mencari situs-situs porno di internet?”
Rasa keingintahuan yang besar akibat dari tontonan yang didapatkan baik dari TV, sosial media, atau platform video seperti youtube. Selain tontonan, lingkungan pun mempengaruhi. Misal, ada teman yang mempengaruhi bahwa hal itu keren, atau tontonan itu bisa jadi bahan edukasi ke depannya.
*
Fathurrahman,
Rasa ingin tahu yang besar bisa mendorong orang mencari tahu melalui media-media yang ada. Menjadi pemikiran bersama adalah bagaimana mengendalikan diri dari keinginan untuk menonton tayangan tersebut. Sebab tiap orang bisa tergoda. Bukankah demikian?
Mencermati pernyataan Anda tentang edukasi, maka saya berpendapat bahwa tontonan yang bersifat pornografi kecil kemungkinan dijadikan sebagai bahan edukasi. Sebaliknya, tontonan itu menjadi jebakan yang menggoda sehingga dapat menimbulkan dosa.
Saya menemukan fakta bahwa seseorang yang sudah dibersihkan hatinya dapat mengendalikan diri. Hanya Isa Al-Masih yang dapat membersihkan hati manusia. Bagaimana menurut Anda mengenai ini?
~
Solihin