Bagi para Mukmin, khususnya Muslim di Indonesia, bahasa Arab mempunyai tempat istimewa dibandingkan bahasa-bahasa lain. Bahkan, sebagian besar dari mereka berpandangan kemurnian Al-Quran lebih terjamin dari kitab-kitab lain karena Al-Quran selalu ditulis dalam bahasa Arab.
Jauh sebelum Islam menggunakan satu bahasa yaitu Arab, orang Katolik Roma juga beribadah dengan menggunakan bahasa bahasa, yaitu Latin. Tapi akhirnya mereka menyadari bahwa sebagian besar umatnya tidak mengerti bahasa Latin. Akibatnya, saat ini ibadah Katolik Roma selalu diucapkan dengan memakai bahasa ibu umat yang dilayani.
Allah adalah Tuhan yang Maha Tahu. Ia bersifat universal dan memiliki semua bangsa di dunia ini. Sehingga Ia bukan Allah yang terbatas pada satu bahasa saja. Oleh karena itu kita perlu bertanya, “mengapa saya beribadah harus mutlak menggunakan satu bahasa tertentu saja?”
Pada episode ini, Video “Lika-Liku Keluarga Ahmad Soeparno” mengangkat tema mengenai “Benarkah Bahasa ‘Arab’ Bahasa Allah?” Lewat video di bawah ini Anda akan menemukan jawaban mengapa non-Muslim beribadah dalam berbagai bahasa, juga mengapa Kitab Suci mereka diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa.
Jika Anda memiliki pertanyaan atau pandangan lain, silakan mengemail staff kami atau kirimkan pertanyaan singkat Anda lewat WA/SMS ke 0812-81000-718. Silakan simak video di bawah ini.
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Percayakah Anda bahwa Allah meninggikan satu bahasa di antara bahasa-bahasa lainnya? Jelaskan alasan Anda!
- Jika seseorang sholat tidak dengan bahasa Arab, menurut Anda apakah sholatnya diterima Allah? Jelaskan alasan Anda!
- Menurut Anda, apakah yang menghalangi ibadah seseorang tidak berkenan di hadapan Allah? Mengapa?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Untuk pertanyaan singkat, dapat mengirimkan SMS ke: 0812-81000-718.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”