Umat Islam sangat menghormati Isa Al-Masih. Namun anehnya, banyak di antara mereka yang belum pernah mendengar kisah Isa yang lengkap. Sangat penting bagi Mukmin untuk mengetahui kebenaran tentang Isa Al-Masih, karena Ia punya pengaruh besar untuk keselamatan kita.
Apakah pengaruh Isa Al-Masih terhadap keselamatan kita?
Video berikut berjudul “Kisah Singkat Nabi Isa Menurut Kitab Allah.” Penjelasan pada video ini akan menolong Anda mengenal Pribadi Isa Al-Masih lebih lagi.
Bila Anda mempunyai pertanyaan atau pandangan lain, silakan mengemail staff kami atau kirimkan pertanyaan singkat Anda lewat WA/SMS ke 0812-8100-0718.
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Apakah Anda pernah dengar kisah singkat Nabi Isa seperti ini? Jika belum, bagaimana pandangan Anda?
- Mengapa umumnya Mukmin tidak pernah dengar kisah Nabi Isa walau Ia diutamakan oleh mereka?
- Setelah membaca kisah di atas apakah Anda setuju bahwa Isa Al-Masih lebih dari nabi? Jelaskan!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Untuk pertanyaan singkat, dapat mengirimkan SMS ke: 0812-81000-718.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
~
Ya, Isa mungkin manusia hebat seperti Krisna, Budha, Musa, Tao, dll. Sehebat apapun dia tetaplah manusia biasa yang membutuhkan ruang & waktu. Akhirnya fakta membuktikan dia mati juga meski orang Kristen percaya Isa pergi ke langit & tidak mati.
Sebagai manusia modern yang berpikir memakai logika, tentu tak mungkin bisa dipercaya. Tuhan adalah prima causa yang tak terbatas ruang & waktu. Hanya itulah yang bisa dipercaya orang yang berakal.
~
Ika,
Saya senang Anda mencoba menggunakan logika. Jika Anda memercayai bahwa Allah adalah prima causa yang tak terbatas oleh apapun, maka seyogianya Anda pun mesti memercayai bahwa Allah dapat masuk ruang dan waktu. Hal itu jika Anda konsisten mengakui Allah tak terbatas.
Injil, Rasul Besar Yohanes menjelaskan bahwa Isa Al-Masih nuzul dari sorga dan masuk dalam ruang dan waktu. Isa Al-Masih berfirman, “Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:23). Ini membuktikan eksistensi Isa Al-Masih lebih dari sekedar nabi.
Mencermati hal ini, maka hanya Isa Al-Masih yang dapat menolong Anda selamat di akhirat. Dan Isa Al-Masih memberikan kepastian itu. Maukah Anda mengenal Isa Al-Masih lebih lanjut?
~
Solihin
~
Kisah hidup yang menjadi pedoman untuk orang beriman.
~
Angri Heten,
Memang tepat sekali yang disampaikan oleh Anda. Riwayat Isa Al-Masih telah menjadi pedoman bagi manusia karena Isa Al-Masih telah memberikan “nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Injil, Rasul Besar Matius 20:28).
Ini adalah kabar baik bagi manusia yang mengharapkan kepastian selamat di akhirat. Tentu tiap orang perlu memikirkan dan mempertimbangkan untuk belajar dan mempelajari Isa Al-Masih secara mendalam.
Apakah Anda mau mengenal Isa Al-Masih lebih lanjut?
~
Solihin
~
Isa bukan Yesus. Yesus bukan Isa.
~
Sadam,
Ini adalah pendapat yang menarik. Memang banyak yang memiliki pendapat demikian. Dapat diasumsikan bahwa pendapat ini muncul karena belum membaca kitab suci Injil dan Al-Quran secara menyeluruh.
Isa Al-Masih dan Yesus Kristus adalah Pribadi yang sama dengan riwayat yang berbeda. Untuk mengetahui kebenaran riwayat Isa Al-Masih sesungguhnya, maka perlu membaca kitab suci dari sumber yang paling dekat dengan sejarah Isa Al-Masih, yaitu kitab suci Injil.
Kitab suci Injil menjelaskan bahwa Isa Al-Masih memberikan kepastian selamat di akhirat. Sebuah jawaban atas pergulatan manusia tentang nasib di akhirat nanti. Apakah Anda mau mengenal Isa Al-Masih lebih lanjut?
~
Solihin
~
Anda bawa tema Isa dan Islam, tapi ujung-ujungnya yang dibahas dosa warisan. Orang yang menggunakan logika secara sehat akan membantah dengan tegas tema Anda ini, karena yang dibahas di sini hanya tentang kitab Injil. Dalam Islam dan Al-Qur’an tidak ada dosa warisan.
~
Ubur-ubur,
Tepat sekali yang disampaikan oleh Anda bahwa Al-Quran tidak membahas tentang dosa warisan. Sebenarnya terminologi dosa warisan perlu dipahami dengan benar. Dosa warisan berkenaan dengan hakikat dosa, bukan perbuatan dosa. Ini adalah dua hal yang berbeda.
Contoh: Anda tidak pernah belajar berbohong, tetapi naluri berbohong ada pada diri Anda. Ini yang disebut dengan hakikat atau natur dosa. Itu sebabnya, manusia tidak mungkin bisa bebas dari hakikat dosa tersebut jika manusia tidak diselamatkan.
Hanya Isa Al-Masih yang dapat membebaskan manusia dari dosa. Isa Al-Masih berfirman, “Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:36). Bagaimana perasaan Anda jika dibebaskan dari keadaan yang berdosa?
~
Solihin
~
Bagiku agamaku, bagimu agamamu. Surat Al-Maidah 110, 116; Ali Imran 49, dan masih banyak lagi. Bagi kami, membaca dalam Al Qur’an sudah cukup, karena itu kitab suci kami.
Jadi bagi orang Islam siapa nabi Isa itu, tentu sudah tahu.
~
Mau dong dicuci hehe,
Memang beberapa surat menyinggung tentang Isa Al-Masih. Tetapi maaf, kisah tersebut tidak lengkap. Tidak ada riwayat kronologis dan demografi yang menjelaskan eksistensi peristiwa tersebut.
Kitab suci Injil meriwayatkan Isa Al-Masih secara lengkap dengan menjelaskan secara kronologis dan sistematis serta menampilkan demografi yang dapat diketahui melalui bukti-bukti arkeologi. Artinya riwayat Isa Al-Masih dalam kitab suci Injil merupakan sumber primer yang dapat dijadikan acuan untuk mengenal Isa Al-Masih dengan benar.
Kitab suci Injil menjelaskan bahwa Isa Al-Masih yang dapat menyelamatkan manusia dari neraka. Isa Al-Masih berfirman, “Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28).
Bagaimana perasaan Anda membaca firman Isa Al-Masih tersebut?
~
Solihin
~
Mohon maaf sebelumnya, saya Muslim dan saya keberatan atas video anda. Di video anda, anda menjelaskan di Al-Qur’an mengatakan Isa Al-Masih mati tersalib. Coba anda katakan di Al-Qur’an, ayat berapa yang mengatakan Isa Al-Masih mati disalib?
Faktanya di Al-Qur’an tidak ada ayat satupun yang mengatakan nabi Isa mati di salib. Anda dan tim anda jangan menginformasikan hal-hal tidak ada di Al-Qur’an. Tanpa sadar kalian menyebarkan agama kalian dengar cara menipu. Apakah itu hal yang baik?
~
Harumi,
Saya berterima kasih untuk pendapat Anda yang santun. Saya menemukan adanya kata ‘meninggal’ pada teks Qs 19:33 di mana Isa Al-Masih mengalami kematian. Mengapa Al-Quran menyebutkan Isa Al-Masih meninggal jika Isa Al-Masih tidak mengalami kematian?
Selain itu, bagaimana cara Isa Al-Masih meninggal? Bukankah kitab suci Injil menjelaskan kematian Isa Al-Masih terjadi di atas kayu salib? Lagi pula, sejarawan Yosephus dan Tacitus menyatakan bahwa Isa Al-Masih mengalami kematian.
Berita penting ini merupakan tujuan Isa Al-Masih nuzul ke dunia agar manusia selamat di akhirat. Itu sebabnya, Isa Al-Masih memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang (Injil, Rasul Besar Matius 20:28). Maukah Anda mengenal Isa Al-Masih lebih lanjut?
~
Solihin
*****
Jawaban 1, 2 dan 3.
Seorang Mukmin tidak akan menjadi mukmin bila tidak percaya dengan Isa (PBUH). Dia lebih dari nabi, namun itu tidak membuatnya menjadi Tuhan dalam Islam. Jelas dalam Al-Qur’an banyak pernyataan bahwa Allah SWT secara terang mengaku sebagai Tuhan satu dan Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan Muhammad adalah pembawa pesan Tuhan.
Jadi bisakah anda tunjukkan kalimat dalam Injil yang menyatakan, “Aku Isa adalah Tuhan, maka sembahlah aku?” Seperti yang dilakukan Tuhannya orang Islam.
*****
Judas,
Saya menghargai pendapat Anda. Memang benar bahwa Islam tidak mengakui Keilahian Isa Al-Masih. Bila mengacu pada pernyataan seseorang mengakui bahwa dia adalah Tuhan, maka pengakuan tersebut dapat disampaikan oleh banyak orang.
Herodes adalah seorang raja yang pernah mengakui dirinya adalah Tuhan (Injil, Kisah Para Rasul 12:21-23). Bahkan Nebukadnezar, seorang raja Babelonia, pun pernah menganggap dirinya adalah Tuhan, tetapi berakhir tragis.
Ini menjelaskan pengakuan tidak membuktikan bahwa pribadi tersebut adalah Tuhan. Isa Al-Masih pun pernah mengakui diri-Nya adalah Allah (Injil, Rasul Besar Yohanes 13:13). Tetapi hal itu dibuktikan melalui tindakan, sifat, dan hakikat-Nya. Nah, bagaimana perasaan Anda mengetahui kenyataan tersebut?
~
Solihin
~
Wahai anda yang bikin iklan dan web ini. Kalian tahu tidak bahwa kristenisasi itu merugikan umat Kristen karena orang Kristen kalau mau beramal buat orang miskin menjadi tidak tahu apakah Kristen itu baik atau tidak, apakah dia menyumbang tanpa berharap imbalan.
~
Bambang,
Kami tidak pernah melakukan kristenisasi. Kristenisasi adalah tindakan yang tidak bijak dan tidak tepat. Sebab tiap orang berhak untuk mempertimbangkan keyakinannya.
Lagi pula, saya memberikan ruang bagi pengunjung di situs ini untuk menyelidiki dan menilai apa yang disampaikan benar atau tidak. Video di atas mengurai tentang siapa Isa Al-Masih menurut kitab suci Allah. Isa Al-Masih memiliki kuasa untuk mengampuni dosa (Injil, Rasul Besar Matius 9:1-6).
Bukankah ini menakjubkan? Pertanyaannya adalah apakah Anda mau mengenal Isa Al-Masih lebih lanjut?
~
Solihin
~
Assalamu’alaikum. Kak saya ingin meluruskan bahwa Injil itu sudah tidak ada karena sudah diubah ubah maka kebenarannya tak dapat dipastikan. Dan saya ingin bertanya jika Isa adalah Tuhan atau pernah mengakui dirinya tuhan mengapa dia dapat Mati sedangkan ia Tuhan, disini saya simpulkan terdapat cacat logika jika ia Tuhan seharusnya ia dapat melakukan apapun agar dia tidak mati. lalu ia dibangkitkan pasti ada sesuatu yang membangkitkannya, jika tuhan mati pasti dunia telah terhenti.
~
Saudara Bena,
Terimakasih atas kejujuran saudara mengatakan Injil itu sudah tidak ada. Kami yakin saudara tidak benar-benar yakin bahwa Injil sudah tidak ada. Karena untuk membuktikan Injil benar-benar tidak ada adalah mustahil. Kalau saudara cukup mampu mengerjakan proyek pembuktian Injil itu sudah tidak ada silakan saudara kerjakan namun harus obyektif.
Kami percaya Injil itu masih ada dan tetap ada, sebab hanya manusia yang dapat mengatakan Injil tidak ada dan hanya Allah yang dapat membuat Injil tetap ada, kecuali Allah berkata Injil sudah tidak ada. Kalau Allah tidak tahu Injil sudah tidak ada, Dia bertanggungjawab mencari dimana Injil tersembunyi dan kalau memang Injil tidak ada berarti Allah gagal menjaga Firman-Nya bahkan gagal mencari tahu dimana Injil bersembunyi.
~
Noni
~
Mengapa umumnya mukmin tidak pernah dengar kisah Nabi Isa Al-Masih walau Ia diutamakan oleh mereka? Karena sejak dini mereka di doktrin haram dan dilarang mendengar, mengetahui, dan membaca kisah Nabi Isa Al-Masih karena berpotensi murtad.
Setiap agama baru muncul sebagai perlawanan terhadap agama sebelumnya. Agama Islam muncul sebagai perlawanan, penyangkalan, dan penolakan terhadap “agama” yang dibawa oleh Nabi Isa Al-Masih? Maka “agama Isa” haram dipahami termasuk dibaca. Maaf, saudaraku beragama lain. I love U all.
~
Saudara Anaxianipar,
Terimakasih atas penjelasannya. Kami sependapat dengan saudara bahwa ada indikasi dari cara agama tertentu mendiskreditkan agama lainnya. Untuk kasus ini tidak ada agama yang imun. Atau lebih tepatnya adalah perilaku para pemeluk agama. Isa Al-Masih tidak membawa agama tetapi Dia adalah pusat kehidupan.
Dia memberikan kehidupan dan menghargai kehidupan. Itu sebabnya Dia mati supaya manusia hidup. Dan Dia bangkit supaya kita memiliki pengharapan. Apakah saudara mempercayai Isa Al-Masih pemberi kehidupan?
~
Noni
~
Anda menggunakan Al Qur’an sebagai pendukung pernyataan kesucian Nabi Isa. Pertanyaan saya, apakah Anda juga meyakini bahwa Al Qur’an merupakan wahyu dari Allah melalui Nabi Muhammad SAW? Terimakasih sebelumnya.
~
Ari,
Ini pertanyaan yang menarik sekali. Mengutip yang tertulis dalam Al-Quran bukan berarti mengakui bahwa Al-Quran adalah wahyu Allah. Sebab wahyu Allah disampaikan dengan penyataan diri Allah secara langsung kepada nabi Anda.
Saya tidak menemukan bahwa Allah menyatakan diri secara langsung kepada nabi Anda sehingga mengakui Al-Quran adalah wahyu Allah merupakan sikap yang belum dapat dilakukan. Sebenarnya Injil telah menjelaskan bahwa Isa Al-Masih adalah suci. Hal ini yang ditegaskan Isa Al-Masih sendiri (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:46).
Itu sebabnya, menggunakan Al-Quran sebagai referensi merupakan sebuah kejujuran terhadap data dan fakta yang tertulis. Saya bertanya pada Anda. Apa Anda mau mengenal Isa Al-Masih lebih lanjut dari kitab suci Injil?
~
Solihin
~
Menuhankan Isa adalah sebuah tragedi terbesar tentang ajaran Alkitab. Hampir-hampir langit runtuh dan bumi terbelah karena keyakinan sesat tentang Allah yang Maha Kuasa bisa mempunyai anak atau bisa inkarnasi menjadi manusia, mahluk lemah dan hina.
~
Zahrowibantul123,
Mengabaikan fakta yang tertulis dalam Alkitab justru sebuah tragedi besar. Bagaimana mungkin menafikan bahwa Isa Al-Masih adalah Allah setelah bukti-bukti dalam Alkitab menjelaskan hal itu?
Setidaknya, Isa Al-Masih berfirman dalam Alkitab, “Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:23). Ini menjelaskan bahwa Isa Al-Masih memiliki hakikat berbeda dengan manusia.
Itu sebabnya, Isa Al-Masih dapat memberikan kepastian masuk surga kepada tiap orang yang percaya pada Isa Al-Masih (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28). Pertanyaannya adalah apakah saudara mau mengenal Isa Al-Masih lebih lanjut dari kitab suci Injil?
~
Solihin
~
Puji Tuhan. Haleluya. Yesus Kristus memberkatimu, kawan.
~
Abdul,
Terima kasih untuk tanggapan Anda. Berharap video di atas memberikan pencerahan kepada Anda dan tiap orang yang menyaksikannya.
Banyak orang yang belum mengenal Isa Al-Masih dengan benar. Itu sebabnya, kisah singkat Isa Al-Masih di atas diharapkan dapat menolong tiap orang meneladani Isa Al-Masih.
~
Solihin
~
Kenapa umat Kristen masih memakai kata “Allah” dalam Injil, sedangkan kata “Allah” adalah bahasa Al-Quran? Karena di Islam Allah itu tidak beranak dan tidak diperanakan.
Pakailah kata dari original teks Injil kalian. Jangan memakai bahasa asli atau original teks agama lain. Percaya diri dengan bahasa asli Injil kalian.
~
Bukan Tuhan,
Menarik sekali tanggapan Anda. Kata “Allah” sudah digunakan sebelum zaman praIslam. Lagi pula, kata ini bukan eksklusif milik agama tertentu.
Kami setuju bahwa Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan secara biologis. Isa Al-Masih adalah Allah yang nuzul ke dunia dan menjadi manusia sehingga tidak dilahirkan karena keinginan seorang laki-laki.
Dengan demikian, hakikat Isa Al-Masih berbeda dengan manusia. Isa Al-Masih berfirman, “Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:23).
Artinya memanggil Isa Al-Masih dengan sebutan “Allah” tidak dapat dinafikan.
~
Solihin
~
Sesungguhnya kitab Al-Qur’an merupakan kitab penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya, termasuk Injil. Dan dijelaskan dalam QS Al-Imran :55, bahwasanya Isa Al-Masih tidak pernah mati melainkan diangkatnya ke surga oleh Allah SWT.
Mengenai video anda di atas mengatakan bahwa “Isa Al-Masih menanggung dosa-dosa kita dengan wafat disalib”. Coba jelaskan tercatat di surah dan ayat berapa dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang itu?
~
Riza,
Saya menghargai pendapat Anda di atas. Walaupun pendapat itu adalah klaim semata. Sebab Allah adalah sempurna sehingga firman-Nya pun sempurna dan tidak perlu disempurnakan.
Nah, Al-Quran tidak mencatat bahwa Isa Al-Masih menanggung dosa manusia dengan wafat disalib, tetapi Al-Quran mencatat bahwa Isa Al-Masih wafat. Ini dibuktikan dengan Qs 3:55 yang menyatakan, “Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu…”
Kitab suci Injil yang telah hadir 7 abad sebelum Al-Quran telah menyatakan bahwa Isa Al-Masih wafat untuk menyelamatkan manusia dengan mati di kayu salib (Injil, Rasul Besar Matius 20:28; 27:45-56). Bagaimana perasaan Anda mengetahui bahwa Isa Al-Masih telah menyelamatkan Anda?
~
Solihin
~
Sayangnya jawaban Anda untuk sdri Harumi sangat tidak relevan. Anda mengambil sepotong jawaban dari Al-Quran kemudian disambungkan dengan Injil sebagai pembenaran, sedangkan pertanyaannya jelas dalam lingkup Al Quran.
Hal tersebut jelas bertolak belakang dengan Al-Quran yang menyebutkan secara gamblang bahwa Nabi Isa tidak disalib & tidak meninggal di tiang salib (Qs. 4:157-158).
~
Dhany,
Ada dua informasi berbeda tentang Isa Al-Masih berkenaan penyaliban. Saya telah menjawab Isa Al-Masih mengalami kematian berdasarkan Qs 19:33, “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.”
Ini menjelaskan bahwa Isa Al-Masih mengalami kematian. Walaupun informasi tentang kematian Isa Al-Masih sudah disampaikan Injil tujuh abad sebelum kemunculan Al-Quran. Tentu Injil sebagai sumber primer lebih tepat dijadikan rujukan dibandingkan Al-Quran berkenaan dengan penyaliban Isa Al-Masih.
Lagi pula, ada perbedaan antara keyakinan dengan fakta sejarah di mana sejarawan Yahudi dan Romawi menyatakan Isa Al-Masih mengalami penyaliban. Bagaimana dengan bukti tentang Isa Al-Masih tidak disalibkan dari perspektif sejarah? Apa saja buktinya?
~
Solihin
~
“Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:23). Saya rasa ayat ini mungkin benar, tapi kamu yang keliru menganggap Isa sebagai Tuhan karena dia berkata dari atas.
Ingatlah malaikat juga dari atas. Jin dan Iblis juga dulu dari atas dan malaikat jin dan iblis juga bukan dari dunia ini.
~
Yusri,
Menarik sekali pendapat Anda di atas. Pendapat Anda di atas semakin menegaskan bahwa Isa Al-Masih memiliki hakikat abadi atau kekal. Artinya sebelum dunia ini ada, Isa Al-Masih telah ada.
Isa Al-Masih berfirman mengenai ini, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:58). Ini menjelaskan bahwa Isa Al-Masih adalah Allah. Itu sebabnya, malaikat datang melayani Isa Al-Masih (Injil, Rasul Besar Matius 4:11).
Dengan kata lain, Isa Al-Masih adalah Allah yang dilayani oleh para malaikat. Bagaimana perasaan Anda mengetahui bahwa malaikat melayani Isa Al-Masih?
~
Solihin
~
Kita sudah mempelajari Nabi Isa dari teladan Nabi Muhammad, karena mereka sama-sama diutus untuk menegakkan syariat Allah. Hanya saja Nabi Isa telah diangkat ke langit kemudian dilanjutkan oleh nabi terakhir yaitu Nabi Muhammad dengan syariat dan ajaran yang telah disempurnakan Allah.
Bahkan kelak Isa akan kembali lagi untuk memerangi Dajjal “orang yang mempropaganda pembunuhan nabi Isa”, kemudian nabi Isa menjalankan syariat nabi terakhir yaitu nabi Muhammad. Beliau sholat, berhaji, dan membasmi babi.
~
Mas,
Saya menghargai pendapat Anda yang menyatakan bahwa Isa Al-Masih akan mengikuti syariat nabi Islam. Walaupun Al-Quran tidak pernah menyatakan hal itu.
Validitas riwayat Isa Al-Masih yang lebih dapat dipercaya adalah bersumber dari Kitab Injil karena Kitab Injil adalah sumber terdekat. Isa Al-Masih pun mengonfirmasi mengenai hal ini, “Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur” (Injil, Rasul Lukas 24:44).
Ini menjelaskan bahwa Isa Al-Masih memenuhi semua hukum Allah untuk menyelamatkan manusia dari dosa, sehingga Isa Al-Masih tidak perlu mengikuti nabi manapun. Bagaimana perasaan Anda mengetahui ini?
~
Solihin
~
Mengapa nabi jadi Tuhan?
~
Udin,
Pengikut Isa Al-Masih memiliki pandangan bahwa nabi tidak mungkin menjadi Tuhan karena nabi adalah manusia. Bahkan nabi pun berdosa. Itu sebabnya, tidak mungkin nabi bisa menjadi Tuhan.
Hal ini berbeda dengan Isa Al-Masih di mana Isa Al-Masih adalah Kalimatullah yang nuzul ke dunia. Artinya hakikat Isa Al-Masih berasal dari atas, bukan dari dunia ini.
Itu sebabnya, Isa Al-Masih memberikan firman-Nya yang menegaskan tentang hakikatnya, “Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28). Bagaimana perasaan Udin membaca firman Isa Al-Masih tersebut?
~
Solihin