Setiap orang tua tentu mempunyai maksud baik ketika memberi nama bagi anaknya. Budiman misalnya, orang tua yang memberi nama ini pada anaknya, berharap kelak si anak menjadi orang yang baik, dan suka menolong sesama. Tidak jarang ada orang tua yang mengganti nama anaknya, karena kesehatan si anak sering terganggu sejak masih bayi. Beberapa suku di Indonesia masih mempercayai mitos ini.
Lalu, bagaimana dengan nama dari nabi-nabi Allah? Apakah juga mengandung makna? Dan, pernahkah Anda bertanya, mengapa hanya Isa Al-Masih mempunyai dua nama? Yaitu: Isa dan Al-Masih. Atau dalam Kristen disebut dengan nama Yesus dan Kristus. Sementara nabi-nabi lain hanya mempunyai satu nama. Seperti: Adam, Nuh, Musa, Ayub. Semua hanya punya satu nama. Bahkan nabi umat Muslim pun hanya punya satu nama, yaitu Muhammad.
Video Cerita Bersambung di atas, menjelaskan kepada kita, arti sebenarnya dari nama Isa Al-Masih. Penjelasan tentang arti nama Isa Al-Masih ini, dibagi dalam empat episode. Pastikan Anda tidak melewatkan tiap episode tersebut!
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Setelah melihat video di atas, menurut saudara, apakah makna dari nama Isa Al-Masih?
- Menurut saudara, mengapa dibelakang nama Isa ada kata “Al-Masih”?
- Menurut saudara, apakah perbedaan Isa Al-Masih dengan nabi-nabi lain, termasuk nabi umat Muslim?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
~
Tolong terjemahkan ayat ini dalam Injil
Yehezkiel 23:1-3
Yehezkiel pasal 16:7-8
Yehezkiel 16: 22-38
Saya hanya minta diterjemahkan, bukan dikomentari.
~
Maaf Sdr. Kafir Neraka,
Saya kurang tahu apa maksud komentar Anda di atas. Anda meminta saya untuk menterjemahkan ayat-ayat di atas, dan bukan untuk mengomentarinya.
Boleh tolong Anda jelaskan lagi apa maksud kata “menterjemahkan” yang Anda maksud? Apakah maksudnya menterjemahkan ke bahasa tertentu, dan ke bahasa apa?
~
Saodah
~
Anda mengatakan bahwasannya Adam diciptakan oleh Allah berarti anda percaya kalau Allah itu ada. Dan anda bilang kalau Isa lahir dari seorang ibu perawan. Sedangkan Al-Quran menjelaskan Allah (Tuhan) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan (Qs Al-iklas).
Masak ada Tuhan diperanakan? Berarti masih hebatan yang melahirkan dari pada Tuhan yang dianggap oleh dirimu.
~
Saudara Zain,
Memang Allah tidak mungkin beranak dan diperanakkan secara biologis sebab Allah bukan manusia. Saya berpikir bahwa pendapat demikian perlu ditinjau kembali. Namun, kita mengetahui bersama bahwa Allah adalah mahakuasa. Yang mahakuasa pasti sanggup untuk menjadi manusia dan masuk dalam rahim manusia, bukan?
Nah, kalau boleh tahu, menurut saudara, dapatkah Allah yang mahakuasa masuk dalam rahim dan menjadi manusia? Saya berharap Anda akan memiliki pandangan yang sama setelah saudara membaca artikel yang terdapat pada link ini http://tinyurl.com/b53xf54 agar lebih jelas.
Bila saudara merasa belum mendapatkan jawaban yang memuaskan, maka silakan saudara menghubungi kami melalui email ke: masukan@idionline.info . Terimakasih Zain.
~
Solihin
~
Isa Al-Masih itu maksudnya Nabi Isa itu masih hidup. Nanti pada akhir zaman akan keluar dan akan memberantas simbol-simbol agama Nasrani yang disembah manusia.
~
Saudara Ipensus,
Saya pernah mendengar ungkapan demikian dari rekan Muslim saya. Ketika saya mendengar pernyataan itu, maka saya berpikir mengapa Isa Al-Masih datang di akhir zaman menghancurkan simbol-simbol agama Nasrani? Sebab saya berpikir bahwa semua orang dapat menghancurkan simbol-simbol agama Nasrani tanpa Isa Al-Masih harus datang ke dunia, bukan? Bagaimana menurut Anda dengan pemikiran saya ini?
Oh ya, Anda juga dapat membaca artikel mengenai kedatangan Isa Al-Masih pada akhir zaman di http://tinyurl.com/7fjswyr . Bila Anda merasa tertarik mendiskusikan hal ini secara khusus, maka saya bersedia berdiskusi melalui email ke: masukan@idionline.info
~
Solihin
~
Halo Saodah,
Menanggapi komentar anda kepada saudara aprie (Qs 19:17-19).
Jelas ruh yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah malaikat Jibril yang bicara kepada Maryam dalam wujud manusia bukan Allah itu sendiri masuk ke dalam tubuh Maryam lalu menjadi manusia Yesus. Sepertinya Anda perlu belajar ilmu tafsir lebih dalam lagi agar tidak membuat penafsiran yang salah terhadap ayat-ayat Al-Quran.
~
Saudara Kafir,
Saya senang karena Anda memberikan pendapat yang menarik. Saya mencoba memikirkan hal ini lebih mendalam berdasarkan arti yang diberikan oleh saudara bahwa roh yang dimaksud adalah malaikat Jibril.
Saya pernah membaca dalam Al-Quran yang menyatakan bahwa Isa Al-Masih adalah “utusan Allah dan kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan roh dari-Nya” (Qs 4:171). Mohon kiranya saudara membantu saya menemukan jawaban atas pertanyaan berikut ini. Bila roh yang dimaksud adalah malaikat Jibril, apakah Isa Al-Masih adalah malaikat Jibril itu sendiri? Sebab Qs 4:171 menyatakan Isa Al-Masih adalah roh dari-Nya, bukan?
Kami memiliki artikel yang berkaitan dengan Jibril. Bila Anda berkenan, maka silakan Anda mengunjungi link ini http://tinyurl.com/8hj5f7a atau berdiskusi secara khusus dengan kami mengenai roh tersebut ke: masukan@idionline.info . Terimakasih.
~
Solihin
~
Admin membingungkan penjelasanya. Al-Masih katanya bukan gelar tapi dibilang gelar. Setelah saya perhatikan semua penjelasan admin mumet.
~
Saudara Anonim,
Saya senang karena saudara menyampaikan kebingungan Anda. Memang bila membicarakan Isa Al-Masih akan membuat setiap orang bingung karena Isa Al-Masih sangat unik. Namun, saya mencoba untuk memahami hal itu. Kalau boleh tahu, apa yang membuat saudara bingung? Sebab saya belum memahami kebingungan Anda secara khusus.
~
Solihin
~
Staf Isa dan Islam,
Berhentilah anda propoganda di sini dengan pemaparan seperti kajian anda untuk mempromosikan manusia Yesus adalah Tuhan. Sebaiknya anda sampaikan saja materi ini di kalangan jemaat gereja. Anda sampaikanlah sebaik mungkin dengan penuh kebohongan dan dan karangan karena itu menyangkut perpuluhan buat anda tapi jangan sesatkan umat Muslim dengan situs seperti ini. Tidak memengaruhi bos. Orang sudah pada pintar.
~
Saudara Sejarah,
Saya merasa bahwa kita dapat berdialog dengan sopan dan santun di forum ini. Bila Anda memiliki keberatan dengan isi video di atas, maka saya senang mendiskusikan hal ini dengan saudara. Dan bila saudara merasa perlu berdiskusi secara khusus dengan kami, maka silakan saudara mengirimkan email ke: masukan@idionline.info .
Oh ya, mohon maaf karena kami terpaksa menghapus kata-kata yang kasar dari komentar Anda. Semoga Anda dapat memahaminya.
~
Solihin
~
Allah SWT menghendaki maka terjadilah sesuatu. Isa adalah seorang nabi bukan Roh Kudus tapi Allah maha pencipta manusia dan Allah tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.
~
Saudara A Gany,
Memang Allah mahakuasa dan dapat melakukan apapun. Karena Dia adalah mahakuasa, maka saya pikir Allah dapat menjadi manusia, bukan? Coba Anda merenungkan hal ini. Masuk ke dalam rahim Maryam dan menjadi manusia adalah perkara yang mudah bagi Allah, bukan?
Namun, yang saya pikirkan adalah mengapa Isa Al-Masih rela masuk ke dunia dan menjadi manusia? Tentu Anda dan saya perlu mengetahui hal ini agar kita memiliki pemahaman yang sama. Bila menelusuri Injil, maka kita akan menemukan bahwa Isa Al-Masih datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari dosa.
Adakah yang dapat menyelamatkan manusia dari dosa, kecuali Allah?
~
Solihin
~
Kenapa kuasa Isa ada kemiripan dalam hal penciptaaan dan nafas kehidupan dengan Allah?
1. “…aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung…” (Qs 3:40).
2. Qs. 3:49, menyembuhkan orang sakit sompak, mencelikkan mata orang buta, menghidupkan orang mati, adalah beberapa diantaranya mujizat yang Dia lakukan.
~
Saudara Gavriel,
Ini menjadi tanda tanya besar bagi siapapun, bukan saja bagi Anda. Sebab tidak mungkin manusia memiliki kuasa seperti Allah bila Dia bukan Allah. Misalnya seperti menciptakan. Tidak ada manusia yang memiliki kuasa menciptakan makhluk hidup. Tetapi Isa Al-Masih memiliki kuasa tersebut. Kiranya kita dapat menyelidiki lebih jauh mengenai Isa Al-Masih.
~
Solihin
~
“Dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya apa yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman.”
Di dalam ayat Al-Quran tersebut Isa menyembuhkan orang buta, menciptakan burung dari tanah dan meniupkan roh, mengobati orang sakit. Mujizat itu semua karena seizin Allah SWT, bukan karena kemiripan dengan Allah. Jangan setengah-setengah mempelajari Al-Quran.
~
Saudara Kafir,
Memang ini yang menjadi pemikiran saya, yaitu mengapa Isa Al-Masih memiliki kuasa yang sama dengan Allah? Karena saya pernah membaca dalam surah Al-Ikhlas :4, yaitu tidak ada yang setara dengan Allah. Tetapi mengapa ada yang setara dengan Allah?
Saya berpikir demikian karena tidak mungkin Allah membagikan kuasa-Nya kepada manusia dalam hal menciptakan makhluk hidup, karena kuasa menciptakan adalah hak mutlak Allah. Mungkin Anda bisa membantu saya menjelaskan hal ini. Mengapa Allah mau membagikan hak mutlak-Nya kepada manusia? Mungkinkah itu?
~
Solihin
~
Mengapa di Al-Quran Allah selalu menyebut dirinya kami, bukan aku/saya?
~
Saudara Alian,
Tentu saudara-saudara Muslim kita memiliki jawaban yang jelas dan lebih kompeten juga untuk menjawabnya. Saya berharap pertanyaan ini dapat mendorong kita semakin mengenal Islam dan tetap menghargai setiap keyakinan.
~
Solihin
~
Bukankah sudah jelas nabi itu utusan Allah swt agar bertakwa kepada Allah swt dan menjalani perinta-Nya serta menjauhi larangan-Nya.
Janganlah berdebat, bukankah agama itu mengajarkan kasih sayang dan kerukunan. Kita Indonesia, kita punya semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Dan Ingat Pancasila, sila pertama adan sila kelima sudah jelas.
~
Benar! Semua nabi adalah utusan Allah. Tapi ingat, tidak semua orang yang menyebut dirinya nabi, datang dari Allah.
Apakah Anda ingat Lia Eden? Awal tahun 2000an wanita ini mendeklarasikan diri sebagai nabi Allah. Tapi kita tahu Lia Eden bukanlah nabi yang datang dari Allah karena ajaran-ajarannya yang menyimpang.
Isa Al-Masih tahu betul akan tampil orang-orang seperti Lia Eden yang menyebut dirinya nabi. Itulah sebabnya Isa mengingatkan, “Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas” (Injil, Rasul Besar Matius 7:15).
Bagaimana kita tahu bahwa nabi itu adalah nabi palsu? Dari ajarannya!
Itulah sebabnya kita perlu mempelajari ajaran agama kita, juga tidak salah mempelajari agama lain. Bukan untuk berdebat, tapi untuk mengetahui kebenaran akan apa yang kita imani.
Bila Anda sudah yakin mengimani kebenaran yang dari Allah, mengapa harus takut atau marah bila ada orang lain yang mempertanyakannya?
~
Saodah
~
Bagi saya Isa Al-Masih adalah Allah yang turun ke dunia dengan menjelma sebagai manusia. Yang rela untuk disalib demi menebus dosa semua umat manusia. Hanya kepada Dialah jalan kebenaran dan hidup. Amin.
~
Saya sungguh kagum akan keberanian Anda dalam menyatakan iman Anda.
Benar yang Anda katakan, hanya Isa Al-Masih jalan, kebenaran, dan hidup. Hal ini sesuai dengan perkataan-Nya dalam tertulis dalam Kitab Suci Injil.
Selama saya mempelajari agama-agama di Indonesia, saya tidak pernah menemukan pemimpin agama lain yang berkata bahwa mereka adalah jalan, kebenaran, dan hidup seperti yang Isa katakan. Bahkan salah satu pemimpin agama menyebut dirinya hanya sebagai penunjuk jalan. Bukan jalan itu sendiri.
Hal ini yang menjadi salah satu alasan saya beriman kepada Isa Al-Masih. Juga karena Isa berkata, “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:12).
~
Saodah
~
Admin menjawab mutar-mutar tidak jelas dengan mengutip ayat-ayat Al-Quran secara sepotong-sepotong memaksakan pikiran anda bahwa Isa atau Yesus adalah Tuhan. Pernyataan anda bertentangan dengan Al-Quran maupun Alkitab anda bahwa Tuhan itu cuma Allah tiada yang lain dan Isa/Yesus hanya manusia biasa yang diutus.
Seperti Al-Quran 3:59, 5:116; Alkitab, Matius 12:29; 19:16-17; 27:46; Yohanes 14:24, 28, 10:29, 5:30, 17:3; Kisah Para Rasul 2:22. Coba tunjukkan mana pengakuan Yesus sendiri bahwa Dia adalah Tuhan?Allah?
~
Saya dapat memahami pendapat Anda mengenai hal ini. Saya mengajak Anda untuk berpikir terbuka terhadap fakta-fakta yang diungkapkan Injil maupun Al-Quran. Injil menjelaskan bahwa Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yang menjadi manusia. Isa Al-Masih pun telah menyatakan diri-Nya adalah Tuhan (Injil, Rasul Besar Yohanes 13:13).
Bila kita menelusuri video di atas lebih jauh, maka menarik untuk menyimak bahwa hanya Isa saja yang diberikan dua nama dan disebut Al-Masih. Para nabi tidak mendapatkan sebutan tersebut. Saya berpikir bahwa seharusnya ini menjadi pertanyaan semua orang, bukan? Harap ini menjadi pertanyaan Anda juga.
~
Solihin
~
Manusia selalu berpatokan pada situasi dan kondisi di mana dia berada. Contoh: Umat Kristen pasti mengatakan Kristen yang paling benar. Umat Islam mengatakan Islam yang paling benar. Manusia tidak minta dilahirkan sebagai suku apa dan lahir dimana.
Menjadi pertanyaan: pernahkah umat Kristen membayangkan bagaimana kalau seandainya dia lahir di Saudi (sebagai anak raja Salman) atau umat Islam membayangkan terlahir sbgai keluarga pejabat tinggi di Vatikan? Coba kita renungkan sejenak
~
Menyimak pendapat Anda menjadikan sebuah kebenaran bersifat relatif. Hal ini bisa saja terjadi. Namun, saya berpikir untuk mencegah hal itu, maka langkah yang bisa dilakukan adalah membaca kedua kitab tersebut, Injil dan Al-Quran untuk mengetahui kebenarannya. Ini adalah langkah yang tepat menurut saya.
Kita dapat memeriksa mengapa hanya Isa yang memiliki dua nama dan disebut Al-Masih. Sedangkan nabi-nabi lain tidak. Tentu ini menjadi pertanyaan kita, bukan? Nah, usul saya adalah bagaimana bila Anda mulai mempelajari Injil secara menyeluruh dan membandingkannya dengan Al-Quran?
~
Solihin
~
Maaf sebelum saya jawab pertanyaan anda. Apakah anda percaya kitab terakhir itu Al-Quran yang dibawa oleh Muhammad? Kenapa Allah menurunkan nabi lagi? Tentunya Allah menyempurnakan kekurangan-kekurangan pada nabi terdahulu. Apakah demikian? Kenapa anda berpedoman pada Injil saja?
Kalau anda seorang ingin tahu hakekatnya Isa, pelajari isi Al-Quran supaya anda paham. Bukannya Al-Quran itu kitab penyempurna dari kita-kita terdahulu? Jangan lagi-lagi berpegang pada Injil saja. Tidak akan selesai-selesai kalau begini.
~
Saya masih terus belajar mengenai Al-Quran. Memang Al-Quran menceritakan mengenai Isa Al-Masih. Namun, video di atas membuka pikiran saya. Mengapa Isa memiliki dua nama dan disebut Al-Masih sedangkan nabi-nabi lain tidak?
Ternyata gelar Al-Masih memiliki pengaruh yang besar terhadap keselamatan manusia. Hal ini yang dijelaskan dalam Injil. Sedangkan Al-Quran tidak menjelaskan hal itu. Karena itu, saya masih mempelajari Al-Quran, benarkah Al-Quran adalah firman Allah. Harap Anda tidak keberatan dengan proses pembelajaran saya tersebut.
~
Solihin
~
Al- Masih itu gelar. Nabi Muhammad juga punya gelar yaitu Al- Amin. Kelahiran Nabi Isa tidak dimaksudkan untuk disembah, melainkan Allah ingin menunjukkan kuasanya jika Dia menghendaki sesuatu maka cukup Kun Fayakun maka jadilah.
Allah maha suci dari apapun termasuk dari nafsu/menyerupai makluknya. Allah maha suci, dari apa yang disekutukan kepada-Nya. Saking suci dan Maha segalanya kita tidak akan sanggup melihatnya. Kita hanya merasakan nikmat dari Allah. Allah dekat jika kita mendekatkan diri dalam ibadah.
~
Memang Al-Masih adalah gelar. Ketika saya mencoba mencari tahu mengenai arti Al-Masih, maka saya menemukan bahwa gelar tersebut adalah Juruselamat. Artinya Isa Al-Masih adalah Juruselamat manusia. Saya memikirkan hal ini lebih jauh. Mengapa nabi-nabi lain tidak diberikan gelar itu?
Saya berharap Anda pun memikirkan pertanyaan tersebut sehingga kita mengetahui kebenaran sesungguhnya. Anda pun dapat membandingkan dengan nabi-nabi lain.
~
Solihin
~
Menyimak jawaban Anda terhadap pertanyaan saya, dapat disimpulkan bahwa Anda selalu berpatokan pada Injil dan Al-Quran saja.
Kita melihat Indonesia saja, tidak usah negara lain, masih banyak yang sangat miskin dan buta huruf. Mereka tidak mengenal apa itu Injil dan Al-Quran serta ayat-ayatnya (karena tidak bisa membaca).
Bagaimana pandangan Anda terhadap golongan manusia yang saya sebutkan itu? Sementara firman Yesus mengatakan tidak ada seorangpun yang mencapai sorga (Bapa), tanpa melalui Dia?
~
Benar yang Anda katakan. Bahkan menurut sebuah survey, ada sekitar 5,9 juta penduduk Indonesia yang buta aksara.
Apakah hal itu lantas menghalangi mereka untuk menemukan kebenaran? Menurut saya tidak! Tehnologi di Indonesia sudah cukup maju. Injil atau Al-Quran dalam versi audio sudah gampang ditemukan saat ini.
Nah, Sdr Victor sendiri yang jelas dapat membaca, apakah Anda sudah pernah mempelajari Injil secara menyeluruh dan membandingkannya dengan Al-Quran?
~
Saodah
~
Salam semua bagi yang menentang dan berkata tidak kepada kebenaran sejati Isa Al-Masih. Seharusnya Anda tahu bahwa itu adalah warisan pusaka Anda yang harus Anda terima kelak.
Ya sudahlah, tidak ada guna Anda mencoba bertanya-jawab dengan Roh Kudus yang memakai Sdr. Solihin. Yang sedang menjawab kalian semua adalah Roh Kudus sendiri. Silakan lihat semua jawaban-jawaban yang diutarakannya. Sia-sia kebijaksanaan kalian. Apa masih kurang tahu lagi bahwa Dialah Pribadi yang perkataan-Nya itu berkuasa.
“Aku telah berkenan memberi petunjuk kepada orang yang tidak menanyakan Aku; Aku telah berkenan ditemukan oleh orang yang tidak mencari Aku. Aku telah berkata: “Ini Aku, ini Aku!” kepada bangsa yang tidak memanggil nama-Ku” (Kitab Yesaya 65:1).
~
Sebelum Isa Al-Masih disalibkan, Ia sudah memperingati pengikut-Nya akan Roh Kudus. Isa berkata, “tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran” (Injil, Rasul Besar Yohanes 16:13)
Demikianlah, seseorang memerlukan Roh Kudus/Roh Kebenaran untuk dapat mengerti dan memahami setiap kebenaran firman Allah.
~
Saodah
~
Anda bilang bahwa Isa Al-Masih pun telah menyatakan diri-Nya adalah Tuhan?
Maka tolong yakinkan saya, tunjukan di ayat Injil manakah pernyataan “Isa Al-Masih” menyebut diri-Nya Tuhan dan diperuntukan wajib menyembah-Nya?
~
Semoga beberapa kutipan ayat berikut dalam menolong Anda untuk mengerti ke-Ilahian Isa.
“Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati” (Injil, Rasul Besar Yohanes 11:25). Isa membuat persyaratan untuk mendapatkan hidup yang kekal di sorga, berdasarkan iman/percaya kepada Dia. Jika Isa hanya seorang nabi, apakah Isa akan berkata demikian?
“Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia: “Hai saudara, dosamu sudah diampuni” (Injil, Rasul Lukas 5:20) Adakah manusia berkuasa mengampuni dosa?
“Maka datanglah seorang yang sakit kusta kepada-Nya, lalu sujud menyembah Dia . . .” (Injil, Rasul Besar Matius 8:2) Isa tidak menolak ketika ada yang sujud dan menyembah-Nya.
Kiranya Sdr. Zakir tidak keberatan untuk meluangkan waktu dan merenungkan ayat-ayat di atas. Sehingga Anda tahu siapakah Isa Al-Masih itu sebenarnya.
~
Saodah
~
Kalau menurut saya, “Al-Masih” nama gelar yang berarti kasih sayang (orang yang sangat mengasihi dan menyayangi sesama).
Nabi Muhammad juga ada gelar “Al-Amin” (orang yang jujur). Saya tahu “Al-Masih” artinya kasih sayang karena kalau diartikan “Al-Masih” menjadi “Kristus” nama agama Kristen artinya adalah kasih sayang. Begitulah kira-kira.
~
Terimakasih Sdri Hana untuk pendapat dan analisa Anda tentang makna dari gelar Isa, yaitu “Al-Masih.” Kami sangat menghargai usaha Anda dalam memberi makna dari gelar tersebut.
Namun yang benar adalah, kata “Al-Masih” berasal dari bahasa Ibrani. Artinya “yang diurapi.” Sedangkan “Kristus” merupakan terjemahan kata “yang di-urapi” ke dalam bahasa Yunani.
Dengan demikian, baik “Isa Al-Masih” maupun “Kristus” artinya adalah “yang diurapi” dan bukan kasih sayang seperti yang Anda jabarkan di atas, walaupun memang inti dari ajaran Isa adalah “kasih.”
~
Saodah
~
Awalnya saya Kristen. Saya jadi mualaf sekarang. Jadi saya tahu apa isi Kitab Injil. Itu sebabnya saya mendapat hidayah Allah hingga saya tahu agama yang betul dan logik ialah Islam.
Saya juga tahu bahwa manusia sudah salah mengartikan kata-kata Yesus. Yesus mngatakan bahwa Dia utusan Allah. Kalau nanti Yesus pada akhir zaman akan mengadili orang hidup dan mati, dan mengapa harus Yesus dan bukan orang lain, itu karena Yesus bertanggung-jawab atas umatnya yang sudah salah jalan.
~
Sdri Fatma,
Jika memang benar Anda awalnya adalah Kristen, sepertinya Anda tidak pernah membaca Kitab Suci orang Kristen semasa Anda Kristen. Sehingga, rasanya sangat aneh bila Anda berkata tahu isi Kitab Injil.
Seorang Kristen yang mengerti isi Kitab Sucinya, tidak akan pernah berkata ada “agama yang betul.” Karena semua agama betul. Tidak ada agama yang salah. Tapi, tidak semua agama yang betul itu memberi jaminan masuk sorga bagi umatnya. Inilah yang Anda tidak ketahui!
Semasa Anda menjadi Kristen, pernah Anda membaca perkataan Yesus ini: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa [sorga], kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Jika belum, kiranya Anda meluangkan waktu untuk merenungkannya.
~
Saodah
~
Yesus atau Nabi Isa adalah salah satu utusan Allah yang istimewa, dan mempunyai kelebihan atau mukjizat. Tapi Isa adalah manusia, dan bukan untuk disembah. Selama sesembahan itu masih ada unsur atau sifat manusia, dia bukan Tuhan dan tidak layak untuk dipertuhankan. Sesempurna-sempurnanya manusia, sesuci-sucinya manusia, selama dia masih manusia, dia bukan Tuhan.
Tuhan tidak perlu masuk ke rahim ibu, dan dilahirkan kembali. Buat apa Tuhan merasuk ke jasad manusia sedangkan Tuhan Maha segala.
~
Karena saat Yesus ada di dunia, Ia manusia, itulah sebabnya Yesus tidak pernah berkata “sembahlah Aku!” Karena memang “manusia” tidak layak untuk disembah.
Tapi, Anda juga harus tahu, Yesus tidak pernah melarang orang menyembah Dia. Mengapa? Karena Yesus tahu bahwa Ia layak untuk menerima penyembahan itu.
“Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: “Sesungguhnya Engkau Anak Allah” (Injil, Rasul Besar Matius 14:33).
Mengapa Tuhan harus repot-repot merasuk ke jasad manusia? Hanya satu alasannya, untuk menyelamatkan kita dari kebinasaan hukuman kekal di neraka akibat dosa. Bila bukan oleh kemurahan Allah, dapatkah Anda terhindar dari hukuman dosa, yaitu neraka?
Jika Anda ingin diskusi secara mendalam soa hal ini, Anda dapat mengemail saya di: saodah@idionline.info.
~
Saodah
~
Jika Allah datang ke dunia dan menyerupai manusia melalui Nabi Isa untuk menebus dosa manusia, mengapa harus diciptakan sorga dan neraka. Toh kalau kita berdosa ada yang menanggungnya. Yaitu Tuhan sendiri.
Anda mengatakan karena kebesaran-Nya Dia bisa menyerupai manusia. Mengapa harus Nabi Isa Tuhan serupai untuk menebus dosa manusia. Mengapa bukan yang lain? Toh juga sama-sama manusia. Mengapa Allah harus menciptakan manusia jika harus menyerupai manusia dan tidak ada penjelasannya di Kitab Injil.
Inilah kekurangan kitab Injil. Tidak seperti Al-Quran sebagai penyempurna kitab sebelumnya. Yang Anda sembah itu adalah penghianat Nabi Isa, yaitu Yudas.
~
Maaf karena ada komentar Anda yang saya hapus, karena komentar tersebut tidak sesuai dengan topik video di atas.
Sdr. Yan, saya maklum mengapa Anda mengajukan pertanyaan-pertanyaan di atas. Itu artinya, ada kerinduan besar di hati Anda untuk mengenal Allah yang benar.
Sdr. Yan, Tuhan tidak pernah menyerupai Nabi Isa. Yang benar adalah, Kalimatullah datang ke dunia dalam wujud manusia dan orang-orang memanggil-Nya dengan nama Isa Al-Masih.
Mengapa Isa harus menanggung dosa manusia? Karena Allah mengasihi Anda! Allah tidak ingin Anda binasa di dalam neraka. Allah tahu, mustahil manusia dapat menyelamatkan diri dari hukuman dosa. Itulah sebabnya Kalimatullah rela datang ke dunia, wafat disalib agar Anda dan saya serta semua orang yang percaya kepada-Nya mempunyai jaminan sorga.
Nah, apakah Sdr. Yan ingin mempunyai jaminan itu? Anda dapat menghubungi saya lewat email: saodah@idionline.info atau boleh SMS ke: 0812-81000-718.
~
Saodah
~
Tahu tidak sebenarnya siapa yang disalib? Kalau saya sendiri sebagai umat Islam, sudah barang tentu jawabnya bukan Nabi Isa. Tapi orang yang diserupakan dengan Nabi Isa oleh Allah.
~
Sayangnya, Kitab Suci Allah mengatakan bahwa yang disalib adalah Isa Al-Masih. Saksi mata pada saat itu tidak ada yang menyangkal bahwa orang yang tersalib itu bukan Isa. Bahkan para ahli sejarah pun sudah membuktikan bahwa Isa benar-benar wafat disalib.
Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah: Apa sebenarnya makna dibalik kematian Isa? Apakah hanya kematian biasa seperti umumnya manusia, atau lebih dari itu?
Menurut saya, pertanyaan inilah yang perlu Sdr. Slamet renungkan. Jika Anda ingin mengetahui jawabannya, Anda dapat menghubungi saya lewat email: saodah@idionline.info atau silakan SMS di nomor: 0812-81000-718.
~
Saodah
~
Pernahkan Anda mendengar kata “sempurnah” lalu ditambah kalimat awalan dan akhiran dan menjadi “kesempurnaan”?
Sebelum Al-Quran, semua Kitab yang diturunkan oleh Tuhan itu sempurna. Semua tentang kebaikan. Begitupun dengan kita manusia, mahluk Tuhan yang paling sempurna dan mulia dibanding malaikat sekalipun. Dan di antara semua manusia, Nabi Muhammadlah yang paling sempurna dan yang lebih mulia.
Maka kesimpulanya adalah, agama dan kitab yang telah disempunakan oleh Tuhan adalah Islam dan Al-Quran adalah imamnya.
~
Anda mengatakan Nabi Islam adalah paling sempurna dan yang lebih mulia di antara semua manusia.
Sayangnya, Al-Quran sendiri memberi kesaksian bahwa Isa Al-Masih suci dan tidak pernah berdosa selama hidup-Nya di dunia (Qs 19:19).
Al-Quran juga memberi kesaksian bahwa Isa Al-Masih “terkemuka di dunia dan di akhirat” (Qs 3:45).
Bagaimana dengan Nabi Islam? Al-Quran memberi kesaksian bahwa, “Muhammad berdosa dan dia diperintahkan memohon ampunan atas dosa-dosanya” (Qs 47:19).
Nah, pertanyaan saya untuk Sdr. Hnr. Bila ada seorang yang suci dan seorang lain berdosa. Kira-kira menurut Anda manakah di antara keduanya yang layak disebut sempurnah dan mulia? Apakaha dia yang suci, atau dia yang berdosa?
~
Saodah
~
Orang Yahudi bertanya Tuhan itu pria atau wanita? Orang suci mengatakan bahwa Tuhan itu bukan manusia. Tidak bisa dilihat, tidak bisa diraba, bukan patung, bukan batu. Semua itu ciptaan-Nya. Marilah belajar dari orang suci itu, bukan dari orang yang sok suci.
~
Saya setuju dengan usulan Anda di atas. Seharusnya kita belajar dari orang suci. Bukan dari orang sok suci.
Jika kita membaca Al-Quran maupun Alkitab, hanya satu Pribadi yang disebut suci. Yang tidak pernah berdosa sekalipun sejak lahir hingga wafat. Dia adalah Isa Al-Masih.
Jadi, untuk itu sebaiknya kita bertanya kepada Isa Al-Masih bagaimana cara seseorang bisa masuk ke sorga Allah, bukan? Karena Isa adalah satu-satunya yang suci sesuai dengan kesaksian Kitab Suci.
Tentang hal itu Isa Al-Masih sudah mengatakan, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Nah, sudahkah Sdr. Jendro belajar dari Isa Al-Masih?
~
Saodah
~
Ibunya sapi adalah sapi, ibunya manusia adalah manusia. Yesus lahir dari rahim manusia yang bernama Maria. Kalau Yesus dianggap Tuhan, apakah salah bila Maria juga disebut ibunya Tuhan?
Mengapa Maria juga tidak disebut sebagai Tuhan? Dan mengapa kakek neneknya Yesus tidak disebut Tuhan?
~
Memang benar yang Anda sebutkan di atas, ibunya sapi ya sapi. Tidak pernah sapi lahir dari kambing, atau sebaliknya. Manusia, tentu lahir dari manusia. Tidak mungkin dari hewan atau pohon.
Ketika Kalimatullah, yaitu Isa Al-Masih datang ke dunia sebagai manusia, tentu Ia akan lahir dari manusia. Mengapa harus sebagai manusia dan bukan sebagai batu, pohon, atau hewan? Jawabannya, karena tujuan kedatangan Isa ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari hukuman kekal di neraka akibat dosa.
Perhatikan firman Allah ini, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal [kata kiasan untuk Isa Al-Masih], supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
Jika Anda ingin tahu lebih jauh tentang Isa Al-Masih, Anda dapat mengemail saya di: saodah@idionline.info.
~
Saodah
~
Sdr Saodah,
Jawaban Anda kurang mengena, Anda hanya mengumpamakan saat sekarang saja. Bagaimana kalau zaman dulu sebelum tehnologi belum berkembang seperti sekarang ini?
Saat sekarang walau tehnologi sudah maju pun masih banyak orang-orang yang tidak bisa menikmatinya. Masih banyak dan sering kita temui orang-orang yang mengemis (minta-minta). Tidur di kaki lima dan kolong-kolong jembatan. Bagaimana mereka bisa menikmati tehnologi (audio) yang Anda maksudkan, sementara mereka untuk makanpun sudah kepayahan?
Anda sepertinya harus lebih banyak jalan-jalan untuk melihat hal ini, supaya mata Anda bisa lebih terbuka (hanya sekedar saran saja).
~
Sebagai warga negara Indonesia, saya tahu betul bagaimana perekonomian di Indonesia. Awal 2017 setidak masih ada sekitar 27,77 juta orang Indonesia yang masih di bawah garis kemiskinan. Tapi, terimakasih untuk saran Anda. Saya menghargainya.
Kembali ke masalah orang-orang yang buta aksara dan tidak dapat membaca Kitab Suci Allah. Menurut saya, kondisi tersebut tidak akan lantas menghalangi mereka untuk mengerti dan memahami firman Allah. Ibarat pribahasa berkata “banyak jalan menuju Roma.” Demikian juga dengan pemberitaan firman Allah, Allah akan memberi hikmat kepada hamba-Nya agar firman-Nya bisa sampai hingga ke pelosok-pelosok.
Sebagaimana firman Allah berkata, “dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Injil, Rasul Besar Matius 28:20).
~
Saodah
~
Dalam Alkitab adakah ayat yang isinya bahwa Isa menyuruh menyembah dirinya? Alkitab itu isinya tidak konsisten, tiap kali ada kesalahan pasti dirubah lalu disebarkan ulang ke seluruh dunia.
~
Andai Anda mau meluangkan waktu untuk membaca Alkitab, maka Anda akan menemukan begitu banyak ayat yang menyatakan bahwa Isa Al-Masih itu adalah Tuhan yang layak untuk menerima penyembahan. Bahkan Isa bersaksi bahwa “Ia adalah Jalan yang lurus.” Hanya lewat Dia seseorang dapat masuk sorga. Selain itu, Al-Quran juga berkata “Isa terkemuka di dunia dan di akhirat.”
Anda berkata Alkitab tidak konsisten. Sering dirubah dan disebarkan lagi ke seluruh dunia. Coba Anda berpikir secara logika, apakah menurut Anda semudah itu untuk menyebarkan Alkitab ke seluruh dunia dan mengganti yang lama?
Jika Anda ingin tahu tentang Isa Al-Masih Anda dapat menghubungi saya langsung lewat email di: saodah@idionline.info.
~
Saodah
~
Jika menurut kalian, kami yang percaya kepada Yesus Kristus adalah dosa, maka kami adalah pendosa di antara orang-orang yang sok suci.
Perlu digaris-bawahi bahwa sangat besar dosanya jika kita membanding-bandingkan agama. Karena pada dasarnya tujuan kita itu satu. Yang kita sembah itu satu, yakni menyembah Tuhan yang maha esa dan masuk surga. Semoga Tuhan selalu memberkati kita semua Amin.
~
Memang, Islam dan Kristen percaya bahwa Allah itu esa. Islam dan Kristen menyembah Allah yang esa. Tapi, apakah Islam dan Kristen menyembah Allah yang sama? Jelas tidak!
Dalam Kitab Suci umat Kristen dikatakan bahwa “begitu besar kasih Allah akan dunia [manusia] ini” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16) Ia tidak ingin manusia berdosa binasa di neraka. Maka, Ia memberi anugerah terbesar-Nya yaitu Isa Al-Masih. Sehingga, “setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:15).
Itulah sebabnya Isa berkata, “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:12).
~
Saodah
~
Saya mau komentar tentang pendapat staff IDI tentang Tuhan masuk ke dalam rahim Maryam, lalu lahirlah Isa Al-Masih.
Pendapat Anda terlalu mudah sekali menebak. Bukankah Tuhan itu maha suci? Lalu, kenapalah harus masuk ke dalam rahim yang isinya hanya kotoran dan darah. Manusia saja jijik dengan darah dan kotoran, apalagi ini Tuhan. Sangat rendah sekali pemikiran itu.
~
Sdr. Khalid,
Janganlah selalu berusaha untuk membatasi Tuhan dan berkata “tidak mungkin!” Sebab “bagi Allah tidak ada yang mustahil” (Injil, Rasul Lukas 1:37).
Memang, bukan hal mudah untuk dapat memahami bagaimana mungkin Tuhan yang maha suci itu bisa lahir dari rahim manusia. Kita mustahil dapat mengerti dan memahami semua rancangan Tuhan.
Tapi, pernahkah Sdr. Khalid berpikir, mengapa Tuhan yang maha suci itu sampai mau datang ke dunia dan dilahirkan oleh seorang manusia?
Firman Allah berkata, “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (Injil, Surat Roma 6:23) Isa Al-Masih adalah bukti kasih karunia Allah bagi manusia berdosa. Sebab manusia mustahil dapat melepaskan dirinya dari siksa neraka. Sekalipun seumur hidupnya dia berusaha melakukan amal atau beribadah.
~
Saodah
~
Ketahuilah, bukan cuma Isa satu-satunya yang bergelar Al-Masih. Ada makhluk Allah yang juga bergelar Al-Masih. Dia adalah makhluk yang akan keluar di hari kiamat, kelak yaitu Al-Masih dajjal. Silahkan dicari tahu sendiri tentang makna Al-Masih.
~
Setahu saya, dari apa yang saya pelajari, hanya Isa yang mempunyai gelar “Al-Masih.” Selain itu tidak ada.
Memang benar, ada seorang Pribadi yang bergelar “Al-Masih” yang akan datang pada hari kiamat. Dan Dia adalah Isa. Bahkan Muhammad mengakui hal itu dengan berkata, “Demi Allah yang jiwaku di tangan-Nya, sesungguhnya telah dekat masanya ‘Isa anak Maryam akan turun di tengah-tengah kamu…” (HSM 127; HSB 1090).
Pada akhir zaman, Isa Al-Masih akan berdiri sebagai Hakim yang adil. Ia akan menghakimi seluruh umat manusia, termasuk Anda dan saya. Isa juga yang akan menentukan siapa yang berhak masuk ke dalam sorga Allah yang kudus dan siapa yang akan dibuang dalam neraka jahanam.
Apakah Sdr. Saifuddin sudah siap untuk menghadapi hari penghakiman itu?
~
Saodah
~
Silahkan Anda yakini dan Anda sembah Tuhan Yesusmu.
Sepertinya ilmu penafsiran Anda mentah. Yang Anda terangkan dengan membawa ayat Al-Quran itu tidak lengkap.
~
Terimakasih untuk komentar Anda. Sebagaimana Anda berhak untuk menentukan siapa yang akan Anda sembah, demikian juga kiranya Anda dapat menghargai orang Kristen yang percaya kepada Yesus.
Jika ada informasi pada video di atas yang tidak benar, Anda dapat memberitahu saya. Dengan demikian kami dapat me-review ulang video di atas dan memperbaikinya bilamana perlu.
Tapi, jika Anda hanya mengatakan penafsiran atau analisanya tidak lengkap tanpa memberi bukti, bagaimana kami akan tahu bahwa isi video di atas tidak benar!?
~
Saodah
***
Menurut saudara, apakah perbedaan Isa Al-Masih dengan nabi-nabi lain, termasuk nabi umat Muslim?
Perbedaannya, semua nabi walau umatnya bikin susah, tapi terbebas dari fitnah menyebut nabinya sebagai Tuhan. Isa Al-Masih menjadi korban fitnah umatnya disebut sebagai Tuhan.
Kedua, pada akhirnya umat para nabi mengakui kenabiannya. Isa Al-Masih sampai sekarang ditolak oleh bangsanya sendiri (Yahudi – Matius 23:37).
Ketiga, nabi yang paling banyak diabaikan perintahnya oleh pengikutnya adalah Nabi Isa.
***
Terimakasih sudah berkenan menjawab salah satu pertanyaan yang tersedia. Berikut tanggapan dari kami.
Ketika orang Kristen percaya dan mengimani bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan, ini bukan merupakan fitnah. Tetapi, memang demikianlah adanya. Jika Anda bersedia meluangkan waktu untuk membaca Injil, maka Anda akan banyak menemukan ayat yang menjelaskan tentang keilahian Isa Al-Masih.
Pada salah satu kesempatan, Isa berkata, “Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan” (Injil, Rasul Besar Yohanes 13:13).
Jika Anda ingin tahu lebih jauh tentang Isa Al-Masih, kita dapat mendiskusikannya lewat email. Silakan menghubungi saya di: saodah@idionline.info.
~
Saodah
~
“Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (Injil, Surat Roma 6:23)
Ini surat yang ditulis oleh Paulus kepada muridnya Timotius. Bukan perkataan Nabi Isa Al-Masih.
~
Sdr. Rian,
Setahui saya Al-Quran tidak jatuh dari langit dalam bentuk buku. Tapi ada orang yang menulisnya sehingga saat ini seluruh umat Muslim di dunia dapat memegang Al-Quran yang menurut iman umat Muslim merupakan firman Allah.
Demikian juga dengan ayat di atas. Ayat tersebut merupakan bagian dari Kitab Suci Injil. Memang benar yang menulis ayat itu adalah Paulus. Tapi, ayat itu bukan hasil buah pikiran Paulus, melainkan firman Allah yang diilhamkan kepada Paulus oleh Roh Allah.
Bicara soal hidup kekal, apakah saat ini Sdr. Rian sudah mempunyai jaminan hidup kekal?
~
Saodah
~
Al-Masih adalah gelar mahkluk ciptaan Alloh. Yang mempunyai gelar tersebut ialah dajjal. Untuk Nabi Isa membawa agama Alloh (Tauhid) dan telah diterangkan dalam kitabnya akan datang nabi setelahku yang bernama Ahmad. Ada ciri-ciri nya dan pengikutnya disuruh untuk mengikutinya.
Di akhir zaman Nabi Isa turun ke bumi dan menjadi pengikut Nabi Muhammad dan untuk memperjelaskan bahwa sesungguhnya dia adalah utusan, dan untuk membunuh dajjal.
~
Tidak ada satu bukti pun yang mengatakan bahwa gelar “Al-Masih” adalah gelar mahkluk yang disebut dajjal. Gelar “Al-Masih” adalah gelar yang dimiliki oleh Isa.
Salah satu perkataan Isa dalam Kitab Suci Injil adalah, “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:12). Hanya di dalam Isa Al-Masih seseorang bisa terhindar dari kegelapan (dosa).
Sebelum Isa naik ke sorga, Ia memperingati pengikut-Nya untuk berhati-hati pada nabi palsu yang akan muncul setelah Ia kembali ke sorga. “Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas” (Injil, Rasul Besar Matius 7:15).
~
Saodah
~
Jika menurut Kristen Yesus adalah Allah yang maha kuasa, mengapa waktu disalib Yesus tidak kasih kiamat atau mencabut nyawa orang-orang yang mau menyalibkan Yesus?
~
Waktu saya masih kecil dan mendengar cerita tentang bagaimana penyaliban Yesus, yang disampaikan oleh kakak rohani saya, saya pun sempat berpikir seperti Anda. Saya membayangkan Yesus adalah superhiro yang dapat melakukan apapun.
Tapi, setelah saya dewasa dan mempelajari Kitab Suci Injil, saya baru mengerti mengapa Yesus tetap taat menjalani penyaliban-Nya dari awal hingga akhir tanpa melakukan perlawanan sedikit pun.
Hal terpenting dari tujuan Yesus datang ke dunia adalah kematian-Nya. Sebab melalui kematian-Nya, Anda dan saya bisa memperoleh jaminan sorgawi. Firman Allah berkata, “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah” (Injil, Surat 2 Korintus 5:21).
Pertanyaan saya, maukah Sdr. Junes menerima keselamatan yang diberikan oleh Yesus lewat kematian-Nya bagi Anda?
~
Saodah
~
Saran saya agar kita tidak menafsirkan tentang Nabi Isa karena semua itu sudah dijelaskan dalam Al-Quran. Tinggal baca lengkap dengan artinya. Kalau mau lebih detail, beli tafsir Al-Quran Ibnu Katsir, Anda akan dapatkan jawaban yang lebih lengkap.
~
Terimakasih untuk saran Anda.
Tapi, menurut saya membaca tentang kisah Isa Al-Masih tidak cukup hanya dalam Al-Quran. Bahkan jauh lebih penting adalah jika Anda membacanya dalam Kitab-Kitab sebelumnya.
Sebagai contoh. Dalam Kitab Nabi Yesaya, terdapat nubuat yang menjelaskan tentang kematian Isa Al-Masih. Nubuat ini digenapi dalam Kitab Suci Injil. Sayangnya, Al-Quran justru ambigu soal kematian Isa Al-Masih.
Dari contoh di atas, menurut Sdr. Akhmad haruskah kita meniadakan Kitab-Kitab sebelumnya dan hanya membaca kisah Isa Al-Masih dalam Al-Quran?
~
Saodah
~
Di dalam Al-Quran disebutkan Isa Putra Maryam. Tapi sayangnya Injil sudah banyak yang dirubah oleh tangan-tangan manusia. Jadi untuk mempelajarinya sulit. Jangankan kita yang awam, ulama pun saya rasa tidak berani menafsirkan Injil sekarang.
Hanya Al-Quran yang masih dijamin keasliannya dan tidak ada yang mampu merubahnya, walaupun kita mengajak seluruh teman-teman kita di muka bumi ini, baik dari golongan jin dan manusia.
~
Seseorang yang ingin mempelajari Kitab Suci Injil tidak membutuhkan penafsiran. Karena Kitab Suci ini tersedia dalam berbagai bahasa. Jadi, Anda cukup membaca Kitab ini dalam bahasa yang Anda mengerti.
Benarkah Kitab Suci Injil sudah dirubah? Rasanya mustahil! Sebab saat ini terdapat manuskrip-manuskrip dari Kitab tersebut, dimana isinya persis sama. Selain itu, juga telah ditemukan Naskah Alkitab yang berumur hampir 2.000 tahun.
Jadi, berdasarkan bukti-bukti ini jelas sangat mustahil Kitab Suci Injil sudah dirubah seperti dugaan teman-teman Muslim.
Selain itu, ayat Al-Quran juga menjamin keaslian Alkitab. Dikatakan, “Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israil) dengan ’Isa putera Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat . . .” (Qs 5:46).
Juga Isa Al-Masih berfirman, “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu” (Injil, Rasul Lukas 21:33).
~
Saodah
~
“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam.” Padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu” (Qs 5:72).
“Al-Masih putera Maryam itu hanyalah seorang rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar” (Qs 5:75).
~
Apakah Isa Al-Masih hanya seorang rasul dan tidak lebih? Menurut saya, Al-Quran sedikit ambigu dalam hal ini. Karena terdapat ayat-ayat dalam Al-Quran yang mendukung keilahian Isa Al-Masih.
Misalnya, Qs 3:45 menyebutkan “Isa terkemuka di dunia dan di akhirat.”
Bila Isa hanya manusia, mengapa Isa disebut terkemuka di akhirat? Bukankah hanya Allah berkuasa pada akhir zaman?
Qs 19:19 menyebutkan “Isa seorang yang suci.” Bahkan Nabi Islam di akhir hidupnya memohon pengampunan kepada Allah atas dosa-dosanya. Tapi mengapa Isa disebut suci? Bukankah “suci” adalah sifat Allah?
Sebuah hadist mengatakan Isa Al-Masih akan datang sebagai “Hakim yang adil” pada akhir zaman, yang akan menghakimi seluruh umat manusia. Mengapa Isa yang jadi hakim? Bukankah penghakiman atas manusia adalah milik Allah semata?
~
Saodah
~
Allah Tuhan Yang Maha Esa meniupkan Ruh kehidupan ke dalam perut Mariam AS. Lalu Mariam AS hamil dan melahirkan seorang manusia, yaitu Nabi Isa AS. Jadi yang dilahirkan Mariam AS itu manusia.
~
Benar yang Anda katakan. Mariam melahirkan manusia. Sebab tidak mungkin manusia melahirkan hewan atau makhluk lain, bukan?
Tapi, apakah Isa Al-Masih hanya sekedar manusia dan tidak lebih? Inilah yang luput dari pemahaman teman-teman Muslim. Bahkan seorang Muslimah NU, Aisha Nurramdhani prihatin dengan salah paham kaum Muslim soal Isa.
Dia berkata, mereka [umat Muslim] “. . . membenturkan sifat ketuhanan Yesus dengan kodratnya sebagai manusia. Mereka tidak paham sifat “sepenuhnya insani” (kamil bi al-nasut) dan “sepenuhnya ilahi” (kamil bi al-lahut) yang dimiliki Isa Al-Masih. Pada hal, Isa adalah 100 persen Allah (dalam kapasitasnya sebagai Kalimat Allah h) namun juga 100 persen manusia (dalam fisik insaninya).”
Ia juga heran dengan teman-teman Muslimnya yang sulit menerima Isa 100 persen Ilahi dan 100 persen insani. Padahal mereka gampang memahami ajaran Islam bahwa Al-Quran adalah 100 persen firman Allah swt dan 100 persen buku.
Hubungi saya di email ini: saodah@idionline.info bila Anda ingin tahu lebih jauh tentang keilahian Isa Al-Masih.
~
Saodah
~
Staf Isa dan Islam,
Saya seorang Muslim. Menurut keyakinan saya sebagai seorang Muslim (Islam), apabila seseorang mengumpamakan Tuhan yang bisa terlihat dan dilihat, ataupun berbentuk mahluk hidup (manusia, hewan dan tumbuh tumbuhan) atau berbentuk benda mati. Menurut saya itu terlalu rendah untuk disembah.
Alasannya: Tidak mungkin Tuhan menciptakan yang Dia ciptakan, Dia berubah seperti yang Dia ciptakan. Contoh, sdr menciptakan robot, apakah sdr mau menjadi robot.
~
Saya sungguh menghargai apa yang Anda imani. Dan saya setuju, tidak seharusnya kita mengumpamakan Tuhan pada sesuatu yang terlihat maupun berwujud. Karena Tuhan bukanlah “sesuatu” yang dapat diumpamakan oleh manusia.
Tapi, bagaimana bila Tuhan sendiri yang menyatakan diri-Nya kepada umat-Nya dengan cara yang Dia mau? Apakah bisa kita berkata “mustahil”? Justru bila kita berkata “mustahil,” kita sudah merendahkan Allah karena membatasi kuasa-Nya.
Sdr. Hamba, menurut saya, hanya Tuhan yang berkuasa menciptakan sesuatu. Manusia tidak berkuasa melakukan hal itu, termasuk menciptakan robot sekalipun. Karena robot bukan hasil ciptaan manusia, melainkan hasil rakitan dari benda-benda yang sebelumnya sudah ada.
Bukankah begitu?
~
Saodah
~
Setahu saya di Al-Quran nama Nabi Isa adalah Al-Masih Isa putra maryam. Cuma di Al-Quran sering disebut dengan Isa. Jadi ada orang yang salah tafsir Nama Nabi Isa Al-Masih putra Maryam.
Dari sekian banyak komentar yang dibalas, sepertanya Anda sangat meragukan apa yang Anda yakinkan. Makanya selalu mencari jawaban yang bisa membuat Anda yakin kalau Yesus Kristus itu Allah.
Coba Anda baca Al-Quran dari awal sampai akhir. Mungkin bisa ketemu jawaban yang Anda cari-cari selama ini.
~
Sdr. Kelmin,
Terimakasih untuk saran Anda agar saya membaca Al-Quran. Dan saya mengucap syukur kepada Tuhan Sang Pencipta langit dan bumi, bahwa saya sudah menemukan kebenaran tersebut.
Dalam Al-Quran saya membaca satu ayat yang berkata, “Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” (Qs 5:46).
Dan ketika saya membaca Kitab Suci Injil, saya membaca perkataan Isa Al-Masih, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa [soga], kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Nah, bagaimana dengan Anda, apakah Anda sudah menemukan “Jalan Lurus” itu?
~
Saodah
~
Bukan hanya Nabi Isa yang diberi mujizat bisa menghidupkan orang mati. Nabi Muhammad juga bisa. Tapi dia tidak dianggap tuhan. Sebab hal itu cuma sebagian kecil kekuasaan Allah. Bukan berarti Allah setara dengan mahluk-Nya.
~
Muhammad dapat menghidupkan orang mati? Ini sungguh informasi yang baru untuk saya. Selama ini saya tidak pernah tahu bahwa Muhammad mempunyai mujizat seperti itu. Bahkan, selama saya mempelajari Al-Quran dan sejarah agama Islam, tidak pernah sekalipun dituliskan bahwa Muhammad mempunyai mujizat.
Bila tidak keberatan, dapatkah Anda memberitahu, dimana tertulis bahwa Muhammad mempunyai mujizat dapat menghidupkan orang mati? Terimakasih!
~
Saodah
~
Isa itu nabi bukan Tuhan. Tuhan tidak beranak dan tidak lahir ke bumi. Yesus dalam Kristen adalah anak Maryam. Maryam bukan perawan suci yang diceritakan dalam Al-Quran. Maryam versi Kristen sudah bertunangan. Dan saya takut Yesus itu anak Maryam dan tunangannya sehingga karena malu dia bilang bahwa anaknya itu anak tuhan.
~
Dari pemaparan Anda di atas, saya dapat melihat bahwa Anda seorang yang mempunyai imajinasi yang cukup tinggi. Sehingga Anda dapat berpikir bahwa Yesus adalah anak haram Maryam dan tunangannya.
Sdr. Anak Tuhan, bila Anda ingin tahu tentang Yesus atau Isa Al-Masih, tidak cukup bila Anda hanya membaca apa yang tertulis dalam Al-Quran. Anda juga perlu membaca dari sumber lain, dari Kitab Taurat dan Injil misalnya.
Bukankah Al-Quran berkata, “Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa” (Qs 5:46)?
Jika Anda ingin tahu lebih jauh tentang Yesus, Anda dapat menghubungi saya lewat email di: saodah@idionline.info. Terimakasih!
~
Saodah
~
Perlu saya sampaikan, kalaupun kita merasa kepercayaan kita mengenai kitab suci masing-masing adalah yang paling benar, atau yang saudara memiliki iman yang benar kepada Tuhan. Ini tidak bermaksud mencela siapa-siapa.
Janganlah berkedok menjadi kyai, ulama, aktivis bahkan pendeta. Kalau merasa keyakinan saudara yang paling benar, konsekuensinya adalah saudara harus membuktikan dan memperagakan kebenaran yang saudara pahami. Beranikah menjalani hidup tidak bercacat/bercela? Bukan cuma pinter khotbah.
Karena baik umat muslim, Kristen dan lainnya semua akan dihakimi Tuhan menurut perbuatan, bukan dihakimi menurut iman. Jadi jelas tidak ada yang bisa dibanggakan, karena semua kita harus mempertanggung-jawabkan setiap perbuatan kita di hadapkan pengadilan Allah, baik maupun jahat. Jadi tidak ada syahadat atau lainnya yang dapat menyelamatkan kita dari murka Allah, melainkan Dia yang melakukan kehendak-Nya, yaitu apa yang baik berkenan dan sempurna.
~
Saya setuju dengan komentar Anda di atas. Sudah selayaknya sebagai umat beragama yang mengaku mengerti akan ajaran agama yang diyakini, dapat melakukan ajaran agama tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Bukan seperti orang munafik yang berpenampilan agamawi tetapi hatinya penuh dosa.
Kitab Allah menuliskan orang seperti ini ibarat, “kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran” (Injil, Rasul Besar Matius 23:27).
~
Saodah
~
Apakah Yesus menebus semua dosas manusia atau cuma yang percaya Dia saja?
~
Terimakasih untuk pertanyaan Anda. Keselamatan yang dibawa oleh Yesus berlaku bagi setiap orang. Tapi permasalahannya adalah, tidak semua orang mau menerima keselamatan itu.
Allah memberi umat-Nya kebebasan untuk memilih. Demikian juga halnya tentang keselamatan yang dibawa oleh Yesus, “supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:15).
~
Saodah
~
Saya pernah membaca sebuah kisah. Ada seorang pemuda Arab menimba ilmu di Amerika dan pemuda tersebut punya teman orang Amerika. Ketika teman tersebut berjalan di depan gereja, ia mengajak teman Arab tersebut untuk masuk ke dalam gereja dan seorang pendeta masuk. Setelah melihat pemuda Arab itu, ia menyuruh pemuda Arab keluar dari gereja.
Tapi sebelum keluar, pendeta tersebut memberi pertanyaan-pertanyaan dan dijawab semua oleh pemuda Arab tersebut. Tapi sebelum pemuda Arab keluar, dia juga mengajukan satu pertanyaan ke pendeta tersebut. Pertanyaanya, apakah kunci masuk sorga?
~
Sayangnya Sdr. Jibran tidak melanjutkan apa jawaban pendeta itu. Karena Anda tidak menuliskannya, maka saya memberi jawaban agar pembaca lain tidak penasaran.
Menurut Kitab Suci Allah, kunci sorga hanya satu. Yaitu percaya dan menerima Isa Al-Masih sebagai satu-satunya Jalan Lurus. Sebagaimana Isa berkata, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa [sorga], kalau tidak melalui Aku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Nah, bagaimana dengan Sdr. Jibran. Apakah Anda sudah menemukan “kunci sorga” itu? Jika Anda memerlukan bantuan, Anda dapat menghubungi saya lewat email: saodah@idionline.info.
~
Saodah
~
Jangan yang betul jadi salah dan yang salah jadi betul. Tolong berfikirlah seperti yang dijelaskan dalam Qs Ar rahman. Al-Masih diberi gelar setelah Nabi Isa dipanggal. Apa artinya? Nabi Isa saja tidak tahu hidupnya diskenariokan begitu.
Ingat, seperti pemberontak zaman sekarang. Zaman dahulu lebih kejam untuk menghasut orang dalam kereziman. Ilmu-ilmu tidak diperhatikan seperti saat ini. Jadi salib itu adalah aniaya atas pendapat yang diutarakan.
~
Maaf Sdr. Keny,
Komentar Anda di atas agak membingungkan. Sehingga sulit bagi saya untuk menanggapinya. Jika Anda tidak keberatan, kiranya saat memberi komentar Anda hanya menjawab salah satu dari tiga pertanyaan yang sudah tersedia. Atau, setidaknya komentar Anda hanya menanggapi isi video yang sedang dibahas.
Untuk komentar-komentar lain di luar itu, Anda dapat mengirimkannya langsung ke saya lewat email di: saodah@idionline.info. Terimakasih!
~
Saodah
~
Setelah saya amati, Tuhan pemeluk agama Kristen dan Islam sama. Bahkan kedua agama ini percaya nabi-nabi seperti Adam, Nuh, Musa, Ibrahim dll.
Tapi Islam percaya Isa itu nabi dan Kristen percaya Isa itu adalah Tuhan. Cara ibadahnya juga sangat berbeda. Islam sholat, berdoa, mengaji (membaca Al-Quran). Kristen berdoa dan bernyanyi.
Memang keyakinan sulit dirubah. Hanya mereka yan menemukan jalan yang benar dengan mempelajari kedua kitab (Al-Quran-Alkitab) coba bandingkan, pelajari kedua kitab ini.
~
Memang benar yang Anda katakan, Islam dan Kristen percaya akan nab-nabi. Juga, sama-sama percaya bahwa Allah itu esa. Tapi, keduanya tidak menyembah pada Tuhan yang sama. Ada perbedaan bahkan terkesan bertolak belakang sifat atau Pribadi Sesembahan orang Kristen dengan Islam. Kita dapat melihat perbedaan ini dalam Al-Quran dan Alkitab.
Salah satu perbedaan tersebut adalah bagaimana cara Tuhan menangani masalah dosa. Tuhan dalam Al-Quran menyerahkan sepenuhnya masalah dosa kepada manusia. Walaupun dia sudah tahu bahwa manusia mustahil dapat bersih dari dosanya.
Sementara itu, Tuhan dalam Alkitab rela mengutus Kalimat-Nya [Isa Al-Masih] datang ke dunia untuk mengatasi hukuman dosa lewat kematian-Nya di salib. Tujuannya, “supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:15).
~
Saodah