Di zaman pra-kedatangan Isa Al-Masih, Nabi Musa dan agama Islam mengajarkan sistem penghapusan dosa yang hampir sama. Kitab Taurat menjelaskan, seseorang wajib memberi korban penghapusan dosa atas setiap dosa-dosa yang dilakukan.
Bila demikian, seberapa banyak korban, amal, dan ibadah yang harus dilakukan, agar semua dosa dapat dihapus dan layak masuk sorga? Penjelasan pada video berikut dapat menolong Anda untuk menemukan jawabannya. Jika Anda memiliki pertanyaan atau pandangan lain, silakan mengemail staff kami atau kirimkan pertanyaan singkat Anda lewat SMS ke 0812-81000-718. Silakan simak video di bawah ini.
Apakah dengan mengetahui “empat” hal tersebut dapat memberi jaminan, sehingga umat beragama tidak perlu harus selalu khawatir akan nasibnya di akhir zaman? Anda dapat menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di atas lewat video berikut. Jika Anda memiliki pertanyaan atau pandangan lain, silakan mengemail staff kami atau kirimkan pertanyaan singkat Anda lewat SMS ke 0812-81000-718. Silakan simak video di bawah ini.
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Bila amal dan ibadah tidak dapat memberi jaminan keselamatan, menurut saudara dengan cara apakah seseorang mendapat jamina keselamatan?
- Menurut saudara, jaminan keselamatan itu merupakan hasil usaha sendiri atau anugerah Allah? Jelaskan alasannya!
- Mengapa Kalimatullah [Isa Al-Masih] harus datang ke dunia dan wafat disalib?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, baik dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Untuk pertanyaan singkat, dapat mengirimkan SMS ke: 0812-81000-718.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah”