Mengenai peringatan Idul Adha, terdapat satu hal menarik yang dicatat Al-Quran mengenai kurban Nabi Ibrahim. Qs 37:102-107 mencatat bahwa Nabi Ibrahim mempersembahkan “seekor sembelihan yang besar.” Sembilan yang dimaksud adalah domba jantan.
Apa maksud dari “kurban domba jantan” tersebut? Mengapa tidak hewan lain seperti unta, kuda, lembu, atau yang lainnya. Mengapa pula harus jantan? Apakah betina tidak boleh?
Video berikut menjelaskan tentang “Maksud Kurban Idul Adha.” Penjelasan dalam video ini akan menolong Anda menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas serta hubungannya dengan Isa Al-Masih sebagai “Kurban” penghapus dosa dunia. Bila Anda mempunyai pertanyaan atau pandangan lain, silakan mengemail staff kami atau kirimkan pertanyaan singkat Anda lewat WA/SMS ke 0812-8100-0718.
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Bagaimana Saudara memaknai Idul Adha dalam hidup Saudara?
- Bagaimana pandangan Saudara mengenai pengurbanan Isa Al-Masih sebagai Kurban penghapus dosa umat manusia?
- Mengapa sebagian pakar agama merasa ada hubungan antara “domba jantan” yang Nabi Ibrahim korbankan, domba pembantaian di Kitab Nabi Yesaya dan “anak domba Allah” yang disinggung Nabi Besar Yahya Pembaptis? Jelaskanlah jawaban Anda.
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Untuk pertanyaan singkat, dapat mengirimkan SMS ke: 0812-81000-718.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”