Tentu tidak seorang pun ingin disebut sesat, bukan? Menurut tafsiran M.Q. Shihab, yang disebut “walad dallin” pada Qs 1:7 adalah orang Nasrani. Namun yang membingungkan, mengapa tafsiran itu tidak merujuk pada orang Budha, Hindu, Atheis dll? Mengapa penafsir secara otomatis menunjuk pada orang Nasrani?
