Tentang perayaan Natal menjadi pro dan kontra bagi masyarakat umum di Indonesia. Termasuk dengan memasang pernak-pernik Natal dan memutar lagu Natal di pusat perbelanjaan.
Bila kita mempelajari kitab suci, tahukah Anda bahwa Muslim juga pantas untuk merayakan Natal? Sebab, Isa Al-Masih adalah nabi Muslim yang nama-Nya sering disebut dalam Al-Quran, bukan? Isa juga disebut “Kalimat Allah.” Bahkan, Al-Quran menyebut Isa adalah Hakim akhir zaman.
Video “Lika-Liku Keluarga Ahmad Soeparno” kali ini mengangkat tema mengenai “Ayat Al-Quran Memungkinkan Muslim Merayakan Natal.” Lewat penjelasan pada video ini, Anda akan mengetahui begitu banyak alasan mengapa seorang Mukmin pantas merayakan Natal.
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Video di atas menjelaskan alasan-alasan mengapa Mukmin pantas merayakan Natal. Bagaimana pandangan Anda mengenai alasan-alasan yang dipaparkan pada video tersebut?
- Setelah mengetahui alasan yang tertulis dalam Al-Quran bahwa seorang Mukmin pantas merayakan Natal, setujukah Anda bahwa Mukmin pun seyogyanya merayakan Natal? Jelaskan alasannya!
- Pada kedatangan Isa kedua-kalinya, yaitu pada akhir zaman. Mengapa Isa yang menjadi Hakim atas semua manusia?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Untuk pertanyaan singkat, dapat mengirimkan SMS ke: 0812-81000-718.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
~
Tuhan itu hidup atau mati? Mengapa jadi patung? Lalu, Tuhan yang asli berbentuk apa, patung/manusia?
~
Strange,
Anda memberikan pertanyaan yang menarik. Saya berpikir bahwa bila ada pemikiran bahwa Tuhan bisa mati, maka ia bukan Tuhan. Bagaimana mungkin Tuhan bisa mati? Tetapi bila tubuh jasmani yang mati, maka pemikiran tersebut adalah logis dan masuk akal. Bila kita mengakui bahwa Allah mahakuasa, maka seharusnya saudara mengakui bahwa Allah mampu menjadi manusia. Itu sebabnya, tubuh jasmani bisa mati, tetapi hakikat Ketuhanan tidak mungkin mati.
Itu sebabnya, Isa Al-Masih nuzul ke dunia dan lahir menjadi manusia. Ini membuktikan kemahakuasaan Isa Al-Masih. Kami bertanya kepada saudara. Pada kedatangan Isa kedua-kalinya, yaitu pada akhir zaman. Mengapa Isa yang menjadi Hakim atas semua manusia?
~
Solihin
~
Menurut Bibel versi Lukas, Yesus lahir pada masa kekaisaran Augustus di mana pada masa sedang maraknya imigrasi ke Bethlehem. Kaisar Augustus melakukan sensus penduduk dan terdapat Maria yang hamil tua dan Yusuf yang mencari tempat untuk melahirkan. Maka ada seorang pemilik lumbung padi menerima Maria. Pada malam kelahiran Yesus, penggembala menggembalakan kambingnya di padang rumput yang subur. Sehingga Yesus tidak mungkin lahir pada Desember yang musim salju di Romawi yang seharusnya turun salju.
~
Aceng,
Tepat sekali yang disampaikan oleh Anda bahwa Injil, Rasul Lukas mencatat tentang imigrasi ke Betlehem guna pendataan penduduk. Saya tidak ingin membahas tentang musim salju atau tidak, tetapi saya ingin menekankan fakta bahwa kelahiran Isa Al-Masih adalah fakta sejarah yang dicatat dalam Injil. Uniknya, Al-Quran pun mencatat demikian. Jika kita membaca kedua kitab tersebut, maka kita menemukan kelahiran Isa Al-Masih yang ajaib. Saya berpikir bahwa setiap Muslim seharusnya merayakan kelahiran Isa Al-Masih. Sebab Al-Quran amat memuliakan Isa Al-Masih dibandingkan nabi manapun.
Oh ya, setiap kelahiran pasti akan berujung pada kematian. Kematian merupakan sesuatu yang tidak diharapkan manusia jika manusia belum mengetahui nasibnya di akhirat. Bolehkah Anda berbagi dengan kami, bagaimana cara Anda menghindari kematian agar Anda tidak masuk neraka?
~
Solihin
~
Maaf ya, tapi sebelum itu lebih baik anda belajar lebih dalam tentang Islam. Di dalam Al-Quran dijelaskan bahwa seorang Muslim tidak boleh merayakan hari Natal, apalagi mengucapkan selamat Natal. Karena itu sama saja dengan menduakan Allah (tuhan kami).
~
Hamba Allah,
Natal adalah hari kelahiran isa Al-Masih. Umat Mulim merayakan kelahiran Nabi Muhammad yang dikenal dengan Maulid Nabi. Lalu mengapa tidak boleh merayakan kelahiran Isa Al-Masih? Bukankah Isa merupakan salah satu nabi yang dihormati umat Muslim?
Jika ada ayat di Kitab saudara yang melarang umat Islam mengucapkan selamat Natal, mohon tunjukan ayatnya.
~
Noni
~
Bismillahirrahmanirrahim. Allah menggembirakan Maryam dengan kelahiran anak yang dipanggil-Nya Kalimat Allah. Inilah Isa Al-Masih.”
Sadaqallahulazim, desakan umat Kristen agar umat Islam merayakan kelahiran Yesus adalah menyakitkan dan menunjukan anti toleransi yang sangat kental dari pengurus agama Kristen di dunia, terlebih lagi di Indonesia, Karena Isa sendiri telah jelas dan nyata memperingatkan kepada pengikutnya untuk tidak mengajak orang-orang dari luar bani israil untuk diinjili.
~
Anthonimuhammad,
Mengapa umat Muslim tidak boleh merayakan kelahiran Isa Al-Masih dan hal ini saudara sebut menyakiti dan anti toleransi terhadap umat Islam? Bukankah Isa Al-Masih adalah nabi yang diimani umat Muslim?
Jika umat Muslim memperingati kelahiran Muhammad, mengapa tidak boleh memperingati kelahiran Isa Al-Masih? Kiranya saudara Muslim bisa merenungkan hal ini.
Sebab malaikat Allah berkata saat memberitakan kelahiran Isa Al-Masih, Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud” (Injil, Rasul Lukas 2:10-11).
~
Noni
~
Mengucapkan Selamat Natal dalam Islam sama saja seperti orang nonMuslim membaca dua kalimat syahadat di mana itu bukan sekedar kata-kata.
~
Hamba Allah,
Saya menghargai pandangan demikian. Itu yang disebut keyakinan. Walaupun keyakinan yang dianut tidak sepenuhnya dilaksanakan.
Salah satu contohnya adalah kelahiran Isa Al-Masih tertulis di dalam Al-Quran. Mengapa mengucapkan Selamat Natal yang merupakan kelahiran Isa Al-Masih tidak diperkenankan, padahal tidak ada dalil mengenai ini?
Sebaliknya, kitab suci Injil dan Al-Quran menyatakan bahwa Isa Al-Masih adalah Terang. Artinya Isa Al-Masih yang dapat menerangi hati manusia yang gelap. Bagaimana perasaan Anda mengetahui ini?
~
Solihin