Saya lahir dan besar dalam keluarga Muslim yang fanatik. Sejak kecil, saya sudah belajar mengaji dan membaca Al-Quran. Saya juga rajin berdakwa kepada teman-teman saya agar iman mereka kepada Islam tetap teguh.
Tapi, pencarian saya tentang makna dan arah hidup membawa saya pada perubahan yang akhirnya, saya mendapati bahwa Allah telah memimpin saya pada kebenaran-Nya.
Video berikut merupakan “Kisah murtad seorang Muslim fanatik.” Ilustrasi pada video ini menceritakan bagaimana ia menemukan kebenaran lewat Kitab Allah. Hingga akhirnya ia memutuskan menjadi pengikut Isa Al-Masih. Bila Anda mempunyai pertanyaan atau pandangan lain, silakan mengemail staff kami atau kirimkan pertanyaan singkat Anda lewat WA/SMS ke 0812-8100-0718.
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Anda, apa yang membuat orang tersebut berani meninggalkan imannya yang lama dan menjadi pengikut Isa Al-Masih?
- Menurut Anda, apa yang menjadi alasannya sehingga dia menemukan petunjuk Allah yang ia cari dalam Isa Al-Masih, bukan pada imannya yang lama?
- Selain Isa Al-Masih, adalah pribadi lain yang dapat memberi jaminan keselamatan bagi pengikutnya? Sebutkan dan jelaskan alasannya!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Untuk pertanyaan singkat, dapat mengirimkan SMS ke: 0812-81000-718.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
~
1. Kapan Isa mengaku Tuhan dan menyuruh umat untuk menyembah Isa?
~
Hamada,
Anda memberikan pertanyaan yang menarik. Saya senang dengan pertanyaan tersebut. Saya jawab pertanyaan Anda dengan pertanyaan. Apa Anda pernah baca Injil? Bukankah Isa Al-Masih telah menyatakan bahwa Dia adalah Tuhan? Bukankah Isa Al-Masih menerima penyembahan dari manusia sekalipun Isa Al-Masih tidak pernah menyuruh untuk menyembah-Nya? Bukankah menyuruh merupakan bentuk diktator dan bukti bahwa yang bersangkutan bukan Tuhan?
Memerhatikan video di atas, maka kita menemukan fakta bahwa Isa Al-Masih disembah oleh orang yang percaya pada-Nya, termasuk seorang murtadin dalam video tersebut. Saya tanya Anda. Menurut Anda, apa yang menjadi alasannya sehingga dia menemukan petunjuk Allah yang ia cari dalam Isa Al-Masih, bukan pada imannya yang lama?
~
Solihin
~
Isa, Allah Bapa, Bunda Maria. Boleh tahu yang mana Tuhannya atau 3 in one? Soalnya teman saya juga Katolik. Jadi, saya sudah bertanya kepada teman karena dia sudah jawab. Jadi saya tidak menjelaskan jawaban teman saya. Apakah jawaban anda sama dengan jawaban teman saya. Silakan jawab.
~
X.Ride,
Pengikut Isa Al-Masih tidak memiliki pemahaman bahwa Allah adalah Isa Al-Masih, Bapa, dan Bunda Maria. Bunda Maria bukan Tuhan, melainkan manusia. Tidak pernah ada pemikiran atau pemahaman yang menjadikan Bunda Maria adalah Tuhan. Namun, kita tidak dapat mengabaikan fakta bahwa Injil menyatakan Bapa, Isa Al-Masih, dan Roh Kudus (Injil, Rasul Besar Matius 28:19).
Kami berharap dengan penjelasan di atas dapat menolong saudara memahami bahwa pengikut Isa Al-Masih tidak pernah menyembah Bunda Maria. Itu sebabnya, seorang Muslim fanatik percaya pada Isa Al-Masih dan meninggalkan Islam. Bila Isa Al-Masih bukan Tuhan, maka saudara perlu membuktikannya. Kami bertanya kepada saudara. Menurut Anda, apa yang membuat orang tersebut berani meninggalkan imannya yang lama dan menjadi pengikut Isa Al-Masih?
~
Solihin
~
Mengapa Tuhan pernah jadi manusia? Mengapa Tuhana berkelamin? Bukannya Isa dulu menyuruh umatnya menyembah kepada Allah?
~
Putra,
Anda memberikan pertanyaan yang menarik. Tuhan menjadi manusia karena Tuhan sayang pada manusia. Kalau Tuhan tidak sayang pada manusia, maka Tuhan tidak akan jadi manusia. Lagi pula, kalau Tuhan menjadi manusia, maka itu membuktikan kalau Tuhan mahakuasa. Coba bila kita menyatakan Tuhan mahakuasa, tapi Tuhan tidak mampu menunjukkan kemahakuasaan-Nya, maka kita meragukan kemahakuasaan Tuhan, bukan?
Inilah yang dialami seorang Muslim fanatik tersebut. Dia menemukan adanya perbedaan antara Allah yang jadi manusia dengan Allah SWT. Itu sebabnya, Dia percaya pada Isa Al-Masih sebagai satu-satunya yang dapat menyelamatkan manusia dari neraka. Saya bertanya pada Anda. Menurut Anda, apa yang menjadi alasannya sehingga dia menemukan petunjuk Allah yang ia cari dalam Isa Al-Masih, bukan pada imannya yang lama?
~
Solihin
~
Apakah kalian tahu sebenarnya yang disalib itu bukanlah Isa, tapi Yudhas. Saya jelas melihat kristenisasi di video ini secara perlahan. Menjatuhkan syariat Islam padahal anda jelas tidak mengetahui betul-betul tentang syariat Islam. Mungkin orang yang masih belum mengetahui tentang Islam dengan baik akan mudah percaya. Apakah kitab kalian bisa menandingi Al-Qur’an yang terjaga keasliannya. Jelas kitab kalian adalah Al kitab karangan manusia bukan Injil.
~
Rico,
Saya tidak menjatuhkan syariat Islam. Kami mencoba menampilkan kisah apa adanya. Bila Anda keberatan dengan kesaksian Muslim fanatik tersebut, maka Anda dapat menjelaskan dimana keberatan Anda. Sebab setiap orang berhak untuk menentukan kepercayaan sendiri, bukan? Saya bertanya kepada Anda. Bagian mana dari video di atas yang menjatuhkan syariat Islam? Mengapa Anda kuatir dengan syariat Islam? Adakah yang mengganggu pikiran Anda mengenai hal itu?
~
Solihin
~
Bagi orang Islam Isa itu nabi, kata orang Kristen Isa itu Tuhan. Itulah yang membedakan Islam sama Kristen. Intinya keyakinan masing-masing.
~
Ismail,
Memang ada perbedaan yang mencolok antara Islam dan Kristen dalam memandang dan memahami Isa Al-Masih. Saya kira ini yang perlu ditelusuri. Bukankah seharusnya kita bertanya mengapa ada perbedaan tersebut bila sosok yang dimaksud adalah sama? Muslim fanatik tersebut mempelajari dan menemukan bahwa Isa Al-Masih lebih dari sekedar nabi sehingga ia meninggalkan Islam dan percaya pada Isa Al-Masih adalah Tuhan.
Saya bertanya kepada Anda. Menurut Anda, apa yang membuat orang tersebut berani meninggalkan imannya yang lama dan menjadi pengikut Isa Al-Masih? Bagaimana menurut Anda?
~
Solihin
~
Anda tidak mencoba menjatuhkan syariat Islam? Anda mencoba menampilkan apa adanya? Jikalau memang anda mencoba menampilkan apa adanya, seharusnya sewajarnya sepatutnya anda menampilkan dari kedua sisi, berbagai sudut pandang. Lihatlah pada kasus ini, itupun hanya dari sisi dan sudut pandang yang kecil yang anda tampilkan sementara banyak sudut pandang mengenai kasus ini. Hal itu menggiring opini bahwa anda mencoba menonjolkan satu sisi dan menjatuhkan sisi satunya. Be mature.
~
Aceng,
Tepat sekali yang disampaikan oleh Anda. Saya mencoba menampilkan dari dua sisi. Injil dan Al-Quran dikutip dalam video di atas. Tetapi saya harus menampilkan kisah itu apa adanya. Bukankah ini bentuk kejujuran? Bila Anda keberatan dengan fakta yang diungkapkan dalam video di atas, maka Anda dapat menyampaikan kepada saya. Saya amat senang mendiskusikannya dengan Anda.
Oh ya, pergulatan seorang Muslim fanatik adalah karena didasarkan pada ketidaksukaan pada Nasrani. Mengapa banyak orang beragama membenci umat beragama lain? Bukankah ini tidak mencerminkan umat beragama yang baik? Bukankah seharusnya umat beragama menjalankan perintah sesuai sifat Allah yang pengasih dan penyayang? Bagaimana menurut Anda?
~
Solihin
*
1. Tidak bisa memahami agamanya sendiri. Apakah saya percaya dan iman terhadap Isa? Tentu saja. Dijelaskan di dalam Al-Quran 25x. No babi (Imamat 11:7; Ulangan 14:8), saya tidak makan babi, (Lukas 2:21) harus sunat, saya sunat. 1 Korintus 11:6 versi paralel perempuan harus berkerudung, istri saya berkerudung. Apakah anda & keluarga melakukan hal yang sama seperti diperintahkan Isa? Sekarang saya tanya bagaimana konsep kehidupan setelah kematian menurut agama Anda?
~
Andi,
Menyenangkan sekali bahwa Anda membaca Taurat dan Injil. Ini baik sekali. Berharap Anda membaca Taurat dan Injil secara menyeluruh sehingga mengerti konteksnya dengan benar. Pertama, Isa Al-Masih tidak pernah memerintahkan untuk bersunat. Isa Al-Masih disunat pada hari ke delapan bukan berarti itu perintah bersunat. Sebab sunat tidak menyelamatkan manusia dari neraka. Hanya Isa Al-Masih yang dapat menyelamatkan manusia dari neraka, bukan sunat atau tidak mengonsumsi daging babi. Jelas, ini tidak membawa dampak apapun bagi keselamatan Anda di akhirat.
Sebelum melangkah ke konsep kehidupan setelah kematian, ada hal mendasar yang perlu direnungkan dan dijawab oleh Anda. Apakah Allah SWT memberikan jaminan pasti masuk sorga pada Anda? Tertulis dimanakah itu dalam Al-Quran? Mohon pencerahan.
~
Solihin