Konon, seorang gembala mempunyai 100 ekor domba. Hingga suatu hari, ketika sang gembala hendak menghalau domba-dombanya pulang, ia melihat seekor dombanya telah hilang. Lalu ia meninggalkan 99 domba tersebut, dan pergi mencari domba yang hilang. Dan ketika ia menemukannya, ia sangat bersuka cita.
Kitab Suci Injil mengatakan, demikian pula Allah begitu mengasihi manusia. Hingga Ia mengutus Kalimatullah untuk mencari dan menyelamatkan orang-orang berdosa yang terhilang.
Bagaimana cara Allah mencari dan menemukan manusia berdosa? Anda dapat menemukan jawabannya pada video berikut. Silakan klik video di bawah ini.
Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca
Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut:
- Ceritakanlah pengalaman rohani Anda ketika pertama kali bertemu dengan Allah!
- Apakah Anda percaya, bahwa semua manusia membutuhkan pertolongan dari Allah untuk mendapatkan keselamatan kekal di sorga? Jelaskan alasan Anda!
- Menurut Anda, mengapa Allah sampai harus mengutus Kalimatullah ke dunia untuk mencari dan menyelamatkan manusia dari hukuman dosa?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus.
Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami merasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.”
~
Saya percaya tidak seorangpun mengenal Allah. Kecuali Anak yang datang dari Allah oleh Firman yang menjadi wujud manusia. Dan oleh kebenaran dalam diri Firman itu yaitu Yesus Kristus. Kita bisa menerima kemurahan Allah dengan mengembalikan gambaran dan Rupa Allah dalam diri kita. Karena kita akan diakui sebagai Anak anak Allah, karena Yesus yang tersulung dari semuanya itu.
~
Terimakasih untuk komentar Anda. Firman Allah berkata, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
Kita patut mengucap syukur kepada Allah, karena Dia telah memberi jaminan keselamatan bagi orang yang mau menerima dan percaya kepada-Nya.
~
Saodah
~
Alloh SWT tidak perlu turun ke bumi.
~
Sdr. Rusto,
Inilah perbedaan Tuhan yang disembah orang Kristen dengan Tuhan sesembahan Anda.
Tuhan yang disembah oleh umat Kristen mempunyai sifat utama yaitu: Bersifat pribadi, memiliki hubungan, dan dapat dikenal. Umat-Nya juga diperintahkan untuk mengenal Dia. Bukan sekedar mengikuti atau menaati.
Agar Dia dapat menyatakan diri-Nya secara langsung kepada umat-Nya. Dan agar dapat menyelamatkan mereka dari hukuman dosa, untuk itulah Tuhan Sang Pencipta datang ke dunia.
Selengkapnya dapat Anda lihat di video ini: http://tinyurl.com/h28z8pt.
~
Saodah
~
Allah memilki sifat tidak berak dan tidak diberanakkan. Sifat Allah yang lain esa, artinya satu, tunggal, tidak ada yang lain apalagi punya anak.
Pertanyaan saya, jika Allah punya anak, ibunya mana? Dan kalau Tuhan menciptakan mahluk-Nya serupa diri-Nya, maka hanya pria saja yang Dia ciptakan. Alam semesta dan isinya siapa yang ciptakan?
Kalau Anda bilang Nabi Isa itu Tuhan (Anak Tuhan ) itu tidak masuk akal. Lebih hebat lagi Nabi Adam tidak ada ibu dan bapaknya. Kalau tuhan sudah dilihat berarti bukan Tuhan tapi hantu.
~
Iya. Saya setuju dengan Anda. Allah tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Sebagaimana Anda meyakini hal itu, demikian pula orang Kristen mempunyai keyakinan yang sama. Kekristenan tidak pernah mengajarkan bahwa Tuhan telah bersetubuh dengan seorang wanita, lalu menghasilkan Isa Al-Masih sebagai anaknya.
Menurut saya, inilah kesalah-pahaman umat Islam dalam memahami ajaran Kristen. Mereka mengira bahwa Isa adalah anak biologis Allah dengan Siti Maryam. Jelas ini adalah ajaran sesat.
Adapun kata “Anak Allah” yang ditujukan kepada Isa, bukan ‘anak’ dalam artian biologis/sebenarnya. Tapi ‘anak’ dalam arti kiasan/rohani.
Mengapa orang Kristen menyebut Isa sebagai “Anak Allah”? Anda dapat membaca jawaban kami di sini: http://tinyurl.com/pbuq3xf.
~
Saodah
~
Apapun istilah atau sebutan ke Isa sebagai Anak Allah atau sebagai keturunan, itu adalah salah besar. Karena kita meyakini bahwa Allah itu esa. Allah berbeda dengan makhluk-Nya.
Sungguh kejam jika manusia mengimani bahwa Isa adalah Anak Allah. Isa adalah rasul Allah. Derajat Isa adalah manusia, bukan setingkat dengan Allah. Allah tidak butuh anak untuk mengurus umat-Nya.
~
Sdr. Saifudin,
Sepertinya Anda salah mengerti tentang istilah “Anak” yang ditujukan kepada Isa Al-Masih.
Istilah “Anak Allah” bukan mengacu kepada anak beranak, tetapi lebih kepada hubungan khusus yang dimiliki oleh Isa Al-Masih dengan Allah Bapa.
Melalui penjelmaan-Nya ke dunia, Kalimat Allah, yaitu Isa Al-Masih, dapat secara penuh mengungkapkan isi hati Allah kepada manusia. Dia juga merupakan wakil Allah Bapa yang sama persis. Lebih jelasnya Anda dapat membaca di sini: http://tinyurl.com/gn94el4.
Lantas apa tujuan “Anak Allah” ini datang ke dunia? Allah sangat mengasihi umat-Nya termasuk Anda dan saya. Allah tahu bahwa kita, dengan kekuatan sendiri, tidak dapat menyelamatkan diri dari hukuman dosa di neraka.
Dengan kedatangan Isa Al-Masih ke dunia, Isa menyediakan “jalan keselamatan” untuk menyelamatkan kita. Itu sebabnya Isa berkata “Akulah Jalan Kebenaran dan Hidup!”
~
Saodah
~
Sudah jelas Nabi Isa bukan Tuhan. Dia adalah perantara sama seperti Nabi Muhammad yang diturunkan oleh Allah untuk semua umat manusia. Tapi orang Kristen menganggap Isa sebagai Tuhan kedua, yaitu Tuhan Anak. Padahal dalam kitab Injil juga mengatakan bahwa Tuhan itu esa.
Dalam injil barnabas Yesus/Isa dipanggil tuan bukan Tuhan. Hanya saja orang Yahudi mengambil kesempatan ini bahwa Yesus disebut Tuhan. Dan sampai sekarang orang Kristen percaya bahwa Yesus adalah Tuhan.
~
Sebagaimana umat Islam percaya bahwa Tuhan itu esa, demikian juga orang Kristen. Mereka percaya Allah itu esa. “ . . . Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa” (Injil, Rasul Markus 12:29).
Namun ada perbedaan konsep menurut Islam dan Kristen. Islam mengimani konsep Allah Tauhid, sedangkan Kristen mengimani konsep Allah Tritunggal. Allah Tritunggal bukan berarti Allah ada tiga. Allah Tritunggal artinya Allah yang esa dan tiga dalam waktu yang sama.
Mengimani Allah Tritunggal tidaklah syirik. Sebab tidak menuhankan makhluk atau ciptaan. Allah Tritunggal bukanlah tiga Allah/politeis. Melainkan Allah Yang Esa dalam tiga Pribadi (Allah, Kalimat-Nya dan Roh-Nya). Ketiga Pribadi itu mempunyai esensi/dzat, kedudukan, kuasa, dan kemuliaan
yang sama.
Jika Anda ingin tahu lebih jauh tentang Allah Tritunggal, Anda dapat mengemail saya di: saodah@idionline.info.
~
Saodah
~
Saya Muslim, manakah sebutan yang tepat bagi Yesus, apakah Yesus itu Tuhan, atau anak Tuhan atau utusan Tuhan? Terimakasih.
~
Yesus adalah Tuhan yang datang ke dunia dalam wujud manusia. Yesus bukan anak tuhan secara biologis. Kalaupun orang Kristen sering menyebut Yesus sebagai “Anak Tuhan,” kata ‘anak’ tersebut bermakna kiasan atau figuratif. Bukan ‘anak’ secara biologis.
Karena Yesus adalah Tuhan, maka Ia berkuasa mengampuni dosa. Ia juga berkuasa memberi nafas kehidupan bagi orang yang sudah meninggal. Alam semesta juga tunduk kepada Yesus.
Dan Yesus juga berkuasa memberi jaminan keselamatan kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya. Tentang hal ini firman Allah berkata, “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Kitab Para Rasul 4:12).
~
Saodah