Tentu tidak seorang pun ingin disebut sesat, bukan? Menurut tafsiran M.Q. Shihab, yang disebut “walad dallin” pada Qs 1:7 adalah orang Nasrani. Namun yang membingungkan, mengapa tafsiran itu tidak merujuk pada orang Budha, Hindu, Atheis dll? Mengapa penafsir secara otomatis menunjuk pada orang Nasrani?
Video berikut berjudul “Mengapa Al-Fatihah Menyebut Pengikut Isa Al-Masih Sesat?” Ilustrasi pada video ini akan menolong Anda menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas dan memberi Anda pandangan baru tentang orang Nasrani.
Bila Anda mempunyai pertanyaan atau pandangan lain, silakan mengemail staff kami atau kirimkan pertanyaan singkat Anda lewat WA/SMS ke 0812-8100-0718.
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Anda, mengapa penafsir Al-Quran secara otomatis merujuk pada orang Nasrani sebagai walad dallin pada Qs 1:7?
- Berdasarkan Qs 3:55, menurut Anda mungkinkah pengikut Nabi Terkemuka di dunia dan di akhirat sebagai umat yang sesat? Jelaskan alasan Anda!
- Kitab Allah menyebut Isa adalah Jalan, Kebenaran dan Hidup. Satu-satunya jalan menuju sorga. Menurut Anda, adakah cara lain untuk sampai ke sorga selain melalui Isa? Jelaskan jawaban Anda!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Untuk pertanyaan singkat, dapat mengirimkan SMS ke: 0812-81000-718.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
~
Assalamualaikum min IDI,
Saya melihat video di channel ini agak kontroversial dan menurut saya tidak adil karena tidak menunjukkan dari dua sisi narasumber, dan hanya mengacu pada satu golongam saja. Alangkah baiknya disertakan narasumber dari dua materi tersebut agar adil. Terimakasih.
~
Farid,
Menarik sekali pendapat Anda. Bila Anda telah menyaksikan video tersebut secara menyeluruh, maka Anda menemukan satu narasumber dari Islam, yaitu Quraish Shihab dan narasumber lain, yaitu kami. Mencermati video di atas, maka muncul pertanyaan besar dalam benak saya. Menurut Anda, mengapa penafsir Al-Quran secara otomatis merujuk pada orang Nasrani sebagai walad dallin pada Qs 1:7? Bukankah Allah SWT telah menyatakan secara jelas bahwa pengikut Isa Al-Masih di atas orang-orang kafir hingga hari kiamat (Qs 3:55)?
Menjadi pengikut Isa Al-Masih merupakan kebanggaan tersendiri, bukan? Sebab Allah SWT memuliakan pengikut Isa Al-Masih. Apa Anda mau dimuliakan Allah? Silakan Anda mempelajari Isa Al-Masih dari Injil. Bagaimana?
~
Solihin
~
Kalau mau belajar Islam dan sejarah itu yang benar.
~
Robi,
Saya tertarik dengan pernyataan Anda di atas. Saya bertanya kepada Anda. Apa Anda telah menyaksikan video di atas secara menyeluruh? Bukankah video di atas didasarkan pada pandangan Quraish Shihab? Artinya kami menanggapi tafsiran Quraish Shihab. Pertanyaan yang muncul adalah mengapa penafsir Al-Quran secara otomatis merujuk pada orang Nasrani sebagai walad dallin pada Qs 1:7? Bukankah pengikut Isa Al-Masih dimuliakan Allah SWT dengan menyatakan bahwa pengikut Isa Al-Masih di atas orang-orang kafir hingga hari kiamat (Qs 3:55)?
Tentu ini menjadi kebahagiaan tersendiri. Setiap orang mengharapkan diterima dan dimuliakan Allah di atas orang-orang kafir. Apakah Anda mau mengenal Isa Al-Masih lebih lanjut? Bagaimana?
~
Solihin
~
Maaf, artinya apa?
~
Fahrizal,
Saya belum memahami maksud pertanyaan Anda. Dapatkah Anda menjelaskan lebih lanjut maksud pertanyaan itu? Sebab memberikan tanggapan tanpa mengetahui maksud dan konteks pertanyaan itu akan memberikan jawaban yang keliru. Harap Anda dapat menjelaskan maksud pertanyaan itu. Terima kasih.
~
Solihin
~
Qurais Shihab saja yang dijadikan acuan? Asal anda tahu, Islam punya empat imam besar sebagai rujukan, punya banyak hadist, dan punya ribuan atau bahkan jutaan ahli agama. Kenapa harus Quraish Shihab? Kalau mau buat perbandingan, tolong yang lengkap. Jangan satu orang saja yang dijadikan acuan!
~
Anis,
Menarik sekali pendapat saudara. Memiliki empat imam besar sebagai rujukan adalah baik. Bila saudara mempertanyakan Quraish Shihab, apakah ini artinya saudara meragukan kemampuan intelektualitas Quraish Shihab? Bukankah Quraish Shihab merupakan cendekiawan Muslim yang diakui umat Islam? Pertanyaannya adalah apakah pandangan Quraish Shihab bertentangan dengan pandangan imam besar Islam? Bila bertentangan, maka bagian mana yang bertentangan dengan imam Islam lainnya agar hal ini lebih jelas? Dapatkah saudara menjelaskan hal ini? Bagaimana saudara?
~
Solihin
~
Assalamu’alaikum warahmatullahi wa barokatuh,
Maaf sebelumnya hanya ingin menyampaikan bahwa kalau mencari suatu kejelasan dari dalam Al-Quran jangan mengacu pada satu ayat saja karena banyak ayat lain yang juga berhubungan. Juga ingin menyampaikan bahwa surat Al-Fatihah ayat 7 itu maksudnya bukan hanya ummat agama lain tapi juga ummat Islam yang sesat/musyrik dan menyekutukan Allah SWT dan orang musyrik adalah orang yang tidak di ridhoi Allah SWT. Sekian terimakasih. Assalamu’alaikum
~
Raihan,
Saran dan masukan yang baik sekali. Tentu saja kita harus mengkaji ayat dengan benar agar memahami makna yang sesungguhnya. Benar sekali bahwa orang yang musyrik adalah bila menyekutukan Allah. Sebab tidak ada yang setara dengan Allah.
Pengikut Isa Al-Masih tidak pernah menyekutukan Allah, sebab pengikut Isa sangat memahami siapa Allah yang benar yang seharusnya disembah. Allah yang telah menyatakan diri-Nya agar dapat dikenal manusia. Sudahkah saudara mengenal Allah yang saudara Raihan sembah?
~
Noni
~
Permisi nih saya udah nonton sampe selesai videonya, menurut saya nggak sesat jika mengikuti Nabi Isa. Seperti tidak memakan babi dan meminum alkohol dan mempelajari Injil secara dalam (Injil murni belum diubah manusia).
Namun menurut saya akan sesat jika menyembah Nabi Isa, karena mengikuti sebagai pengikut nabi itu berbeda dengan menjadikan nabi Isa sebagai perwujudan Tuhan. Karena setahu saya semua gelar Nabi itu diberikan Allah ke manusia ciptaan-Nya. Mohon maaf jika ada kata yang menyinggung
~
Andika,
Pendapat sdr menarik sekali. Tentu adalah sesat jika manusia tidak menyembah Allah Sang pencipta, namun menyembah ciptaan-Nya. Namun Kitab Allah menuliskan bahwa Isa tidak diciptakan, Isa bukan ciptaan. Isa adalah Firman Allah yang menjadi manusia (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1,14). Artinya Isa dan Allah adalah satu yang tak terpisahkan. Karena itu pengikut Isa yang menyembah Isa bukanlah sesat sebab menyembah Allah yang menyatakan diri dalam wujud yang dapat dikenal manusia.
Sangat baik jika sdr Andika mempelajari lagi mengenai siapa Isa Al-Masih sesungguhnya dalam Kitab Injil agar lebih mengenal Isa Al-Masih.
~
Noni
~
Admin,
Memang betul nabi Isa Al-Masih adalah penunjuk jalan. Namun Dia bukan Tuhan, dan Dia hanya menyampaikan perintah Tuhan. Dan lantas apakah umat Kristen mengikuti Yesus itu? Saya rasa tidak, karena Kristen hanya asal mengimani saja tanpa ada kejelasan.
~
Gimbrang,
Terimakasih atas penilaian saudara terhadap kekristenan. Umat Kristen mengimani imannya, tetapi bukan iman yang tanpa kejelasan. Iman ini berasal dari Firman Allah yang dipelajari dan dikaji. Sebab itulah ada Alkitab yang menjelaskan. Karena iman timbul dari pendengaran akan Firman Allah.
Jika saudara ingin bukti, silakan membaca Alkitab dan akan saudara temukan seluruh penjelasan yang memerdekakan setiap orang. Kami yakin saudara akan memperoleh berkah jika saudara mau membuka dan membaca Alkitab.
~
Noni
~
Maaf saya hanya mempertanyakan maksud dan tujuan blog dan video ini. Mengapa kalian (Nasrani) berusaha mendapatkan justifikasi (pembenaran) tentang agama kalian di dalam dalil Islam ? Untuk apa ?
Kita jalani saja masing masing agama yang dipercayai, jangan campur adukan akidah begini, kami pun (Muslim) dan orang orang selain Nasrani dianggap sebagai domba domba yang tersesat oleh kalian bukan ? Tersesat atau tidaknya kita sesuai kepercayaan agama masing masing
~
Anonim,
Tujuan blog ini adalah mengungkapkan fakta-fakta yang selama ini tersimpan bahkan mungkin belum disadari. Karena itulah kita mengkajinya dari sumber terpercaya yaitu Al-Quran dan Alkitab.
Betul sekali sungguh tidak menyenangkan apabila orang lain menilai yang buruk tentang kita. Bukankah umat Muslim pun menganggap non Muslim kafir sama seperti saudara mengira umat Kristen menganggap Muslim sebagai domba tersesat.
Padahal yang dimaksud sebagai domba di dalam Injil adalah orang Kristen. Mereka mengakui Isa Al-Masih adalah Gembala yang baik dan pengikut-Nya adalah domba-domba gembalaan-Nya. Umat Kristen tidak menilai umat Islam sebagai domba yang tersesat. Tetapi umat Islam adalah sesama yang untuknya Isa Al-Masih juga telah berkorban.
~
Noni
~
Intinya di Al-Quran sendiri mengakui Taurat dan Injil. Alangkah baiknya di baca kembali Taurat dan Injil, sebab dari membaca kitab tersebut akan dipahami kebenaran, bukannya mencari pembenaran atau menyalahkan keyakinan bagi Noni. Terimakasih.
~
Aldo,
Kami sependapat dengan saudara dalam hal membaca Alkitab. Kami pun mengajak saudara untuk bersedia membaca Alkitab yaitu Injil. Tidak diragukan lagi bahwa saudara sudah menyelesaikan pembacaan Al-Quran. Karena itu ini waktunya bagi kita membaca Injil. Dengan demikian kita akan menemukan kebenaran yang utuh bukan sepotong-sepotong.
“Katakanlah: ‘Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikit pun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat dan Injil yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu’” (Qs 5:68~
~
Noni
~
Karena itu memang sesat.
~
Hamba Allah,
Jika menurut pendapat saudara pengikut Isa Al-Masih adalah sesat, lalu apa alasannya? Mohon penjelasannya
Bukankah pengikut Isa menjalankan apa yang diajarkan dan diperintahkan Allah dalam Kitab Taurat dan Injil? Pengikut Isa pun menyembah Allah yang Esa. Lalu dimana letak sesatnya ssaudaraku?
~
Noni
~
“Untukmu agamamu untukku agamaku” Maaf sebelumnya, mau sampai kapanpun kalau mau mencari pembenaran tidak akan bisa. Bagi kami sendiri agama kami adalah yang paling utama. Bagi kami masa dari ajaran kalian-pun sudah berakhir, dan akhirnya disempurnakan dengan Islam dengan adanya nabi Muhammad Saw. Bukannya di dalam Taurat dan Injil juga menyebutkan adanya Rosul terakhir dari Allah SWT? Kenapa kalian mengingkarinya?
Terimakasih.
~
Jilt,
Memang benar yang saudara sampaikan, pilihan itu ada pada diri masing-masing. Kami pun hanya menyampaikan kebenaran. Adapun mengenai nabi Islam di dalam Alkitab sungguh tidak ada.
Adapun Nabi Islam dan para pengikutnya semula menyadari akan kekosongan ini. Itu sebabnya para cendikia Islam mulai mencari berbagai macam cara untuk mendukung keyakinan tersebut. Lalu mengapa umat Islam mula-mula begitu ingin supaya nama Muhammad dituliskan di dalam Alkitab? Apakah saudara menemukan ada namanya di dalam Alkitab?
~
Noni