Bila pertanyaan di atas disampaikan kepada seorang Mukmin, umumnya mereka akan menjawab bahwa amal mereka lebih unggul. Juga, mereka yakin jauh lebih banyak melakukan amal dibandingkan umat lain.
Apakah jumlah amal atau motivasi orang yang beramal lebih penting? Mungkinkah motivasi beramal lebih penting dari pada jumlah amal?
Video berikut berjudul “Apakah Amal Islam Mengungguli Amal Agama Lain?” Ilustrasi dalam video ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas dan juga pertanyaan lain tentang bagaimana seharusnya sikap umat beragama saat beramal.
Bila Anda mempunyai pertanyaan atau pandangan lain, silakan mengemail staff kami atau kirimkan pertanyaan singkat Anda lewat WA/SMS ke 0812-8100-0718.
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Pada umumnya, mengapa orang beragama menjalankan amal? Jelaskanlah jawaban Anda.
- Menurut Anda, motivasi berbuat amal manakah yang unggul? Motivasi mana yang paling berkenan kepada Allah?
- Bagaimana cara mengukur atau menilai mutu amal yang penganut agama jalankan? Jelaskanlah jawaban Anda.
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Untuk pertanyaan singkat, dapat mengirimkan SMS ke: 0812-81000-718.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
~
Kalian ini pendusta, adh dhollin, dan tidak percaya diri dengan agama sendiri makanya buat channel pakai nama agama lain. Kasihan sekali.
~
Abdullah,
Pernyataan yang menarik sekali. Ketidakpercayaan diri tidak akan berani untuk membuat forum diskusi ini. Sebab ketidakpercayaan diri mengungkung dirinya karena tidak yakin dengan dirinya. Faktanya, forum ini dibuat untuk memperkenalkan Isa Al-Masih kepada banyak orang karena Isa Al-Masih yang dapat menyelamatkan manusia dari neraka. Amal tidak akan mampu menyelamatkan Anda dari neraka. Bukankah demikian?
Nampaknya kegelisahan karena takut neraka menggelisahkan hati Anda. Apakah Anda mau untuk mempelajari Isa Al-Masih lebih lanjut? Bagaimana?
~
Solihin
~
Isa adalah nabi ke-4. Islam adalah agama dan umat Islam berpedoman kepada Muhammad atau nabi terakhir. Kalian agama Kristen adalah jauh di bawah kami para umat Islam. Kalian tidak update.
~
Bahri,
Menarik sekali pernyataan Anda. Menyatakan bahwa Kristen di bawah Islam adalah hak Anda. Tentu Anda memiliki dasar menyampaikan hal itu. Walaupun bila dibandingkan antara Injil dan Al-Quran, maka ajaran yang amat mulia terdapat dalam Injil. Lagi pula, Injil menjelaskan tentang kepastian masuk sorga (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28), sedangkan Al-Quran memberikan jaminan pasti masuk neraka (Qs 19:71-72).
Fakta ini menjelaskan bahwa keunggulan tetap ada pada Isa Al-Masih, bukan Allah SWT. Apakah Allah SWT memberikan solusi agar Anda pasti masuk sorga? Tertulis dimanakah itu dalam Al-Quran? Bagaimana menurut Anda?
~
Solihin
~
Sudahlah stop buat hal seperti ini. Kalau kalian nanti yang kena malah dibilang anti toleran. Mending dana misionarisnya dikasih ke yayasan kanker saja seperti biasa kalian lakukan. Semuanya tidak masuk akal.
~
Misionaris,
Menarik sekali pernyataan Anda di atas. Apakah Anda telah menyaksikan video di atas? Bukankah video di atas mengungkapkan kebenaran dan fakta bahwa amal tidak dapat menolong siapapun masuk sorga? Bila amal dapat menolong, maka pengikut Isa Al-Masih tetap masuk sorga sebab banyak yang beramal sebagaimana disampaikan oleh Anda.
Saya bertanya kepada Anda. Apa Anda yakin bahwa amal dapat menolong Anda masuk sorga? Bila Anda ragu, mengapa Anda tidak mempelajari rahmat keselamatan yang telah diberikan Isa Al-Masih untuk manusia? Maukah Anda mempelajari Isa Al-Masih lebih lanjut? Bagaimana?
~
Solihin
~
Sungguh Anda telah berdusta.
~
Jangan,
Berdusta adalah pekerjaan Iblis sebagaimana disampaikan Isa Al-Masih (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:44). Sebaliknya, Isa Al-Masih adalah kebenaran dan mengajarkan untuk berkata benar serta jujur. Dengan demikian, tidak ada alasan untuk berdusta. Lagi pula, dusta adalah dosa. Hal itu akan merugikan diri sendiri.
Saya ingin tahu lebih lanjut dari Anda. Bagian mana dari video di atas yang dusta? Apakah amal benar-benar dapat menyelamatkan Anda di akhirat nanti? Bila amal dapat menolong Anda, dapatkah Anda memberikan pencerahan mengenai ini?
~
Solihin
~
Assalamualaikum Wr Wb,
Terimakasih.
~
Bro,
Terima kasih untuk komentarnya. Boleh saya bertanya, apakah Anda telah menyaksikan video di atas? Bagaimana tanggapan Anda mengenai video di atas?
Video di atas telah menjelaskan tentang pengaruh amal untuk keselamatan manusia. Tentu ini menjadi pergulatan iman umat beragama, bukan? Sebab tidak semua orang mampu beramal. Nah, bagaimana menurut Anda tentang amal yang tidak bisa menyelamatkan umat beragama dari neraka?
~
Solihin
~
Anda salah besar mengutip Qs. 19:71-72 karena ayat surah Maryam ini justru adalah pernyataan Allah untuk kalian kaum kafir yang dijamin akan masuk neraka semua. Jangan berbohong menukil ayat Al-Quran. Baca ayat sebelumnya karena ayat 71-72 penegas ayat sebelumnya yakni tentang kalian kaum kafir. Justru hanya dalam Islam satu-satunya ada jaminan surga untuk umatnya. Sedangkan sebaliknya tidak ada satu ayat pun dalam Bible, kecuali dari Paulus.
~
Udin,
Saya menghargai pendapat Anda. Walaupun pendapat itu masih sebatas asumsi bahwa Qs 19:71-72. Sebab Anda tidak menyebutkan ayat berapa yang menjelaskan bahwa Qs 19:71-72 diperuntukkan bagi orang kafir. Faktanya, Al-Quran diperuntukkan bagi umat Islam bukan untuk semua beragama. Sebab tidak ada bukti otentik di mana Allah SWT memperlihatkan diri dan berbicara secara langsung dengan nabi Anda. Tentu ini menjadi pertanyaan besar, bukan?
Amat berbeda dengan Isa Al-Masih. Isa Al-Masih memberikan kepastian masuk sorga kepada umat manusia. “Dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28). Bukankah ini kabar baik? Bagaimana menurut Anda?
~
Solihin
~
Saya sudah saksikan video di atas. Jangan tanya itu! Kami sholat, puasa, zakat itu kewajiban. Adapun surga dan neraka adalah balasannya. Yang saya tanyakan. Kenapa Injil ayatnya suka berubah-ubah, banyak revisi? Sudahkah anda teliti baca Bibel? Kalau sudah pasti banyak kontradiksinya.
Misalnya, kelahiran raja. Saat raja berkuasa ayat a dan ayat b tidak sama tanggal dan tahunnya, seperti cerita dongeng. Masak kitab suci tidak ilmiah? Teliti sendiri wahai kaum Nasrani. Baca yang jeli banyak yang keliru di Bibel.
~
Iman,
Menarik sekali tanggapan Anda. Melakukan kewajiban adalah baik. Tetapi apakah Anda mengerti apa yang Anda lakukan atau sekedar mengikuti saja karena hal itu adalah kewajiban? Jelas, melakukan karena kewajiban dan berharap ada balasan sorga, maka perbuatan itu bersifat transaksional. Bukankah demikian? Apa Anda pasti masuk sorga dengan rajin sholat, puasa, dan zakat? Bagaimana?
Injil tidak pernah berubah. Apakah Anda pernah membaca Injil secara menyeluruh? Jika Anda tidak pernah membaca Injil secara menyeluruh, bagaimana Anda dapat menyatakan demikian? Bukankah itu adalah fitnah?
~
Solihin