Wahyu Allah (Taurat, Zabur, Injil) menekankan hidup suci jauh lebih penting daripada busana. Isa Al-Masih juga menegaskan betapa pentingnya hati yang suci itu.
Firman-Nya, “Tetapi apa yang keluar . . . dari hati . . . yang menajiskan orang. Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat. Itulah yang menajiskan orang . . .” (Injil, Rasul Besar Matius 15:18-20).
Pada episode ini, Video “Lika-Liku Keluarga Ahmad Soeparno” mengangkat tema mengenai “Mana Lebih Penting, ‘Berhijab atau Kesucian Hati’”? Mempelajari video ini akan menolong Anda memahami asal-usul berhijab, serta hubungannya dengan keselamatan Muslimah di akhirat.
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Bagaimana pandangan Anda tentang fakta bahwa hijab berasal dari budaya non-Islam?
- Mengapa Allah mementingkan kebersihan/kesucian hati, perbuatan dan kehidupan manusia daripada hijab?
- Selain lewat Isa Al-Masih, menurut Anda adakah cara lain untuk menyucikan diri kita dari segala dosa? Jelaskan pandangan Anda!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Untuk pertanyaan singkat, dapat mengirimkan SMS ke: 0812-81000-718.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
~
Bismilah hirah manirahim. Asalam mualaikumwarahmatulah hiwabarakatu.
1. Sebenarnya kembali ke diri masing-masing. Apa yang kita perbuat akan berdampak kepada diri masing-masing. Yang penting lambang kita berbeda.
2. Karena hijab tinggal sorong (********)
3. {penjagaan hati terutama kembali kepada hambanya masing-masing. Contohnya: menjalakan perintahnya dan kewajiban dan meninggalkan larangannya sebagaimana mestinya hanya itu jawaban yang tahu. Ma’af jika ada kata-kata saya salah tempat yang tidak pada tempatnya.
~
1. Dapatkah Anda menjelaskan lebih lanjut mengenai pernyataan di atas? Sebab hijab tidak memengaruhi keselamatan di akhirat, bukan? Bagaimana?
2. Apa maksud saudara dengan pernyataan tersebut, yaitu “karena hijab tinggal kosong”?
3. Itu sebabnya, saya berpikir bahwa hijab tidak memengaruhi keselamatan manusia. Hanya kesucian hati. Persoalannya adalah siapa yang memiliki hati yang suci? Sebab semua orang berdosa. Bukankah demikian?
~
Solihin