Jika seseorang datang kepada Anda dan berkata, “Akulah allah, beribadalah kepadaku!” Apakah Anda akan percaya dan bersedia menyembahnya?
Isa Al-Masih tidak pernah berkata “Akulah Allah.” Mengapa? Karena Isa ingin orang-orang mengenal-Nya melalui perbuatan-Nya. Bukan dari perkataan-Nya saja. Anda dapat menemukan bukti-bukti ke-Ilahian Isa Al-Masih dalam Kitab Allah.
Video berikut berjudul “Bukti-Bukti Ke-Ilahian Isa Al-Masih dalam Kitab Allah.” Dengan mengetahui fakta-fakta tersebut, dapat membawa Anda pada jaminan keselamatan!
Bila Anda mempunyai pertanyaan atau pandangan lain, silakan mengemail staff kami atau kirimkan pertanyaan singkat Anda lewat WA/SMS ke 0812-8100-0718.
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Setelah mengetahui bukti-bukti ke-Ilahian Isa pada video di atas, bagaimana sekarang pandangan Anda terhadap Isa Al-Masih?
- Selain bukti yang dijelaskan pada video di atas, apakah Anda punya bukti lain yang mendukung ke-Ilahian Isa? Jelaskan!
- Selain melalui Isa Al-Masih, apakah ada cara lain untuk mendapatkan pengampunan akan dosa? Jelaskan!
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Untuk pertanyaan singkat, dapat mengirimkan SMS ke: 0812-81000-718.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
~
Isa Al-Masih bukan Yesus dan Yesus bukan Isa Al-Masih. Sama seperti dua dewa (allah). Dua-duanya (Allah SWT dan Yesus), dua-duanya berdaksi tentang Allah atau dewa yang berbeda. Sorga Kristen dan sorganya Islam saja sudah beda jadi seharusnya tidak boleh disamakan seolah Yesus dan Isa Al-Masih adalah orang sama.
Sama seperti dua orang yang memiliki wajah yang mirip, profesi yang sama, dan bahkan nama yang sama tapi dapat dibedakan melalui sidik jari (Sorga dan Hukum) mereka bahwa mereka adalah dewa atau allah yang beda.
~
Saudara Jin,
Memang menarik untuk berspekulasi tentang Allah dan sorga. Saudara berspekulasi bahwa Isa Al-Masih dan Tuhan Yesus itu berbeda. Spekulasi kedua saudara mengatakan sorga Kristen dan Islam berbeda. Lalu bagaimana dengan penganut agama lainnya? Kalau mengikuti alur pemikiran tersebut maka seharusnya Budha dan Hindu juga memiliki sorganya dan tuhannya tersendiri.
Demikian juga dengan Konghucu, agama Sinto, agama Kaharingan, dan puluhan bahkan ratusan agama lainnya yang ada di muka bumi ini memiliki tuhannya dan sorganya tersendiri. Bukan hanya agama-agama yang sudah ada, tetapi juga agama-agama yang akan datang yang belum ada saat ini, mereka pun akan memiliki tuhan dan sorganya tersendiri. Jika demikian bagaimana implikasinya bagi moralitas, bagaimana menurut saudara?
~
Noni
~
Mungkin anda perlu logika sehat. Sifat ilahi adalah kekal, tidak beranak dan diperanakkan seperti makhluk dan mungkin keilahian Isa batal pada itu.
~
Saudara Sudirman,
Kami sangat setuju dengan saudara bahwa sifat ilahi kekal dan tidak beranak dan tidak diperanakkan secara biologis. Ini adalah konsep yang tepat.
Taurat, Zabur, dan Injil tidak pernah menjelaskan bahwa Allah dapat beranak dan diperanakkan secara biologis. Tetapi Allah yang mahakuasa memiliki kuasa untuk menjadi manusia, bukan?
Isa Al-Masih adalah Kalimatullah yang nuzul (turun) ke dunia untuk menolong manusia sehingga manusia bisa selamat. Itu sebabnya, Isa Al-Masih pernah berfirman, “Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:23).
Pertanyaannya adalah maukah saudara mengenal hakikat Isa Al-Masih sebenarnya?
~
Solihin