“Mestinya, yang merayakan Natal bukan hanya umat Nasrani saja. Tapi juga Muslim bahkan seluruh dunia.” Demikian penggalan kata sambutan yang Gus Dur sampaikan saat beliau menghadiri satu perayaan Natal beberapa tahun silam.
Bagi sebagian Muslim menganggap sah-sah saja dengan perkataan Gus Dur tersebut. Namun bagian sebagian lagi, mungkin termasuk Anda, akan secara langsung berkata “haram!”
Video berikut berjudul “Gus Dur: Para Mukmin Wajib Merayakan Natal.” Mengetahui tujuan kelahiran Isa Al-Masih, akan menolong Anda mengerti makna Natal yang sebenarnya, sehingga Anda akan tahu apakah Muslim boleh merayakan Natal atau tidak. Penjelasan dalam video ini akan menolong Anda menemukan jawabannya.
Bila Anda mempunyai pertanyaan atau pandangan lain, silakan mengemail staff kami atau kirimkan pertanyaan singkat Anda lewat WA/SMS ke 0812-8100-0718.
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Menurut Anda, mengapa Gus Dur begitu positif mengenai merayakan Natal, bahkan menghimbau para Mukmin merayakan Natal juga?
- Apakah Anda mempunyai pendapat lain tentang tujuan kelahiran Isa Al-Masih ke dunia? Jelaskanlah!
- Apakah menurut Anda keselamatan dapat diperoleh dengan cara lain, selain melalui Isa? Jelaskanlah!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Untuk pertanyaan singkat, dapat mengirimkan SMS ke: 0812-81000-718.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
~
Menafsirkan perkataan Gus Dur dengan sudut pandang Kekristenan saja. Padahal belum tentu (bahkan bagi saya adalah tentu bukan) maksud Gus Dur demikian.
Bagi saya, pendapat merayakan Natal bagi umat Islam sebenarnya hal yang logis sama halnya merayakan Tahun baru Masehi. Karena Isa Al-Masih adalah juga Nabi Islam. Jadi merayakan kelahirannya secara nalar sebenarnya sah. Tapi perayaan itu sah bagi Muslim hanya jika perayaan itu masih menempatkan Isa sebagai Nabi, bukan sebagai Tuhan.
~
Khasan,
Terimakasih atas komentar saudara. Memang akhir-akhir ini banyak umat Muslim yang mengharamkan Natal. Lalu bagaimanana dengan tahun-tahun sebelumnya bahwa sebagian besar umat Islam pun juga yang mengucapkan Natal. Apakah mereka disalahkan?
Sebab sama seperti umat Islam merayakan kelahiran nabi Muhammad, seharusnya tidak salah jika umat Muslim pun merayakan kelahiran Isa Al-Masih, sekalipun hanya sebagai nabi.
Terimakasih atas tanggapannya. Kiranya para mukmin bisa memahami bahwa tidak ada yang haram bila merayakan kelahiran Isa Al-Masih sebagai salah satu nabi yang dihormati umat Muslim
~
Noni
~
Yang terhormat Isadanislam,
Video ini sungguh memberitahu saya bahwa natal adalah hak semua, namun adakah bukti otentik yang sumbernya seperti video, rekaman, dll. Ini agar kita lebih percaya ucapan Gus Dur ini, Terimakasih.
~
Leonardo du Kouga,
Tepat sekali bahwa Natal kelahiran Isa Al-Masih adalah kabar baik bagi seluruh umat manusia. Sebab Isa Al-Masih ke dunia bagi segenap umat manusia bukan hanya bagi golongan tertentu saja.
Karena itu kita seharusnya beryukur dan berterimakasih kepada Allah atas upaya beliau hadir bersama manusia dan memberikan terang kehidupan bagi setiap orang. Kiranya berkat Natal Isa Al-Masih dapat dinikmati setiap umat manusia.
~
Noni
Saya pengikut Rasul Allah, nabi Muhammad SAW, bukan pengikut Gus Dur. Jadi saya menjalankan apa yang di contohkan oleh nabi Muhammad SAW. Tidak ada kewajiban bagi umat Muslim untuk merayakan natal. Kewajiban kami adalah menjalankan perintah Allah seperti yang tertulis di dalam Al-Quran ( di dalam Al-Quran tidak ada perintah seperti yang dikatakan Gus Dur). Saya menghargai teman-teman Nasrani yang merayakan natal, silakan rayakan hari Raya kalian dengan damai dan kebahagiaan.
~
Wanti,
Terimakasih untuk sikap saling menghargai yang saudara tunjukan. Tentu adalah hak saudara sebagai seorang Muslim untuk merayakan natal atau tidak. Penjelasan Gus Dur ini mungkin bisa membuka hati dan pikiran kita untuk bisa melihat fakta yang ada. Bahwa natal adalah kelahiran Isa Al-Masih yang adalah juga nabi yang dimuliakan umat Muslim. Jadi tentunya tidak ada salahnya umat Muslim merayakan kelahiran nabinya, bukan? Seperti juga umat Muslim merayakan kelahiran Muhammad.
Namun tidak ada pakaan bagi Muslim. Semuanya tergantung pilihan para mukmin.
~
Noni
~
Beginilah jika Kristen yang menafsirkan perkataan Gus Dur. Akan berbeda jika Muslim yang menjelaskan, yang sampai saat ini akal saya belum sampai dan belum menerima yaitu antara ketuhanan nabi Isa Al-Masih dan juga di salib-Nya?
Memang betul juru selamat jika mengikuti ajaran Injil originalnya yang belum di rubah, nabi Muhammad juga juru selamat dengan pedoman Al-Qurannya. Dimana titik temu antara Tuhan dan salib? Penebusan dosa kepada siapa? Yang menyalib siapa? Logika tidak menerima.
~
Musliman,
Memang benar logika manusia tidak dapat menerima banyak hal. Logika itu lebih kecil dari pada Tuhan. Maka, kalau logika tidak dapat menerima bukan berarti logika sudah pasti benar. Nah, bagaimana hubungan hewan kurban dengan Tuhan dan jalan keimanan Muslim? Bagaimana menurut saudara?
Penyaliban Isa Al-Masih adalah kurban melunasi aib najis dosa manusia. Tetapi Isa Al-Masih tidak selamanya mati. Jika Dia mati dan tidak bangkit, maka Dia bukan Tuhan. Dia sama seperti nabi-nabi yang mati dan menunggu dalam kubur akan hari penghakiman. Tetapi Dia bangkit sebab Dia suci. Dia tidak menunggu hari penghakiman tetapi Dia yang akan menghakimi umat manusia. Itu sebabnya saat ini Dia ada di surga. Apakah saudara percaya akan hal itu?
~
Noni
~
Begini sudah ciri orang-orang yang tersesat, memaksakan opini kepada orang Islam untuk mempercayai agama mereka. Semoga Allah melaknat orang yang membuat konten ini.
~
Idham Sesenggi,
Terimakasih atas komentarnya. Kami yakin bukan laknat yang akan kami terima tetapi berkat rahmat dari Allah yang maha kasih. Kami tidak memaksakan opini tetapi demikianlah memang kebenarannya sebagaimana ulama besar umat Islam sendiri yang menyatakannya. Pertanyaan, mengapa di dalam umat Islam itu sendiri tidak ada kesepakatan? Bagaimana pendapat saudara?
~
Noni
~
Salam, saya Asep, seorang atheis/agnostik yang sedang mempelajari agama-agama & mencari kebenaran. Mau tanya, apa bukti Yesus lahir tanggal 25 Desember?
Terimakasih banyak.
~
Asep,
Jika saudara ingin melihat bukti tentang kelahiran Yesus/Isa Al-Masih, silakan lihat dalam Kitab Injil
“Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud” (Injil, Rasul Lukas 2:17)
Nabi Yesaya pun telah menubuatkan tentang kelahiran Yesus
“Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel” (Taurat, Kitab Nabi Yesaya 7: 14).
Ramalan Nabi Yesaya terjadi, malaikat Allah menyampaikan kabar gembira, “Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel” –yang berarti: Allah menyertai kita” (Injil, Rasul Besar Matius 1:23)
Fakta Firman Tuhan dan fakta sejarah menunjukan bahwa Isa Al-Masih/Yesus benar-benar lahir ke dunia. Kapanpun atau tanggal berapapun, esensinya adalah tujuan Yesus datang ke dunia adalah untuk menyelamatkan saudara Asep dan saya. Karena Yesus mengasihi saudara Asep
~
Noni
~
Mohon maaf, jika memang Yesus akan mengampuni dosa kita. Apakah kita diijinkan untuk melakukan perbuatan buruk, dengan persyaratan ampunan di akhir? Seperti merusak sesuka hati lalu meminta maaf?
Jika memang benar, saya tidak akan menyalahkan para pembunuh, karena jika benar berarti hal terakhir yang perlu dilakukan pembunuh hanya meminta maaf. Sebagai tambahan, para mukmin yang saya kenal tidak mengharamkan merayakan Natal. Hanya saja mukmin itu sudah berada (masuk) ke dalam bangsa lain.
~
Oreon,
Betul yang saudara pikirkan, perbuatan kejahatan memang bertentangan dengan nurani. Namun, fakta bahwa Isa Al-Masih mengampuni dosa manusia, dengan fakta bahwa ada manusia yang tetap melakukan perbuatan buruk adalah dua hal yang berbeda. Apa yang dilakukan oleh Isa Al-Masih adalah karena kasih-Nya kepada manusia. Sedangkan perbuatan buruk yang dilakukan manusia adalah pilihannya sendiri mengingkari keselamatan dari Tuhan.
Orang yang sungguh-sungguh mengikut Isa Al-Masih, mereka seperti seorang yang tadinya sakit parah. Selama sakit itu dia menderita. Tetapi kemudian mujizat Tuhan maka dia sembuh. Dia sangat senang telah terlepas dari penderitaan sakit yang mematikan. Demikianlah mereka yang telah diselamatkan, mereka telah dilepaskan dari kuasa dosa dan mereka tidak ingin lagi berada dalam ikatan dosa yang membuat menderita dan mematikan.
~
Noni
~
Tuhan bisa menjadi apa saja yang Dia mau karena Dia Maha Kuasa. Manusialah yang tidak bisa menjadi Tuhan. Yang menyangkal Tuhan bisa menjadi manusia berarti dia menyangkal ke-mahakuasaan Tuhan. Tuhan tidak pernah menciptakan agama.
Dia hanya minta semua orang mau menerima Yesus yang mempunyai misi menggantikan hukuman dosa yabg harusnya diterima manusia. Maka dari itu siapa saja yg mau menerima Yesus pasti dia akan mendapatkan bagian dari keselamatan itu tidak perduli apapun agamanya.
~
Agung,
Benar sekali bahwa rahmat Allah bukanlah soal agama. Rahmat Allah berlaku bagi semua orang, apapun agamnya. Sebab rahmat yang Allah berikan yaitu keselamatan melalui Isa Al-Masih yang telah melunasi semua hutang dosa manusia.
Karena itulah malaikat Allah berkata, “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud” (Injil, Rasul Lukas 2:10-11)
~
Noni
~
Nabi Isa Al-Masih tidak lahir pada tanggal 25 Desember tetapi lahir pada bulan April dan nabi Isa Al-Masih bukan Tuhan. Mengucapkan hari Natal seharusnya bulan April dan bukan kelahiran Tuhan melainkan nabi. Umat Islam dilarang atau haram hukumnya meyakini nabi Isa Al-Masih sebagai Tuhan.
~
Abbie,
Kami hargai pendapat saudara walaupun saudara tidak percaya kelahiran-Nya di 25 Desember dan keilahian-Nya namun tampaknya saudara setuju terhadap fakta bahwa Isa Al-Masih memang pernah hidup dan pernah menjadi bagian dari sejarah manusia.
Tahukan saudara mengenai keutamaan Isa Al-Masih sehingga perhitungan waktu dalam dunia ini didasarkan pada waktu kelahiran-Nya. Lalu bagaimana juga dengan kedudukannya di sorga yang dikatakan dalam Al-Quran bahwa Dia terkemuka di dunia dan akhirat (Qs 3:45), apakah saudara belum mengetahui hal itu? Dan maukah saudara menyelidiki kebenaran ini lebih lanjut?
~
Noni
~
Dari dulu forum ini hanya mencari dan mengada- ada. nggak punya bukti. Selalu mencari pembenaran bukan kebenaran. Selalu berniat mengelabui umat Islam yang awam. Islam dan Kristen sangat bertolak belakang. isa dalam Islam adalah seorang nabi mulia. Namun Kristen menganggap sebagai Tuhan.
Kepada teman-teman pembaca, saran saya berhati-hatilah di forum ini. Ini adalah forum jebakan misionaris Kristen.
~
Anton,
Kami selalu berusaha mengajak saudara-saudara Muslim untuk bersama-sama mencari fakta Kebenaran yang ada. Jika pernyataan kami tidak memiliki bukti dan tidak sesuai fakta yang ada tentu saudara Muslim tidak perlu mempercayainya. Namun bagaimana jika apa yang kami sampaikan memang sesuai fakta kebenaran yang ada? Apakah saudara mau mempercayainya?
Terbukalah terhadap fakta kebenaran yang ada, maka anda akan diselaamtkan.
“…kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:32).
~
Noni
~
Ketika ditelisik dari sejarah bahwa Maria mengandung Yesus pada bulan Juli, mengapa hari kelahiran Yesus itu yang seharusnya lahir 9 bulan kemudian, kenapa harus 25 Desember.? Berarti Yesus lahir secara prematur dong? Tolong berikan jawaban sesuai dengan ayat di Bible bukan asumsi semata
Terimakasih
~
Cueng,
Di dalam Alkitab tidak pernah dituliskan tanggal atau bulan apa Yesus/Isa Al-Masih lahir. Tanggal 25 Deember ditetapkan sebagai kelahiran Yesus oleh Kaisar Konstatin dengan alasan untuk mengarahkan dan mengalihkan para penganut paganisme yang biasanya menyembah dewa di tanggal 25 Deember agar mereka mengenal Juru Penyelamat yang sesungguhnya yaitu Yesus Kristus. Karena itulah para penganut pagan akhirnya meninggalkan dewa-dewa mereka dan menerima Yesus sebaagai Juru Penyelamat.
Tanggal atau bulan berapapun kelahiran Yesus, faktanya Yesus benar-benar lahir ke dunia sesuai apa ayng telah dinubuatkan para nabi.
~
Noni