Setiap orang tua tentu mempunyai maksud baik ketika memberi nama bagi anaknya. Budiman misalnya, orang tua yang memberi nama ini pada anaknya, berharap kelak si anak menjadi orang yang baik, dan suka menolong sesama. Tidak jarang ada orang tua yang mengganti nama anaknya, karena kesehatan si anak sering terganggu sejak masih bayi. Beberapa suku di Indonesia masih mempercayai mitos ini.
Lalu, bagaimana dengan nama dari nabi-nabi Allah? Apakah juga mengandung makna? Dan, pernahkah Anda bertanya, mengapa hanya Isa Al-Masih mempunyai dua nama? Yaitu: Isa dan Al-Masih. Atau dalam Kristen disebut dengan nama Yesus dan Kristus. Sementara nabi-nabi lain hanya mempunyai satu nama. Seperti: Adam, Nuh, Musa, Ayub. Semua hanya punya satu nama. Bahkan nabi umat Muslim pun hanya punya satu nama, yaitu Muhammad.
Video Cerita Bersambung di atas, menjelaskan kepada kita, arti sebenarnya dari nama Isa Al-Masih. Penjelasan tentang arti nama Isa Al-Masih ini, dibagi dalam empat episode. Pastikan Anda tidak melewatkan tiap episode tersebut!
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Setelah melihat video di atas, menurut saudara, apakah makna dari nama Isa Al-Masih?
- Menurut saudara, mengapa dibelakang nama Isa ada kata “Al-Masih”?
- Menurut saudara, apakah perbedaan Isa Al-Masih dengan nabi-nabi lain, termasuk nabi umat Muslim?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
~
Kebenaran Alkitab sudah terbukti di dalam kehidupan manusia. Kalau saudara-saudara ingin tahu, tidak salah untuk membaca Alkitab. Karena tidak ada jalan lain menuju sorga selain menerima dan mengikut Yesus Kristus yang telah disalibkan, untuk menebus dosa setiap manusia.
Karena kasih-Nya, Ia rela berkorban supaya manusia tahu, Dialah juruselamat. Tidak satupun di dunia ini yang bisa menebus kesalahan di antara kita manusia. Manusia tidak sempurna, pasti memiliki kesalahan.
~
Saya setuju dengan Anda. Manusia adalah makhluk yang lemah akan dosa. Semua manusia pasti jatuh dalam dosa. Sayangnya, sekecil apapun dosa seseorang, akan membuatnya tidak layak masuk sorga. Karena standard Allah untuk sorga adalah manusia yang suci dan bersih dari dosa.
Lalu, dengan cara apakah seseorang dapat bersih dari dosa? Apakah dengan amal? Tentang hal ini, Rasul Yahya Pembaptis memberi kesaksian, “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia” (Injil, Rasul Besar Yohanes 1:29).
Lebih jelasnya Kitab Allah berkata, “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Kitab Para Rasul 4:12).
~
Saodah
~
Isa Al-Masih adalah; “Isa adalah Yesus, dan Al-Masih adalah, Juruselamat (Anak Allah).
~
Benar yang Anda katakan. Isa Al-Masih dan Yesus Kristus adalah Pribadi yang sama. Isa atau Yesus disebut juga sebagai “Anak Allah” dalam Alkitab. Tapi perlu kita ingat, bahwa kata “Anak Allah” yang ditujukan bagi Isa bukan berarti “anak” secara biologis.
Isa Al-Masih disebut sebagai “Anak Allah” karena Ia dengan sempurna menyatakan kasih Allah bagi manusia lewat kedatangan-Nya ke dunia dan wafat disalib guna menyelamatkan manusia dari hukuman dosa.
Itulah sebabnya firman Allah berkata, “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Kitab Para Rasul 4:12).
~
Sebenarnya siapa Tuhan umat Kristen ini? Sebentar Yesus, sebentar Allah. Katanya di dunia namanya Yesus, di langit menjadi sepenuhnya Tuhan. Sama halnya ketika saya bertanya kepada umat Kristen, mengapa Yesus tidak tahu kapan kiamat terjadi.
Jadi, secara mudah, Tuhan adalah Allah sekarang. Kristen dan Islam meyakini Yesus akan turun dan waktu itu kiamat sangat dekat.
~
Saya maklum bila Anda bingung tentang siapa Tuhan orang Kristen sebenarnya. Karena Anda hanya mendapat informasi setengah-setengah. Bukan penjelasan secara lengkap tentang Tuhan sesembahan orang Kristen. Hal itu yang membuat Anda bingung untuk memahami Pribadi Tuhan yang disembah umat Kristen.
Demikian juga tentang Yesus. Anda bingung tentang hubungan antara Yesus dengan Tuhan. Hal ini dikarenakan Anda juga tidak mengetahui siapa sebenarnya dan bagaimana sebenarnya Pribadi Yesus itu.
Nah, bila memang Anda benar-benar ingin tahu siapakah Yesus sebenarnya dan siapakah Tuhan yang disembah umat Kristen, kita dapat mendiskusikannya lewat email supaya lebih jelas. Bila Anda hanya membaca penjelasan di kolom komentar ini, maka Anda tidak akan mendapat informasi yang lengkap.
Untuk itu, silakan menghubungi saya di: saodah@idionline.info atau SMS ke: 0812-81000-718.
~
Saodah
~
Jika kalian katakan Yesus sanggup mati demi tebus dosa manusia, kesimpulannya kali kedua Yesus turun, Yesus juga mampu menebus lagi dosa-dosa manusia. Bagaimana dengan orang-orang yang hidup sebelum zaman Yesus? Siapa yang menebus dosa mereka?
Mengapa Alkitab terjemahan Indonesia untuk nama ‘Tuhan’ disebut ‘Allah?’ Tapi versi atau bahasa lain nama Allah? Alkitab dalam bahasa Ibrani, bahasa Taurat dan Injil adalah sama. Tuhan bernama Yahweh.
~
Yesus hanya mati satu kali untuk menebus semua umat manusia dari dosa. Memang, pada hari kiamat Yesus akan datang lagi ke dunia, tapi bukan untuk menebus manusia dari dosa. Melainkan datang sebagai Hakim untuk menghakimi seluruh manusia, dan menentukan siapa yang layak masuk sorga-Nya dan siapa yang akan tinggal selamanya di neraka jahanam.
Artinya, satu-satunya yang menentukan nasib seseorang di hari kiamat nanti adalah Yesus. Bukan amal pahala atau nabi lain.
Seperti yang Anda katakan di atas bahwa kiamat sudah dekat. Pertanyaan saya, apakah Sdr. Otai Rock sudah siap untuk menghadapi hari penghakiman itu?
~
Saodah
~
Kita lihat saja nanti di hari akhir, mana yang hak dan mana yang batil. Allah swt akan menunjukan mana yang hak dan mana yang batil.
~
Benar yang Anda katakan, di akhirat nanti semua akan terlihat dengan jelas.
Nah pertanyaannya, bagaimana bila ternyata apa yang kita imani adalah salah? Apakah kita masih punya waktu untuk memperbaikinya dan bertobat? Menurut saya, semua sudah terlambat! Di akhirat, kita hanya tinggal menunggu pengadilan Allah saja.
Sebelum terlambat dan akhirnya menyesal, ada baiknya untuk mengambil waktu dan mempelajari apa yang kita imani. Apakah hal tersebut sudah benar atau kita masih dalam keraguan?
Jika sudah benar dan yakin terhindar dari penghukuman Allah, yaitu neraka, kita patut bersyukur untuk hal itu. Tapi bagaimana bila belum yakin? Maka seumur hidup kita akan gelisah dan khawatir akan nasib kita di akhirat.
Bukankah begitu?
~
Saodah
~
Setahu saya dalam Islam, Yesus itu adalah Nabi Isa. Dia adalah nabi sebelum Muhammad. Dia nabi atau rasul yang membawa kitab atau suhuf ada 4, yakni Nabi Daud-kitab Zabur, Nabi Musa-kitab Taurat, Nabi Isa/Yesus-Injil.
Tiga kitab tersebut telah disempurnakan dalam Al-Quran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad sebagai pedoman hidup manusia.
Isa Al-Masih tidak mati disalib, melainkan Ruh-Nya diangkat oleh Allah ke surga. Nabi Isa/Yesus belum pernah dicabut nyawanya oleh Allah.
~
Pertama-tama, maaf jika beberapa komentar Anda saya hapus karena melanggar aturan yang sudah ditentukan.
Anda mengatakan bahwa Al-Quran ada untuk menyempurnakan Kitab-Kitab sebelumnya. Menurut saya, ajaran ini telah melanggar sifat kebenaran Allah. Dimana, seolah-olah mengatakan bahwa firman Allah sebelumnya belum sempurna sehingga perlu disempurnakan.
Sementara kita tahu, bahwa Allah itu maha benar dalam segala perkataan-Nya, bukan? Inilah salah satu alasan mengapa pengikut Isa Al-Masih sulit menerima Kitab Muslim.
Di samping itu, terdapat beberapa ajaran Al-Quran yang berbeda bahkan bertentangan dengan firman Allah sebelumnya. Dimana menurut saya, secara tidak langsung hal ini menyatakan bahwa Allah telah mengingkari perkataan-Nya sendiri dengan mengubah firman sebelumnya dengan firman yang baru.
Apakah Sdr. Rian setuju dengan penjelasan saya di atas?
~
Saodah
~
Anda berkata, “selagi masih ada di dunia agar mencari kebenarannya.” Kebenaran apa? Mau sampai jungkir-balik pun berdebat tentang hal ini tidak akan usai. Maka dari itu, nanti di hari kiamat semua manusia akan tahu semuanya.
~
Saya tidak meminta Anda untuk berdebat. Saya hanya mengajak Anda mencari kebenaran itu. Caranya? Mungkin dengan mempelajari Kitab Suci Allah. Membaca dan berusaha untuk memahami isinya. Bukan hanya sekedar mengiyakan apa kata pemimpin agama.
Diskusi dengan orang yang berbeda iman dengan kita juga tidak salah. Dengan demikian, kita semakin mengerti dan memahami agama kita. Bila kita yakin sudah mengimani yang benar, mengapa harus takut. Bukankah begitu?
Bicara soal “Kebenaran,” Isa Al-Masih berkata, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup . . .” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Jika Anda ingin tahu apa arti “Kebenaran” yang disebut Isa pada ayat tersebut, kita dapat mendiskusikannya lewat email. Jika Anda berkenan, silakan menghubungi saya di: saodah@idionline.info.
~
Saodah
~
Dari artikel di atas dikatakan bahwa Yesus yang menentukan kita masuk sorga atau tidaknya. Bukan amal kebaikan kita. Asal kita mengimani-Nya, Yesus akan menebus dosa-dosa kita.
Itu artinya orang yang mengimani Yesus bebas mau berbuat apa saja. Seperti membunuh, merampok, menipu, memperkosa, berjudi, mabuk. Karena sudah ditebus semua dosanya oleh Yesus.
Nah, yang saya tanyakan, dosa yang bagaimana yang dimaksud yang ditebus?
~
Saya beri satu ilustrasi untuk menolong Anda lebih mudah mengerti makna penebusan yang Yesus lakukan.
Satu hari, anak Anda mencuri, lalu dibawa ke kantor polisi untuk diadili. Dia dijatuhi hukuman dipenjara 20thn, atau denda Rp. 100juta. Karena Anda begitu mengasihi anak Anda, Anda pun rela membayar denda Rp. 100juta asal anak yang Anda kasihi itu terbebas dari hukuman penjara.
Setelah anak Anda bebas, menurut Anda apa yang akan anak Anda lakukan? Apakah dia akan mencuri lagi? Toh ayahnya akan membebaskan dia lagi?
Sebagai anak yang tahu diri, seharusnya dia akan berubah menjadi anak yang baik, patuh pada ayahnya. Hanya dengan cara begitulah dia bisa membalas kasih sayang ayahnya.
Demikian juga orang yang sudah diselamatkan Yesus lewat pengorbanan-Nya di salib. Orang itu akan berubah dan hidup sesuai dengan ajaran Yesus.
~
Saodah
~
Intinya, ikuti Alkitab jangan ajaran gereja, karena jelas di Alkitab banyak yang mengatakan kalau Isa Al-Masih itu utusan dan di Alkitab pula mengatakan kalau Tuhan itu esa.
~
Menurut saya, dasar dari ajaran gereja adalah Alkitab. Alkitab mengatakan Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah, Firman Allah, yang nudzul menjadi manusia. Ia datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari hukuman dosa di neraka jahanam.
Itulah sebabnya dalam Alkitab tertulis, “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Kitab Para Rasul 4:12).
Nah, bagaimana dengan Sdr. Yohanes. Apakah Anda yakin sudah mempunyai jaminan sorgawi?
~
Saodah
~
Sebenernya tidak perlu didebatkan semuanya. Agama yang tersurat dan tersirat itu benar. Tergantung yang mendalaminya dan paham isi di balik isi.
Yang jelas Allah punya rencana, dan di tahun ini Allah akan mewujudkan semua tentang kebenaran dan tidak ada lagi yang namanya saling menyalahkan.
Seperti yang digambarkan Soekarno Bhinneka Tunggal Ika. Apapun agamanya dan apapun sukunya kita akan bersatu, inilah sedikit makna esa. Sebenarnya makna esa ini banyak tapi satu, begitu juga satu pada yang banyak.
~
Terimakasih Sdr. Dadang untuk pencerahan yang Anda berikan di atas soal sikap menghargai dan tidak mendebatkan sesuatu hal yang tidak perlu diperdebatkan. Saya setuju dengan hal itu.
Tapi, untuk mempelajari sesuatu hal yang belum kita ketahui, tentu hal itu wajar-wajar saja, bukan?
Lewat video di atas kami mengangkat topik tentang nama nabi-nabi. Dimana, dari apa yang kami pelajari lewat Kitab Suci Allah, hanya Isa saja yang mempunyai dua kata nama. Yaitu “Isa” dan “Al-Masih.” Sedangkan nabi lain hanya satu kata. Misalnya: Muhammad, Musa, Ibrahim, dll.
Nah, menurut Anda, mengapa dibelakang nama Isa ada kata “Al-Masih” dan apakah makna dari nama Isa Al-Masih itu?
Kiranya Anda tidak keberatan untuk berbagi informasi di sini.
~
Saodah
~
Isa/ Yesus sanggup mengampuni seluruh umat manusia. Siapakah Yesus sehingga sanggup mengampuni dosa manusia? Bukankah Dia Tuhan? Sedangkan mereka begitu yakin, sangat sangat yakin, kalau Hajar Aswad adalah Tuhan.
~
Benar yang Anda katakan bahwa Yesus Kristus atau Isa Al-Masih sanggup mengampuni dosa seluruh umat manusia. Sebab Ia mempunyai kuasa untuk melakukan hal itu. Dalam Kitab Suci Injil kita dapat melihat berkali-kali Isa mengampuni dosa seseorang.
Diantaranya adalah dosa seorang perempuan yang kedapatan berzinah. “Lalu Ia [Isa] berkata kepada perempuan itu: “Dosamu telah diampuni” (Injil, Rasul Lukas 7:48).
Tentang Hajar Aswad, memang ada ritual yang dilakukan umat Muslim yang berhubungan dengan batu hitam ini saat menunaikan ibadah haji. Tapi setahu saya, umat Muslim tidak pernah menganggap Hajar Aswad itu adalah Tuhan. Sepertinya Anda sudah mendapat informasi yang salah tentang hal ini.
~
Saodah
~
Jika di Perjanjian Lama (PL) memakan babi itu haram. Kenapa di Perjanjian Baru (PB) memakan babi itu halal? Kenapa Tuhan Anda begitu tidak konsisten sehingga mengubah-ubah isi dari Alkitab Anda? Mohon dijelaskan.
~
Sekilas, bila kita hanya membaca di PL babi haram dan di PB babi halal, tanpa melihat pada konteks ayat tersebut, memang kelihatannya Tuhan itu tidak konsisten. Tetapi ketahuilah, Tuhan itu Maha Sempurna dan setia dalam setiap perkataan-Nya. Sehingga mustahil Ia perlu mengubah-ubah isi Alkitab.
Perintah larangan makan babi yang terdapat pada PL, hanya ditujukan bagi bangsa Yahudi, itupun di bawah hukum Musa saat bangsa Yahudi pergi dari Mesir. Malah perintah ini tidak pernah disampaikan sebelum zaman Musa.
Konsep kekristenan tentang makanan sangat jelas. Semua boleh dimakan tetapi semua belum tentu berguna. Firman Allah mengatakan, “Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang” (Injil, Rasul Besar Matius 15:11).
~
Saodah
~
Kenapa antar umat beragama saling bermusuhan? Jawaban yang pasti adalah mereka selalu mendebatkan perbedaan. Selalu mencari perbedaan. Bukankah seluruh agama itu satu Tuhan yang menciptakan?
Membenci satu agama lain berarti kita sudah ingkar kepada Tuhan kita. Dalam beragama kita boleh merasa benar. Tapi merasa paling benar itu berbahaya. Kebenaran sejati itu ada di tangan-Nya. Allah pernah befirman “janganlah kamu memperolok-olok suatu kaum, karena boleh jadi kaum itu lebih mulia dari kaummu.”
~
Mendiskusikan sebuah perbedaan menurut saya tidak harus selalu menimbulkan permusuhan. Justru mencari-tahu tentang perbedaan itu akan membuat kita mengenal agama kita. Tentu dengan catatan, dalam diskusi harus mengedepankan toleransi dan sikap menghormati.
Anda mengatakan agama diciptakan oleh satu Tuhan. Jika memang benar demikian, lantas mengapa agama-agama itu mempunyai perbedaan?
Barangkali Sdr. Hadi dapat memberi penjelasan tentang hal itu?
~
Saodah
~
Yang saya pahami dan saya yakini adalah, Tuhan itu satu yaitu Allah Sang Maha Kuasa, Pencipta langit dan bumi dan berserta isinya. Tidak perduli kita mengkaji dari kitab suci yang mana saja, karena intinya tetap sama yaitu Allah Maha Esa, Maha Besar, Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha Mengetahui, maha segala-galanya. Termasuk yang saya yakini hingga detik ini adalah Allah Maha Pengampun.
Lantas mengapa kita membahas sorga atau neraka? Mengapa kita berbicara dosa dan cara penghapusan dosa?
~
Sebelumnya, maaf bila ada dua komentar Anda yang saya hapus. Silakan melihat “Pedoman Memasukkan Komentar” yang sudah disediakan!
Saya setuju dengan semua sifat-sifat Allah yang Anda sebutkan di atas. Saya hanya ingin menambahkan satu sifat lagi, yaitu Maha Adil.
Nah, menurut Anda, apakah Allah dapat dikatakan Maha Adil bila Dia tidak menghukum dosa? Apakah dengan begitu saja mengampuni dosa dapat dikatakan sebagai Maha Adil?
Menurut saya, setiap umat beragama harus memikirkan soal sorga dan neraka. Karena dua tempat ini adalah tujuan akhir manusia. Setiap orang pasti ingin masuk sorga. Sayangnya, bukan hal yang mudah untuk masuk sorga.
Allah tidak akan membiarkan sedikit dosapun masuk ke sorga-Nya yang suci. Masalahnya, tidak ada manusia yang suci. Semua manusia berdosa. Itulah sebabnya kita perlu berbicara soal dosa dan cara mengampuni dosa.
“Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus [Isa Al-Masih], Tuhan kita” (Injil, Surat Roma 6:23).
~
Saodah
~
Mohon maaf sebelumnya, membaca bagian komentar dan penjelasan sebelumnya, saya mau bertanya. Sebenarnya konten pembahasannya apa ya? Saya melihat bahwa setiap tanggapan Admin sepertinya condong ke ajaran Kristen, bukan Islam. Namun di website ini judulnya videoisadanislam.com.
Tetapi perdebatan soal nama Isa dan Al-Masih kenapa akhirnya berubah menjadi seolah-olah agamà mana yang benar, mana yang salah, keyakinan mana yang benar mana yang salah. Sebenarnya Admin agamanya apa? Terimakasih.
~
Sdr. Poetri,
Semua video yang ada di situs ini buka bermaksud untuk menyebarkan agama tertentu. Tapi menjelaskan tentang siapakah Isa Al-Masih itu sebenarnya menurut kebenaran firman Allah. Bukan menurut pandangan satu agama atau satu nabi tertentu. Itu sebabnya setiap video selalu dijelaskan dari sudut pandang ajaran Isa Al-Masih.
Mengapa harus Isa Al-Masih? Karena, Islam dan Nasrani, sebagai dua agama terbesar di dunia sama-sama mengakui keistimewaan Isa dibanding nabi-nabi lain. Bahkan Kitab Muslim menuliskan bahwa Isa adalah “seorang terkemuka di dunia dan di akhirat.” Isa disebut sebagai Hakim pada akhir zaman yang akan menentukan nasib manusia.
Sementara dalam Kitab Suci Injil, Isa berkata sebagai “Jalan, Kebenaran, dan Hidup. Seseorang akan sampai ke sorga hanya melalui Dia.”
Itulah maksud dan tujuan dari situs ini.
~
Saodah
~
Saya mau tanya, kenapa menghapus dosa dengan mengorbankan diri? Kenapa nabi bisa jadi Tuhan?
~
Sebelum saya menjawab pertanyaan Anda di atas, kiranya Anda dapat menjawab pertanyaan saya berikut ini:
1) Siapakah yang Anda maksud mengorbankan diri untuk menghapus dosa pada pertanyaan Anda di atas?
2) Kami tidak pernah mengatakan bahwa nabi bisa menjadi Tuhan. Kitab Suci yang saya imani pun tidak pernah mengatakan demikian. Jadi, dari manakah Anda mendapat informasi bahwa nabi bisa jadi Tuhan?
~
Saodah
~
Assalamu’alaikum.
Pertanyaan saya
1. Dimana ayat di Injil yang menunjukan bahwa Yesus berkata “Aku Tuhan” atau “sembahlah Aku”
2. Mengapa orang-orang Kristen memakan babi dan anjing padahal di Injil tidak boleh? Bukankah orang Kristen tidak boleh meminum minuman yang memabukan padahal di Injil saja tidak boleh?
3. Apakah Injil kesuciannya masih terjaga? Jika masih terjaga, mengapa masih ada tulisan merah dan tulisan hitam, apa maksudnya itu?
4. Yesus disalib hanya untuk menebus orang-orang Bani Israil, tidak di seluruh dunia.
Terimakasih.
~
Sdr. Muslim, berikut jawaban saya atas pertanyaan Anda di atas:
1) Secara gamblang perkataan “Aku Tuhan” atau “sembahlah Aku” dalam Injil memang tidak ada. Tetapi, secara tersirat sangat banyak ayat yang menyatakan bahwa Isa adalah Tuhan yang layak menerima penyembahan dari manusia. Anda dapat membaca di sini: https://tinyurl.com/yb4oadtc untuk lebih jelasnya.
2) Isa Al-Masih tidak pernah mengajarkan kepada pengikut-Nya tentang makanan halal atau haram. Isa mengajarkan semua makanan baik untuk dikonsumsi bila dianggap ada manfaatnya. “Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang” (Injil, Rasul Besar Matius 15:18).
3) Maaf, saya tidak mengerti maksud Anda soal tulisan merah dan hitam.
4) Benarkah? Lantas, mengapa Kitab Suci Anda mengatakan bahwa Isa Al-Masih adalah ‘Tanda’ bagi semua manusia?
~
Saodah
~
Terimakasih infonya kak, jadi menambah ilmu baru untuk saya. Silakan kunjungi blok kami juga ya.
~
Sama-sama Sdr. Wisnu,
Saya mengucap syukur kepada Gusti Allah karena situs ini bermanfaat bagi Sdr. Wisnu. Biarlah semua kemuliaan kembali kepada Allah saja.
~
Saodah
~
Sebelumnya saya hanya menjelaskan bahwa kata “Al-Masih” tidak ada dalam agama Islam, itu hanya ada di agama Kristen. Di Islam hanya ada Isa Ibnu Maryam, kami tidak pernah menggunakan kata Al-Masih dalam penyebutan nama atau pun gelar kepada Nabi Isa.
Kalau soal gelar, dibelakang nama Muhammad selalu ditambah kata SAW (sallaulahualaihiwassalam). Karena ia merupakan penutup para nabi.
~
Saya agak kurang setuju dengan komentar Anda di atas yang mengatrakan di Islam tidak ada kata “Al-Masih.” Sebab bila kita melihat Al-Quran versi Indonesia, kita akan menemukan kata “Al-Masih.” Misalnya dalam Qs 5:75 dikatakan “Al-Masih putera Maryam.”
Jadi menurut saya, walaupun Anda tidak setuju dengan kata “Al-Masih” yang ada di depan nama Isa, tidak ada salahnya Anda melihat video di atas untuk mengerti apa sebenarnya arti dari kata “Al-Masih” itu.
Jika Anda membutuhkan pertolongan untuk menjelaskannya, kita dapat membahas lewat email. Anda dapat menghubungi saya di: saodah@idionline.info. Terimakasih!
~
Saodah
~
Yesus menebus dosa manusia: Mulailah dari hubungan Allah dan manusia sejak penciptaan manusia pertama (Adam dan Hawa). Sejak makan buah dari pohon terlarang ( manusia jatuh dalam dosa), Allah mengusir Adam dan Hawa keluar dari Taman Eden dan harus membanting-tulang untuk hidupnya.
Inilah yang menjadi dosa warisan Adam pada keturunannya. Di Kristen mengenal dosa warisan/dosa asal, Islam tidak. Maka Yesus menderita, disalibkan, dan wafat untuk menebus dosa asal ini, bukan dosa yang kita buat. Terimakasih.
~
Terimakasih Sdr. Theodorus untuk penjelasan Anda di atas.
Kalau boleh saya menambahkan, sebenarnya yang ditebus oleh Yesus lewat pengorbanan-Nya disalib bukan “dosa” itu. Tetapi hidup kitalah yang ditebus-Nya dari kebinasaan akibat dosa tersebut.
Firman Allah mengatakan, “upah dosa adalah maut” (Injil, Surat Roma 6:23). Artinya, seseorang yang berbuat dosa akan mati dalam kekekalan. Amal dan ibadah tidak akan sanggup untuk melepaskan kita dari kematian/maut tersebut.
Hanya lewat anugerah Allah saja kita bisa mendapatkan kehidupan di kekekalan sebagaimana isi firman Allah, “tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (Injil, Surat Roma 6:23).
~
Saodah
~
Saudara Admin yang terhormat,
Kami sebagai seorang Muslim wajib mengimani Isa/ Yesus sebagai nabi / utusan Allah, tidak lebih dari itu. Kalau kami tidak imani, maka batallah iman kami/murtad, karena ini salah satu rukun iman kami.
Seorang Muslim meyakini bahwa setiap bayi yang lahir ke dunia itu suci bersih dari dosa, kami tidak meyakini dosa warisan dari Bapak kita Adam AS. Karena pertanggung-jawaban dosa dalam Islam adalah sendiri-sendiri, dosa Nabi Adam telah diampuni karena sudah bertobat.
~
Terimakasih Sdr. Didik untuk komentar Anda di atas. Ada beberapa yang masih kurang saya mengerti dari penjelasan Anda tersebut. Ijinkanlah saya mengajukan pertanyaan:
1) Dengan cara apakah seorang Muslim mewujudkan imannya kepada Isa/Yesus? Sebab yang saya ketahui, bahwa “iman tanpa perbuatan adalah iman yang mati.”
2) Jika memang benar semua bayi lahir suci, mengapa Qs 19:19 mengatakan Isa satu-satunya yang suci? Bila semua bayi suci, bukankah seharusnya pernyataan itu tidak perlu ada. Toh, semua bayi sudah pasti suci, bukan?
3) Anda mengatakan bahwa Allah telah mengampuni dosa Nabi Adam. Bila memang benar demikian, mengapa Allah tidak memanggil lagi Adam ke Taman Eden? Bukankah alasan Allah mengusir mereka dari Taman Eden karena mereka berdosa?
~
Saodah
~
Saudara, Anda itu staffnya siapa? Staff Nabi Isa? Staff agama Islam?
~
Sdr. Tommy Sitohang,
Memang, saya adalah pengikut Isa Al-Masih, tetapi saya adalah staff dari situs http://www.videoisadanislam.com.
Jika ada yang ingin Anda tanyakan tentang situs saya ini, Anda dapat mengirimkan pertanyaan Anda lewat email ke saya di: saodah@idionline.info. Terimakasih!
~
Saodah
~
Saya Andreas Sembiring, seorang Kristen. Saya milih Kristen karena jelas hanya dia jalan masuk sorga.
Dimasalah pernikahan, Islam boleh beristri lebih dari dari satu, tidak masuk akal. Kalau kami tadi boleh satu untuk selamanya.
~
Terimakasih Sdr. Andreas Sembiring untuk komentar yang Anda berikan.
Di atas Anda menuliskan, “saya milih Kristen karena jelas hanya dia jalan masuk surga.” Siapakah yang Anda maksud dengan kata “dia” pada kalimat tersebut? Apakah “agama Kristen” atau Isa Al-Masih?
Sebab, bila Anda mempunyai pemikiran bahwa “agama Kristen” adalah jalan masuk sorga, jelas pemikiran itu adalah salah. Karena, seorang pemeluk agama Kristen belum tentu dijamin masuk sorga.
Kata Yesus “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Satu-satunya yang dapat menjamin seseorang dapat masuk sorga adalah Yesus Kristus. Bukan agama Kristen atau agama tertentu.
~
Saodah
~
“Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang.”
Setau saya itu bukan perkataan Nabi Isa, tetapi Surat Paulus.
~
Sdr. Islam,
Ayat yang Anda kutip di atas terdapat dalam Injil Matius 15:18. Pada waktu Isa Al-Masih menyampaikan ajaran tersebut, Paulus belum menjadi pengikut Isa. Sehingga, rasanya tidak masuk akal bila Anda mengatakan ayat tersebut merupakan surat atau perkataan Paulus.
Untuk lebih jelasnya, saya sarankan Anda membaca mulai dari ayat 10 hingga ayat 20 agar Anda mengerti apakah benar yang menyampaikan itu Isa atau Paulus. Juga, Anda akan menjadi tahu mengapa kalimat tersebut disampaikan.
Jika Anda kesulitan memahaminya, silakan mengirimkan pertanyaan Anda langsung ke saya lewat email di: saodah@idionline.info.
~
Saodah
~
Buat tambahan pengetahuan bagi Admin, bukan hanya Isa yang punya tambahan “Al-Masih.” Tapi masing-masing nabi dalam Islam juga ada tambahan berupa gelar, salah satunya Isa.
Dia disebut Isa dan juga disebut Al-Masih. Dalam contoh, Al-Masih ibnu Maryam pada Al-Quran, itu berarti kata penghormatan pada Isa. Muhammad juga dipanggil al amin, Achmad dan juga banyak lagi nabi yang mempunyai gelar dalam Al-Quran, bukan hanya Isa.
~
Betul yang Anda katakan, agama Islam memberi gelar untuk nabi-nabi yang mereka imani. Untuk 24 nabi, diberi gelar As atau Alaihisalam. Misalnya, Musa As, Ibrahim As, Isa As, dll.
Tetapi, untuk Isa, selain tambahan As yang diberi akhir nama, ada juga nama “Al-Masih.” Dimana arti dari nama “Al-Masih” ini adalah “yang diurapi.”
Itulah sebabnya Dia dipanggil dengan nama “Isa Al-Masih.” Sedangkan Muhammad tidak pernah disebut “Muhammad Achmad,” bukan?
Nah, mengapa hanya Isa disebut “yang diurapi (Al-Masih)”? Mengapa yang lain tidak? Itulah yang dijelaskan lewat video di atas.
~
Saodah
*****
1. Kami Islam bersunat karena Yesus juga bersunat, tidak minum alkohol, tidak makan babi sesuai yang diharamkan Yesus.
2. Setiap ayat pasti ada konteksnya mohon pahami dulu.
3. Itu sudah skenario Tuhan yang tidak bisa kita elakan, kita punya kuasa apa? Mohon jangan ada fantasi liar di pikiran kita. Dunia ini ladang ujian, kita diberi kebebasan memilih.
*****
Terimakasih Sdr. Didik sudah berkenan menanggapi tiga pertanyaan yang ada.
Walaupun sebenarnya kami tidak melihat hubungan antara pertanyaan dengan jawaban yang Anda berikan karena ketiga jawaban Anda di atas tidak satu pun menjawab pertanyaan yang ada.
Tapi kami sangat menghargai usaha Anda dalam memberikan tanggapan atas video tersebut.
~
Saodah
~
Tadi saya bacabaca. Di jawaban Anda situ mengatakan siapa bilang Yesus Tuhan. Terus tadi ada yang tanya lagi, tolong jawab pertayaan saya dimana disebutkan bahwa Yesus berkata “Aku Tuhan dan sembahlah Aku.”
Jawaban Anda, eh Yesus memang Tuhan. Jawaban Anda tidak konsisten. Belajarlah Al-Quran supaya paham.
~
Sdr. Anan,
Saya tidak pernah merasa menuliskan “siapa bilang Yesus Tuhan.” Mungkin Anda salah! Jika memang ada kalimat seperti itu, kiranya Anda bersedia untuk copas kalimatnya di sini supaya lebih jelas.
Saya percaya Yesus adalah Tuhan yang datang ke dunia dalam wujud manusia melalui proses dilahirkan oleh seorang perawan. Tujuannya datang ke dunia untuk menyediakan jalan keselamatan bagi siapapun yang percaya kepada-Nya.
Sebagaimana yang Yesus katakan, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa [sorga], kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
~
Saodah
~
Saya percaya Yesus dan Santa Claus adalah utusannya. Kalau kalian tidak percaya Santa Caus berarti belum lengkap iman kalian. Karena Santa Caus klaus selalu hadir di setiap malam Natal membagi hadiah.
~
Sdr. Itzwokey,
Yesus dan Santa Claus jelas tidak dapat disamakan. Dan lagi, Alkitab tidak pernah mengajarkan agar pengikut Yesus mengimani Santa Claus. Anda dapat mencari di google informasi lebih lanjut tentang Santa Claus.
Walau Santa Claus membagi-bagi hadiah pada malam Natal, tetapi hadiah yang dia bagikan tidaklah seimbang dengan ‘hadiah’ yang diberikan Yesus bagi seluruh umat manusia.
Sabda Isa, “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:12).
Jika Anda ingin tahu lebih jauh tentang Pribadi Isa, Anda dapat menghubungi saya lewat email: saodah@idionline.info atau SMS ke: 0812-81000-718.
~
Saodah
~
Maaf sebelumnya, apakah Admin pengikut Isa Al-Masih?
~
Betul Sr. Adi, kami adalah pengikut Isa Al-Masih!
Jika Anda ingin diskusi tentang pribadi Isa Al-Masih, silakan memberi tanggapan sesuai dengan pertanyaan yang sudah disediakan.
Atau, jika Anda punya pertanyaan di luar topik video yang sedang dibahas, Anda dapat mengirimkan langsung pertanyaan Anda lewat email di: saodah@idionline.info atau WA/SMS ke: 0812-81000-718. Terimakasih!
~
Saodah
~
Semuanya sudah jelas. Coba tanya ke dalam hati masing-masing. Islam adalah agama terakhir yang diridhoi Allah SWT. Jawabannya sudah ada pada hati masing-masing. Cuma manusia, lain di hati lain di mulut.
Karena semua manusia terlahir suci dan sudah melakukan perjanjian dengan Allah SWT saat diciptakannya “siapakah Tuhanmu, yaitu Allah SWT.” Alam pun sudah memberi petunjuk tentang keberadaan Allah SWT sebagai Tuhan yang esa.
~
Sdr. Ibnu,
Saya setuju dengan Anda bahwa Islam agama terakhir. Tapi pertanyaannya: Apakah seseorang yang beragama Islam sudah pasti terhindar dari siksa neraka?
Allah itu suci. Dia sangat tegas soal dosa. Tidak perduli apa agama Anda, selama Anda berdosa, maka Anda tidak layak masuk ke dalam sorga-Nya yang kudus.
Bagaimana agar saya dapat yakin masuk ke sorga Allah dan bukan ke neraka? Pertanyaan ini sangat pantas untuk kita renungkan. Supaya, ketika ajal menjemput, kita sudah tahu kemana kita akan pergi.
Jika Anda ingin mendiskusikannya, kita dapat membahas lewat email. Anda dapat menghubungi saya di: saodah@idionline.info atau WA/SMS ke: 0812-81000-718.
~
Saodah
~
Kapan Nabi Isa / Yesus Kristus mulai diberi sebutan Tuhan Yesus?
~
Sdr. Krishna,
“Tuhan” itu sifatnya kekal. Tidak ada masa atau waktu dimana Ia menjadi Tuhan. Berbeda dengan kita manusia. Kita ada pada saat dilahirkan dan akan berakhir pada saat kita meninggalkan dunia ini. Artinya, ada masa atau waktu yang membatasi kita.
Bagaimana dengan Isa Al-Masih atau Yesus Kristus? Perhatikanlah perkataan Yesus berikut ini; “Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir” (Injil, Kitab Wahyu 22:13).
Yesus berkata bahwa Ia kekal. Artinya, Yesus tidak mempunyai masa kesudahan seperti halnya kita manusia.
Demikian secara singkat jawaban dari saya untuk pertanyaan Anda di atas. Bila Anda masih penasaran dan ingin membahasnya lebih detail, kita bisa lakukan lewat email. Ini email saya: saodah@idionline.info. Atau boleh juga WA/SMS ke: 0812-81000-718.
~
Saodah
~
Anda ini pengikut Isa Al-Masih, apakah Anda yakin akan masuk surga? Kalau Anda yakin, apa yang membuat Anda yakin? Tolong jelaskan.
Mengapa Isa Al-Masih mati disalib? Kenapa Tuhan tidak menolong Dia? Isa Al-Masih itu Tuhan apa bukan? Kalau Dia Tuhan, mengapa bisa dibunuh? Setahu saya, semua nabi tidak ada yang mati dibunuh. Semuanya mati karena sakit.
~
Terimakasih Sdr. Ricky untuk pertanyaan-pertanyaan Anda. Dari pertanyaan tersebut saya menilai Anda sungguh penasaran tentang Isa Al-Masih.
Karena pertanyaan Anda sangat banyak dan tidak memungkinkan saya jawab semua di sini. Jadi, saya coba jawab secara singkat saja.
Betul, saya sebagai pengikut Isa Al-Masih sangat yakin bahwa saya pasti masuk sorga kelak bila Tuhan memanggil saya dari kehidupan di dunia ini. Hanya satu alasan yang membuat saya begitu yakin. Yaitu janji Isa Al-Masih yang terdapat dalam Kitab Suci.
Inilah salah satu diantaranya: Isa berkata, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Jika Sdr Ricky tidak keberatan, untuk pertanyaan-pertanyaan Anda yang lain, dapatkah kita bahas lewat email atau WA/SMS? Mengingat tempatnya di sini sangat terbatas sekali. Untuk itu, Anda dapat menghubungi saya di: saodah@idionline.info. Atau boleh juga WA/SMS ke: 0812-81000-718.
~
Saodah
~
Gelar “Al-Masih” yang dimiliki Nabi Isa AS ya?
“Al-Masih” itu kan artinya yang diurapi. Menurut saya gelar “Al-Masih” pada nabi Isa tidak membuatnya menjadi Tuhan. Tapi mungkin penanda kekhususannya karena proses kehadiran-Nya di dunia lahir tidak secara umumnya manusia dilahirkan. Yaitu tanpa adanya hubungan biologis antara wanita dan pria.
Tapi apakah itu menjadikanya Tuhan? Dalam Islam sudah jelas jawabannya, tidak. Karena di Al-Quran
ditegaskan Tuhan tidak melahirkan dan dilahirkan.
~
Benar yang Anda katakan bahwa “Tuhan tidak melahirkan dan dilahirkan.” Saya dan seluruh umat Kristen pun mempercayainya.
Kembali ke soal gelar Isa, yaitu “Al-Masih.” Memang, bila kita hanya berpatokan pada gelar itu dan serta-merta mengatakan Isa adalah Tuhan, jelas sangat aneh.
Bagaimana bila kita melihat lebih jauh lagi dari hanya sekedar gelar tersebut?
Misalnya, perkataan Isa dalam Kitab Suci Injil; “Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir.” Menurut Anda, bukankah ayat ini menandakan bahwa Isa kekal adanya?
Kita sama-sama tahu bahwa ‘kekekalan’ adalah sifat Allah. Tapi, mengapa Isa berani mengklaim diri-Nya kekal?
Selain itu, masih banyak bukti-bukti lain yang mengarahkan kita kepada ketuhanan Isa Al-Masih. Jika Sdr. Sandi ingin tahu lebih banyak, kita dapat melanjutkan diskusi ini lewat email. Anda dapat menghubungi saya di: saodah@idionline.info atau WA/SMS ke: 0812-8100-0718.
~
Saodah
~
Aku hanya ingin berdoa agar Tuhan kabulkan permintaanku seperti apa yang pernah aku janjikan pada-Nya. Yesaya 6:8.
~
Yesaya 6:8 “Dan aku mendengar suara Tuhan, yang mengatakan, “Siapakah yang akan Aku utus? Dan siapa yang akan pergi untuk Kami?” Dan aku berkata, “Inilah aku, utuslah aku!”
Saya yakin dan percaya bahwa Tuhan sudah mendengar doa dan kerinduan Anda. Anda hanya perlu menunggu hingga Ia menyatakannya tepat pada waktu-Nya. Dan bila saat itu tiba, teguhkanlah hatimu dan jadilah perpanjangan “tangan” Tuhan dalam memberitakan kebenaran-Nya bagi mereka yang terhilang.
~
Saodah
~
Kalau diperhatikan yang nanya/komentar dan yang jawab kemungkinan sama-sama Kristen. Mereka hanya pura-pura sebagai Islam yang mengajukan pertanyaan/komentar, agar bisa dijelaskan oleh Kristen tentang hal itu.
Ini sih asumsi saya saja. Bisa benar bisa salah.
~
Tentu semua orang sah-sah saja untuk berasumsi, selama asumsi itu tidak berujung pada tuduhan yang membabi-buta tanpa alasan. Sebab pribahasa mengatakan “menuduh lebih kejam daripada membunuh.”
Supaya yang bertanya atau memberi komentar bukan hanya mereka yang berpura-pura sebagai Islam seperti asumsi Anda di atas, bagaimana bila Sdr. Yusa menjawab salah satu dari tiga pertanyaan di atas?
~
Saodah
~
Isa Al-Masih, kami sangat mencintai dan menghormatinya, sebagai manusia mulia utusan Tuhan, dan 100 % mengikuti ajarannya. Kami tidak makan babi, disunat, perempuan berkerudung dan yang utama, saat Yesus hidup di dunia, beliau sujud sembahyang, menyembah Tuhan, Tuhan yang sama seperti yang kami sembah saat ini, yaitu Allah SWT, yang maha esa, maha sempurna, tidak beranak dan tidak diperanakkan.
~
Himawan,
Saya merasa tertarik dengan pernyataan Anda yang menyatakan bahwa Isa Al-Masih adalah utusan Tuhan. Tetapi pernahkah Anda berpikir dan merenungkan mengapa Isa Al-Masih memiliki kelebihan yang tidak dimiliki nabi-nabi lain?
Misal, Isa Al-Masih memiliki kuasa untuk mengampuni dosa (Injil, Rasul Besar Matius 9:6). Di samping itu, Isa Al-Masih menerima penyembahan dari manusia (Injil, Rasul Besar Matius 28:9, 17). Jika Isa Al-Masih sama dengan nabi-nabi yang lain, mengapa Isa Al-Masih menerima penyembahan dari manusia? Bagaimana menurut Anda?
~
Solihin
~
Maaf kalau saya boleh bertanya sebenarnya agama itu datang dari siapa, Tuhan atau manusia? Lalu kenapa manusia selalu memperdebatkan antara agama yang satu dengan yang lainnya jika agama itu datang dari Tuhan? Jika dari manusia, mengapa begitu banyak manusia yang percaya dengan agama itu? Berarti manusia lebih percaya dengan agama daripada sama Tuhan yang maha esa.
~
Yunuswan,
Anda memberikan pertanyaan yang menarik sekali. Apakah Allah menciptakan agama? Saya kira tidak. Agama adalah usaha manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah. Pertanyaannya adalah apakah agama menjadi dasar kebenaran? Bukankah seharusnya kita merujuk pada Allah dan bukan agama?
Saya berpendapat bahwa Allah mengutus nabi-nabi tidak pernah membawa agama apapun, termasuk Isa Al-Masih. Sebab Isa Al-Masih datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Ini pendapat saya. Bagaimana menurut Anda?
~
Solihin
~
Jangan menyesatkan umat Islam dengan cara seperti ini.
~
Agung,
Saya merasa tertarik dengan pernyataan Anda di atas. Sebab membaca pernyataan Anda memunculkan pertanyaan bagi saya. Bagian mana dari video di atas yang dianggap sebagai menyesatkan umat Islam? Mengapa Anda menyatakan demikian?
Saya berharap Anda dapat menjelaskan hal itu kepada saya. Sehingga ini pun diketahui oleh pengunjung yang lain. Terima kasih sebelumnya.
~
Solihin
~
Sejak kapan Yesus jadi salah satu unsur ketuhanan? Sejak kapan Yesus rela menjadi tumbal dosa bagi manusia, sedangkan Yesus sendiri tidak punya power selamatkan dirinya dari amuk massa Israel?
~
Laskar,
Anda memberikan pertanyaan yang baik sekali. Bila Anda membaca Injil, Rasul Besar Yohanes 1:1, 14, maka Anda akan menemukan bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan sejak dalam kekekalan. Demikian juga Isa Al-Masih berkenan menyelamatkan manusia sejak dalam kekekalan. Anda dapat membaca Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16.
Saya bertanya kepada Anda. Mengapa Isa Al-Masih melebihi nabi-nabi lain sehingga Dia memiliki kuasa untuk mengampuni dosa dan menerima penyembahan dari manusia (Injil, Rasul Besar Matius 9:6; 28:9, 17)? Bagaimana?
~
Solihin
~
Salam Admin,
Jika Tuhan harus repot turun ke bumi apakah itu tidak terlalu. Bagaimana? Saya beragama Islam dan Isa/Yesus adalah nabi kami. Tuhan cukup perintahkan bukan merepotkan diri untuk urusan yang diciptakan. Salam sejahtera.
~
Memang ini adalah logika manusia. Tetapi logika yang lebih logis adalah Allah turun ke dunia dan menjadi manusia membuktikan Dia mahakuasa. Selain itu, Allah turun ke dunia karena mengetahui bahwa manusia tidak mungkin manusia dapat menyelamatkan diri sendiri dengan amal ibadah.
Apakah ini merepotkan Allah? Bila Allah menghendaki turun ke dunia, siapakah yang dapat melarang-Nya? Bukankah Dia memiliki hak untuk melakukan hal itu? Kami berharap saudara memikirkan dan merenungkan hal ini.
~
Solihin
~
Staff Isa Dan Islam,
“Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir.” Apakah anda percaya Tuhan itu berawal dan berakhir? Apa bedanya dengan mahluk ciptaan? Allah yang berawal (dilahirkan) dan berakhir (mengalami kematian). Lalu dimana letak kekekalan dan kekuasaan-Nya bila mengalami akhir (kematian)?
~
Saya kira pengertian yang disampaikan ayat Injil tersebut tidak demikian. Ayat itu bukan bermakna jasmani, melainkan kekekalan. Yang Awal dan Yang Akhir menjelaskan tentang kekekalan. Saya harap Anda memahami hal ini dengan perspektif yang benar.
Dengan demikian, kita mengetahui bahwa Allah tidak sama dengan ciptaan. Bagaimana mungkin Allah sama dengan ciptaan bila Dia adalah Pencipta itu sendiri? Tentu ini logika yang tidak masuk akal. Tetapi bila Allah berkenan menjadi manusia dan menyelamatkan manusia dari dosa, maka ini adalah logika yang tepat.
~
Solihin
~
Aku mohon maaf sebelumnya.
1. Nabi Isa adalah nabi kami juga dan dia pernah berpesan aku bukan nabi akhir zaman dan nabi akhir zaman itu namanya Ahmad. Dan dialah yang kalian ikuti setelah aku.
2. Aku hanya memberikan Tauhid dan hanya sekitar sini saja
3. Pernah anda membaca kitab Barnabas?
~
Saya senang dengan kesantunan Anda dalam memberikan komentar. Terima kasih untuk itu. Ketika saya membaca tulisan Anda, maka muncul beberapa pertanyaan. Kiranya Anda berkenan menjawabnya.
1. Dimanakah tertulis dalam Injil bahwa aka nada nabi akhir zaman bernama Ahmad?
2. Tertulis dimanakah pernyataan bahwa Isa Al-Masih hanya memberikan Tauhid?
3. Saya pernah membaca Kitab Barnabas. Apakah Anda pernah membacanya?
~
Solihin
~
Kamu sendiri antara umat dan orang beragama saja tidak tahu, mengapa tanya siapa yang menebus orang-orang sebelum Yesus? Anda sehat.
~
Rundono,
Sebuah tulisan yang menarik sekali. Tentu kami tidak dapat menafikan rasa ingin tahu seseorang. Namun, baik juga bila Anda mencoba menelusuri motif pertanyaan itu. Terima kasih.
~
Solihin
~
Mohon maaf, kalau benar bahwa Bible yang ada di tangan Umat Kristiani sekarang memang asli dari Tuhan, kenapa di dalamnya ada kisah-kisah pornografi bahkan bersifat kriminal? Contohnya Kisah incest antara Luth dengan kedua anak perempuannya.
~
Saya senang bahwa Alkitab amat jujur menjelaskan kehidupan tokoh yang termuat di dalamnya. Kisah-kisah itu menjelaskan bahwa manusia adalah berdosa, termasuk nabi. Nabi adalah manusia, bukan? Apakah manusia tidak berbuat dosa? Di samping itu, apakah karena mencantumkan kisah yang tidak berkenan menurut manusia, maka kitab itu dianggap tidak suci? Apa standar kitab suci menurut Anda? Saya tunggu jawabannya.
~
Solihin
~
Staff Isa Dan Islam,
Jadi menurut Anda ayat di atas membicarakan kekekalan Tuhan?
“Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir.”
Bukankah kekekalan artinya tidak berawal dan berakhir? Justru kalau ada awal dan akhir, berarti menunjukan ketidak-kekalan karena ada awal dan ada akhir.
~
“Alfa dan Omega” adalah huruf pertama dan huruf terakhir dari abjad Yunani. Pada zaman para nabi, adalah hal biasa untuk menggunakan huruf pertama dan huruf terakhir terakhir ini untuk menunjukkan keseluruhan dari apapun, dari awal sampai akhir.
Makna dari Yesus menyebut Dia sebagai “Alfa dan Omega” adalah bahwa Dia telah ada pada awal segala sesuatu dan akan ada pada akhirnya. Hal ini sama dengan mengatakan bahwa Dia selalu ada dan akan selalu ada alis kekal atau tidak berkesudahan.
Bila Yesus memang tidak kekal, akankah Ia menyebut diri-Nya selalu ada dan akan selalu ada? Jelas tidak, bukan?
Mungkin Anda masih bingung memahami penjelasan di atas. Bila Anda tidak keberatan, kita dapat melanjutkan diskusi ini lewat email. Silakan menghubungi saya di: saodah@idionline.info atau WA/SMS ke: 0812-8100-0718.
~
Saodah
~
Shalom,
Damai sejahtera dari Tuhan Yesus Kristus menaungi kita sekalian. Saya sangat terberkati dengan tulisan Admin yang saya ikuti selama ini.
Saya pribadi mengimani Tuhan Yesus Kristus sebagai satu-satunya jalan keselamatan menuju hidup yang kekal dengan berusaha sempitnya untuk hidup mengasihi sebagaimana ajaran Tuhan Yesus Kristus dalam firman-Nya. Tuhan Yesus Kristus memberkati kita sekalian. Amin.
~
Shalom Sdr. JoeRam,
Terimakasih untuk apresiasi yang Anda berikan. Kami sungguh mengucap syukur kepada Allah bila ternyata situs kami dapat menolong pertumbuhan iman Anda kepada Kristus. Kiranya segala kemuliaan hanya bagi nama-Nya.
~
Saodah
~
Assalamuallaikum,
Saya paham betul dengan Anda semua, Muslim atau Kristen.
Jangan pernah karena Anda membaca, mendengar, mungkin melihat, dan langsung mengambil kesimpulan yang Anda lontarkan itu benar. Belum tentu saudaraku.
Untuk Admin, saya mau tegaskan satu hal. Kita di sini bicara tentang keimanan bukan jualan ilmu. Kesimpulannya, Anda itu tidak bisa memaksakan logika orang karena keimanan itu hanya bisa diterima dan disadari dalam hati/jiwa. Bukan dengan akal. Wassalamualaikum.
~
Walaimumsalam Sdr. Bojez,
Selama saya mengelola situs ini, rasanya saya tidak pernah memaksakan logika saya kepada orang lain. Seperti yang Anda katakan, bahwa kita di sini untuk diskusi. Saya sangat setuju sekali akan hal itu. Karena memang itulah tujuan kami mendirikan situs ini.
Untuk belajar, menyelidiki, dan mencari tahu siapakah sebenarnya Isa Al-Masih. Apakah benar Ia adalah Jalan Lurus yang dapat memberi jaminan keselamatan kepada setiap orang yang menjadi pengikut-Nya.
Dengan cara bagaimana kita dapat mengetahui hal tersebut? Tentu, kembali kepada kebenaran firman Allah yang terdapat dalam Kitab Allah.
~
Saodah
~
Kehidupan ini harus terus berputar karena sudah menjadi sunattullah. Ada kehancuran, ada kebangkitan, ada siang, ada malam dan seterusnya. Semua makhluk di alam semesta sudah tunduk dan patuh (aslama). Itulah fitrah. Tinggal manusia yang belum fitrah secara rohani, dalam artian pengabdian yang belum sempurna, jika manusia mengatakan tidak ada lagi nabi setelah nabi sebelumnya maka dia dikatakan menentang hukum sunattullah tersebut, dalam kata lain dia telah menentang Tuhan semesta alam.
~
Sem,
Memang tidak diperlukan lagi nabi setelah Isa Al-Masih menggenapi semua yang tertulis mengenai rencana Allah menyelamatkan manusia dari neraka. Itu sebabnya, Isa Al-Masih amat berbeda dari nabi-nabi sebelumnya. Hal ini telah terlihat dari nama yang dimiliki Isa Al-Masih. Kata ‘Al-Masih’ memiliki arti ‘yang diurapi’. Dalam hal ini adalah Isa Al-Masih yang dapat menyelamatkan manusia dari neraka.
Saya bertanya kepada Anda. Bagaimana Anda bisa diselamatkan dari neraka? Dapatkah Anda menjelaskannya?
~
Solihin
~
Coba sebutkan di dalam Injil/Alkitab, ayat/surat apa yang menyebutkan bahwa Isa/Yesus menyebut dirinya adalah Tuhan.
~
Mega,
Injil telah menyatakan sifat, tindakan, dan firman Isa Al-Masih yang membuktikan diri-Nya adalah Tuhan. Itu sebabnya, Isa Al-Masih memiliki keunikan yang tidak dimiliki para nabi sebelumnya. Sebab Isa Al-Masih adalah Allah. Isa Al-Masih berfirman, “Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan” (Injil, Rasul Besar Yohanes 13:13).
Mengacu pada firman Isa Al-Masih tersebut, maka tidak mengherankan bila Isa Al-Masih memiliki gelar Al-Masih yang artinya ‘Yang Diurapi’ karena hanya Isa Al-Masih yang dapat menyelamatkan manusia dari neraka. Tidak ada siapapun yang sanggup menolong manusia lepas dari neraka, kecuali Isa Al-Masih. Saya bertanya kepada Anda. Apakah ada nabi yang dapat menyelamatkan manusia dari neraka, kecuali Isa Al-Masih? Bagaimana?
~
Solihin
~
Nabi Isa Al-Masih adalah nabi yang dinubuat oleh Allah sedangkan nabi yang lain tidak. Untuk membuktikan Isa Al-Masih utusan Allah, maka salah satunya ia merelakan dirinya untuk disalibkan demi menebus dosa manusia (keselamatan), dan bangkit kembali ke surga pada hari ke-3.
Apakah Yesus Juru Selamat manusia? Jika ya, lalu mengapa dia tidak menyelamatkan diri-Nya ketika disalibkn? Agak kontradiktif. Mohon alasannya. Mengapa?
~
Medes,
Sesungguhnya amat mudah bagi Isa Al-Masih untuk menyelamatkan diri. Sebab Dia adalah mahakuasa. Tetapi Isa Al-Masih pun adalah mahakasih. Maka Dia lebih memilih untuk menyelamatkan manusia dengan cara demikian. Lagi pula, hal ini telah dinubuatkan 700 tahun sebelum kedatangan Isa Al-Masih ke dunia (Yesaya 52-53).
Sekarang saya bertanya. Apa bentuk kasih Allah SWT secara konkret untuk menyelamatkan Anda dari neraka? Bagaimana?
~
Solihin